🐰BM 1🐻

4.3K 377 15
                                    

NAHYUCK is Love
#002
written by : trenjunn
.
Happy Reading♡

Cahaya matahari pagi yang menembus kaca jendela membuat sepasang mata itu perlahan terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari pagi yang menembus kaca jendela membuat sepasang mata itu perlahan terbuka. Menampilkan mata kelam yang kini mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar yang---

----hampa.

Na Jaemin, kali ini terbangun dengan rasa rindu yang melingkupi hatinya. Pria itu bangkit untuk duduk, kemudian turun dari ranjang dan berjalan dengan lesu.

Semalam ia bermimpi.

Mimpinya indah----

-----tapi sayang, itu hanya mimpi.

Lelaki tampan itu memasuki kamar mandi, menghampiri wastafel, membuka keran air, kemudian mencuci mukanya, lalu menatap pantulan wajahnya didepan sebuah cermin besar.

Mengamati dengan baik pahatan wajahnya yang sempurna. Sampai bayangan seseorang muncul di kepalanya membuatnya menitihkan air mata dan menggumamkan nama seseorang itu.

Hyuck....

.

.

.

"Pagi ssaem~~"

"Pagi~~"

Jaemin tersenyum menanggapi sapaan beberapa siswi yang lewat di sepanjang koridor sekolah. Dengan buku paket yang berada di tangannya dan juga kacamata yang tersampir di batang hidungnya, Jaemin tersenyum menanggapi beberapa siswi yang menatapnya kagum.

Ia terus berjalan menuju ruangan miliknya -sampai dirinya bertemu Jeno - guru matematika sekaligus teman semasa kuliahnya - berdiri di depan pintu ruangan miliknya dengan beberapa lembar kertas ujian yang telah ternodai dengan tinta merah yang membentuk bulat besar sempurna --mirip telur.

"Lihat, mereka bahkan tidak niat untuk naik kelas" ujarnya sedikit kesal, yang dibalas Jaemin dengan senyum.

"Oh, aku bingung bagaimana mengatakan ini pada orang tua mereka."

Lagi, Jaemin hanya tersenyum, sembari tangannya membuka pintu ruangan miliknya.

Pintu terbuka, dan keduanya masuk.

Jaemin langsung menduduki kursi miliknya, sementara Jeno duduk di sofa kecil yang berada di ruangannya.

Ia sama sekali tidak merasa risih, karena setiap pagi - sebelum bel sekolah berbunyi - Jeno akan datang dan berbagi keluh kesah padanya - yang malah berujung curhat mengenai masalah yang menimpanya akhir akhir ini.

"Ya, begitulah. Bagaimana dengan akhir pekanmu kali ini?" tanya Jeno. Kedua kakinya sudah naik dan menyentuh meja - persis seperti usahawan yang punya banyak uang.

Helaan nafas bersumber dari Jaemin. Lelaki tampan itu menyandarkan bahunya pada sandaran kursi yang ia duduki. Memandang langit-langit ruangan dengan pandangan sendu.

"Seperti biasa, tidak ada yang istimewa" jawabnya, dengan nada yang sulit untuk dimengerti.

Jeno mengangguk, dan setelahnya bel sekolah berbunyi, padahal Jeno masih ingin berbicara banyak pada Jaemin mengenai apa yang terjadi pada hubungannya dengan kekasihnya akhir- akhir ini.

"Setelah istirahat kepala sekolah dan staff berkumpul, apa kau ikut?"

Jaemin menggeleng, dan Jeno langsung melenggang pergi dari ruangan khusus milik sahabatnya.

Jeno tidak tahu saja, jika sebuah buku teballah yang menjadi alasan Jaemin menolak untuk ikut rapat bersama para staff tahun ini.

.

.

Ting Tong....

Bell jam ke enam, jamnya para guru mulai mengadakan rapat (kecuali Jaemin dan beberapa guru lain). Dan sekarang hanya ada jam kosong yang begitu dinikmati oleh 99% murid di sini.

Jaemin juga, tapi bedanya ia memilih menyendiri di atap sekolah dengan sebuah buku tebal yang berada di tangannya.

Guru biologi yang dicintai para murid perempuan dan para submissive karena ketampanannya itu duduk di atas bangku yang sudah tidak dipakai lagi. Menikmati semilir angin yang menerpa wajah dan juga membuat rambutnya sedikit berterbangan.

Jaemin mulai membuka lembar pertama buku itu, kemudian mengamati setiap kata yang tertulis dengan rapi. Bibir tipisnya membentuk satu garis lengkung ke atas yang indah.

Kelinci Beruang
🐰      🐻

Tidak ada kata bosan dalam setiap kata untuk menggambarkan kalimat yang tertulis. Jaemin selalu suka jika ia membuka lembar pertama buku dan mendapati kalimat ini.

'Jadi rindu seseorang'

Setelahnya Jaemin membuka lembar berikutnya, dan mendapati sebuah ukiran tulisan yang indah. Membuatnya melebarkan senyumnya.

.
-Belum kelar, stay tune-

Beautiful Memory [NAHYUCK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang