Part 4 - Party Time

616 46 6
                                    





Mata Alessandra membulat, menyusuri satu demi persatu paper bag berlogo merek terkenal di hadapannya. Kemudian menatap Justin pelayan pribadi James dengan tatapan tak percaya dan meminta penjelasan.

‘’Tuan James memiliki pertemuan mendadak dengan salah satu rekan bisnisnya di Canada, jadi dia tidak bisa menemani anda untuk berbelanja.’’ Justin menghentikan penjelasannya dan  sejenak menatap ekspresi Alessandra dengan datar, ‘’Dia menyuruh saya mengurus semua belanjaan untuk anda.’’

Dahi Alessandra mengernyit, dua jam yang lalu pria itu masih berada di sini dan mengancamnya, dan sekarang dia sudah pergi entah kemana dengan bisnisnya. Dasar gila kerja. Siapa yang tahu? Menjadi salah satu orang yang memiliki kekuasaan di bawah kakinya membuatnya menjadi begitu terkenal dan sensasional.

‘’Lalu pakaian ini?’’ Alessandra menunjuk paper bag itu dengan tidak yakin, ia rasanya ingin menangis menatap logo merek yang terpampang di sana. Oh, yang benar saja. Semuanya merek terkenal.

‘’Ini pakaian anda, Tuan James ingin semua yang anda kenakan tampak sempurna.’’

Bukan terharu, hanya saja melihat harganya membuat Alessandra harus banyak berpikir bagaimana cara mengembalikan uang itu nantinya. Alessandra tentu tidak ingin selamanya tinggal bersama James.

‘’Sebaiknya anda bersiap Nona, orang suruhan Tuan James akan segera datang?’’

Alessandra lagi-lagi membulatkan matanya kebingungan, ‘’Orang suruhan?’’

‘’Orang yang ahli dalam hal kecantikan dan beberapa perias.’’

Dapat Justin lihat bagaimana ekspresi Alessandra setiap kali gadis itu berbicara, meski di dalam otaknya ada beribu pikiran yang ingin ia ungkapkan. Mengenai sang Tuan yang ia cintai dan sayangi layaknya saudara sendiri, dan mengenai seorang gadis yang menarik perhatian sang Tuan sejak awal.

Mungkin gadis itu tidak tahu, meski diberi tahu pun tampaknya gadis itu akan tetap kebingungan tentang alasan lain kenapa ia berada di sini.

Rasa iba dan syukur karena Tuannya menemukan gadis itu, rasa iba karena ia tahu bagaimana sang Tuan pernah jatuh ke dalam kegelapan yang masih mengikatnya dalam ingatan masa lalu yang menyeramkan.

Justin juga tidak mengerti apa yang dimiliki gadis itu selain wajahnya yang begitu mirip dengan seseorang. Tapi dia juga tahu bahwa gadis itu memiliki nyawa yang terus tarancam ketika berada di dalam dekapan James. James dengan emosi gila, trauma yang mungkin akan membuatnya kembali kehilangan kontrol. Dan tentunya orang-orang berbahaya di sekitar James.

Justin masih dapat mengingat bagaimana ia menemukan sosok James saat berusia dua belas tahun tengah memeluk tubuh kedua orang tua angkatnya yang sudah tidak bernyawa dan bersimbah darah sembari menyanyikan lagu tidur untuknya sendiri.

‘’Tuan James akan membawa anda ke sebuah pesta nanti malam, anda harus siap sebelum jam 7 malam.’’

Alessandra sangat tahu bahwa itu adalah peringatan agar dirinya tidak terlambat barang sedetikpun, sepertinya semua orang yang ada di kediaman ini sangatlah menghargai waktu dan bekerja serba tepat waktu. Mungkin bagi meraka waktu adalah emas. Alessandra bisa menghargai itu, mengingat bagaimana sikap bos mereka yang sebenarnya.

***

James terus mengetuk-ngetukkan jemarinya pada meja rapat, menatap dengan datar pada seseorang yang tengah berbicara di ujung sana. Pria itu tampak malas untuk sekedar mendengarkan dengan serius saat tahu apa yang sedang terjadi.

‘’Jadi kami mengusulkan agar Tuan James melakukan investasi ini, saya yakin tingkat keuntungannya jauh lebih besar dari yang sebelumnya kar_’’

Mr. Billionaire's Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang