🐰BILY 3🐻

3.4K 459 3
                                    

NAHYUCK is Love
#001
written by : nayunnana
.
Happy Reading♡

Happy Reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author pov

"Dimana Haechan?"

Renjun dengan wajah paniknya bergerak kesana-kemari mencari sosok Haechan, yang tak lekas terlihat. Ini konser pertama mereka menyambut kembali Mark, tapi pemuda berkulit tan itu tak kunjung terlihat.

"Jeno! Apa kau melihat Haechan?"

Jeno menggelengkan kepalanya. Ah benar, ia tak melihat ada Haechan sedari tadi.

"Eoh, Haechan hyung tadi bilang mau ke toilet"

"Apa ia buang air besar? Ck, kenapa lama sekali?" ujar Renjun sambil merapikan riasan di wajah manisnya.

Jeno menengok ke kursi rias milik Jaemin. Ah, sepertinya ada yang khawatir dengan Haechan. Senyuman terukir di bibir Jeno. Pada dasarnya, sahabatnya itu benar-benar buta akan perasaannya.

.

.

Di lain tempat, Haechan duduk dengan wajahnya pucat di bilik WC. Ia terlalu banyak berlatih, sampai lupa untuk mengisi perutnya. Salah satu kebiasaan buruknya. Dulu, Jaemin yang selalu menjaga dirinya. Menyempatkan diri untuk membawakan makanan agar Haechan tak lupa untuk menjaga diri juga.

Ttok ttok ttok..

Dengan cepat Haechan berdiri dan membuka pintu, namun baru dirinya mencoba berjalan selangkah saja tubuhnya langsung goyah.

"Hyuck, astaga kau sakit?"

Mark menarik Haechan ke dalam pelukannya.

"Kita ke staff kesehatan saja ya"

"Shireo hyung, aku baik-baik saja"

Tak lama kemudian pintu toilet kembali terbuka.

"Haechan-"

Jaemin menatap kaget ke arah kedua orang yang sedang berpelukan di hadapannya, mata lelaki itu terfokus menatap tangan Mark yang berada di pinggang Haechan.

"Ah, Chan kau dicari Renjun."

Ketika wajah itu terangkat, Jaemin tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya. Sudah ia duga Haechan melupakan makan malamnya kemarin.

"Kau sakit?"

Mark menatap ke arah Jaemin. Ada kekhawatiran yang jelas di mata pemuda bersurai biru itu. Terlebih saat Jaemin menarik Haechan dari pelukannya. Mark berani bersumpah bahwa Jaemin terlihat sangat cemas.

"Aku akan membawa Haechan. Hyung urus member yang lain saja dulu"

Seketika Mark terdiam. Apa-apaan Na Jaemin? Kenapa pemuda itu seolah mengusirnya?

Berbeda dengan Mark yang hanya diam saja, Jaemin dengan cepat menggendong Haechan. Membawa pemuda yang semakin melemah itu menuju rest room.

"Hey, Haechan-ah mau makan apa?"

Tanpa Jaemin sadari, Haechan menangis diam-diam. Apa Jaemin tak menyadari bahwa ini semakin menyakiti Haechan?

"Chan-"

Jaemin berhenti berbicara. Matanya menangkap bagaimana kerasnya Haechan berusaha tak menangis. Pemuda itu memejamkan matanya dengan bibir yang tergigit. Setetes air mata keluar dari pelupuk mata itu. Hal itu sontak membuat Jaemin semakin merasa bersalah karena menyakiti pemuda Lee itu.

"Dimana yang sakit?"

Perlahan kedua mata itu terbuka dan menatap Jaemin dengan bibir yang tertarik ke bawah. Sungguh, Jaemin baru sadar betapa sakit hatinya saat melihat Haechan menangis seperti ini.

"Jaem- ku mohon jangan pergi"

Seperti merasakan sesuatu memukul dadanya, Jaemin merasa aneh. Ya, aneh karena dirinya sangat tidak nyaman melihat wajah manis Haechan yang biasanya tersenyum manja, sekarang justru menangis dan terlihat kacau seperti ini.

"Aku tak kemana-mana, jadi dimana yang sakit? Katakan agar aku bisa memberitahu staff kesehatan"

Haechan melepaskan tangannya lalu mengusap air matanya dengan terengah.

"Aku lupa makan dari kemarin"

Perlahan Jaemin melangkah mengambil sebuah obat di kotak P3K dan kembali ke arah Haechan.

"Kenapa tidak makan? Sampai kapan kau akan ceroboh seperti ini huh?! Apa jika tak ada yang mengingatkanmu, kau akan terus menerus ceroboh seperti ini hm?"

Haechan tersenyum tipis, matanya terlihat lesu. Terlebih ketika memikirkan bahwa Jaemin tak akan mungkin lagi mengingatkannya, segala kecerobohannya akan menjadi tanggungannya sendiri.

"Apa yang kau pikirkan? Cepat minumlah, setelahnya makan saja roti punyaku. Aku akan meminta Heejin kemari membawa sup, kau boleh memakannya nanti"

Setelah memastikan Haechan meminum obat, Jaemin keluar dari ruangan itu menuju waiting room. Di sana Renjun menatap ke arahnya dengan tajam.

"Bukankah semalam aku sudah meminta tolong padamu untuk mengajak Haechan makan malam? Kau kemana semalam? Haechan tak mungkin bisa sakit kalau kau mengingatkannya-"

"Kenapa harus aku? Kenapa tidak Mark hyung atau Jisung atau bahkan kau sendiri Ren?! Aku menjadi idol bukan untuk mengawasi Haechan. Jadi tolong berhenti menyudutkanku"

Jaemin duduk dan memejamkan matanya. Ia tahu semalam harusnya mengajak Haechan untuk berhenti latihan sejenak. Tapi tiba-tiba Heejin mengajaknya keluar jadi, tak ada pilihan lain bagi Jaemin. Meskipun semalam, dirinya mengakui bahwa tak satupun hal yang Heejin ceritakan mampir ke ingatannya. Ntah kenapa, hanya Haechan yang ada di pikirannya.

"Sayang sudah. Jaemin lelah, kita juga lelah. Haechan sedang sakit dan tinggal beberapa jam sebelum konser dimulai jadi tenanglah, hm? Ah, Jisung Chenle, kalian tolong urus beberapa koreo yang kita ganti semalam. Beritahu pada kameramen ya"

"Arraseo hyung" ucap Jisung, lalu berjalan menuju panggung bersama Chenle. Mark tak tinggal diam. Ia menatap Renjun dan Jeno bergantian sambil menggigit bibirnya ragu.

"Jen, aku menemani Haechan saja kalau begitu. Akan kukabari jika ia membaik"

Setelahnya ruangan hening menyisakan Renjun, Jaemin dan Jeno yang jelas menjadi canggung.

.
-TBC-

Because I Love You [NAHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang