#001_Nahyuck is Love
Written by : @nayunnana
Summary :
"Karena-aku-mencintaimu..
Cukup singkat namun mampu menjelaskan segala hal. Kuharap kisah kalian bisa seindah kisah kami, hangat seperti musim semi."
Genre : Idol life - Romance - Drama
.
⚠This...
NAHYUCK is Love #001 written by : nayunnana . Happy Reading♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haechan POV
"Lee Haechan"
Oh apa lagi ini? Kenapa ia seperti ini? Apa baginya aku adalah sebuah lelucon?
"Ada apa? Renjun bisa-"
"Sudah kukatakan untuk bertingkah seperti biasanya. Tidak bisakah kau melupakan segalanya? Kita berteman seperti awal. Berhentilah memasang wajah seperti ini di sekitar yang lain-"
"Apa bagimu mudah? Dua tahun ini, apa hanya seolah satu detik? Apa bagimu aku hanyalah sebuah lelucon yang bisa kau atur sesuka hatimu Jaem?"
Kulihat tatapan itu tak berubah. Masih sama seperti beberapa hari lalu ketika ia mengakhiri hubungan ini dengan sepihak.
"Maksudmu backstreet kita? Aku tidak paham mengapa bagimu ini berarti. Semua orang tau aku tak seperti Jeno. Aku normal Chan. Aku menerimamu bukan karena aku sama sepertimu. Aku normal, seratus persen. Aku hanya tak ingin kau membenciku karena menolakmu. Kita berteman semenjak trainee dan itu bukanlah waktu yang sebentar. Aku menyayangimu, tapi sebagai teman"
Pecah sudah tangisku ketika mendengar kalimatnya. Jadi ini alasan mengapa ia tak membiarkan orang lain tau tentang kami? Alasan mengapa ia selalu menjauh ketika aku berada di sekitarnya.
"Jaem, ini bahkan jauh lebih menyakitkan. Jika kau menolakku waktu itu-"
Ia menghela nafas ketika melihatku mulai bercucuran air mata. Perih. Sangat amat perih melihatnya tak tergerak sedikitpun. Mata itu mengatakan segalanya. Membuatku tak sanggup melanjutkan kalimatku.
"- hiks aku jatuh terlalu dalam Jaem. Demi Tuhan aku mencintaimu hingga rasanya sesak untukku melepasmu."
Perlahan ia mendekat. Meraih pundakku dan menatap mataku.
"Belum terlambat untuk kita memperbaiki segalanya. Simpan kenangan itu sebagai cap sahabat, Chan. Aku tak ingin persahabatan kita hancur. Dan juga aku mencintainya, Chan. Lebih baik kukatakan sekarang daripada tidak sama sekali bukan? Kau mendukungku kan?"
Kuhapus air mataku dan melepaskan tangannya di pundakku. Kenapa harus seperti ini? Aku benci wanita itu.
"Eum.. pergilah aku lelah."
Tanpa peduli lagi dengan apa yang ia lakukan, kutarik selimut dan menangis dalam diam. Apa perasaan ini salah? Atau aku yang salah menempatkan perasaan?
Kenapa aku tak bisa seperti Jeno dan Renjun? Kenapa kisahku tak seindah kisah mereka?
"Chan, aku tak ingin kau sakit seperti ini. Tapi aku juga tak ingin bersandiwara lebih jauh. Jadi kumohon, berhentilah mencintaiku. Karena aku bukan orang yang bisa membuatmu bahagia"