Kisah 2

550 81 5
                                    

"KIM JENNIE BANGUN KITA SUDAH TERLAMBAT DI HARI PERTAMA SEKOLAH!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KIM JENNIE BANGUN KITA SUDAH TERLAMBAT DI HARI PERTAMA SEKOLAH!"

Demi celana dalam power ranger milik Lisa yang tak pernah di cuci selama sebulan, telinga Kim Jennie rasanya sudah ingin copot dari tempatnya. Bagaimana tidak, tetangganya yang kurang waras itu berteriak tepat di telinga kanannya membuatnya terlonjak kaget dari mimpi indahnya. Sialan sekali, padahal sudah hampir berciuman dengan Park Bogum, dumelnya dalam hati. Gadis itu mengorek kupingnya sendiri sambil menantap jengkel pada Lisa yang nampak panik.

"YAK, KAU MAU TANGGUNG JAWAB KALAU AKU JADI BUDEK?." Teriak Jennie sambil melempar guling kearah Lisa.

"Ciee, masa cantik-cantik budek?" ucap Lisa sambil tersenyum jahil

Jennie mendengus pelan, ada tidak sih yang mau membeli Lisa, jika ada ia akan memberikannya secara sukarela saja, "Ayo, kita sudah terlambat Jennie-ya!" pekik Lisa sambil menarik-narik tangan Jennie.

Jennie melepaskan pegangan tangan Lisa pada tangannya, ia lalu melirik kearah jam yang masih menunjukkan pukul lima tepat. Mendadak, rasaya seolah ada air panas di tubuhnya yang bergejolak naik hingga ke ubun-ubunnya. Gadis itu menoleh cepat sudah hendak meletuskan emosinya pada sosok Lisa, namun anak itu tentu jauh lebih cepat dan sudah keluar dari kamar Jennie sambil menutup pintunya pelan-pelan.

"KIM LISA SIALAN, BAJINGAN INI MASIH JAM LIMA SUBUH!" teriak Jennie kesal

Dapat ia dengar suara tawa mengelegar dari Lisa sebelum disusul aduan menyebalkan anak itu, "BIBI KIM, JENNIE MENGUMPAT PAGI-PAGI"

"KIM JENNIE, JAGA UCAPANMU, IBU TIDAK PERNAH MENGAJARKANMU BERBICARA SEKASAR ITU"

"TUH, DENGAR KATA BIBI KIM, JENNIE-YA"

Jennie memijat pelipisnya sambil sebelah tangannya yang lain mengusap-usap dadanya agar amarahnya mereda, "Sabar, sabar, tidak boleh memutilasi anak orang lalu diberikan kepada anjing liar. Kim Jennie kan anak yang sabar" rapalnya berulang-ulang kali. Jennie pun menyibakkan selimutnya lalu turun dari ranjang dan mulai melangkah menuju kamar mandi.

Hanya perlu tiga puluh menit bagi Jennie untuk bersiap dan turun menuju ke lantai satu. Gadis itu sudah cantik dengan seragam sekolahnya juga sweteer berwarna mocha, rambut panjang yang bergelombang di bawahnya itu di permanis dengan bandu berwarna merah yang merupakan hadiah natal dari Lisa tahun kemarin.

Wajah cantiknya masih tertekuk sebal dengan mata yang memincing jengkel pada Lisa yang bahkan hanya menampakan wajah tak berdosanya dengan cengiran lebar. Untuk kesekian kalinya, Jennie menghela napas, percuma saja jika ia memberikan wajah sejengkel apapun sahabatnya yang memiliki kadar kepekaan nol persen itu tak akan pernah menyadarinya sampai gajah bertelur. Pantas masih jomlo, cibirnya dalam hati.

"Ini dia, pancake sepuluh tumpuk dengan lelehan sirup maple juga butter yang banyak untuk Lisa" ucap Nyonya Kim sambil memberikan sepiring pancake berukuran besar yang mampu membuat mata Lisa berbinar-binar girang.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang