Beautiful Memory [NAHYUCK]✔

🐰BM 2🐻

NAHYUCK is Love
#002
written by : trenjunn
.
Happy Reading♡

12 Maret 2009

Hari ini kelinci-nya Hyuck meredup. Matanya tak lagi memancarkan sinar bahagia.

Terjadi sesuatu, dan Hyuck akan membantu apapun yang menimpanya saat ini.

-ldh

Jaemin memejamkan matanya. Menikmati angin yang lagi-lagi berhembus dengan setiap kata yang baru saja ia baca kian melintas di otaknya. Beberapa detik kemudian, Jaemin kembali membuka matanya - perlahan.

Hyuck?

Dan satu kata itu terlontar begitu saja, ketika dirinya mendapati seorang lelaki manis yang berdiri di depannya dengan senyum yang begitu ia rindukan.

Jaemin jelas terkejut. Bahkan lelaki tampan itu mengerjapkan matanya berulang kali - berusaha kembali ke alam nyata karena ia yakin jika saat ini ia hanya bermimpi seperti tadi pagi.

Namun sayangnya, ia malah terlihat layaknya orang bodoh di depan lelaki manis yang kini terkekeh kecil melihatnya begitu. Membuatnya harus mendekat dan menampakkan wajahnya dari dekat.

"Nana-ya..." lembut, halus, dan begitu membuat Jaemin sekarang yakin jika ia sudah di dunia nyata.

"H-hyuck?"

Bibirnya bergetar, matanya mulai berkaca kaca, dan kedua tangannya terangkat guna menjangkau wajah manis di depannya.

"H-hyuck?..."

Sosok di depannya tersenyum dan menggapai kedua tangan Jaemin. Meletakkan kedua telapak tangan itu di pipinya yang    dingin dan pucat.

"Iya, ini Hyuck-mu" ucapnya, lembut dan menenangkan.

Air mata perlahan turun membasahi pipi tirus Jaemin. Mata kelamnya sudah dipenuhi dengan genangan air mata yang siap untuk tumpah lagi.

Jaemin tersenyum haru dan meraba wajah di depannya. Mengagumi pahatan sempurna itu sembari mulutnya yang terbuka sedikit, tanda dirinya masih belum bisa percaya apa yang Tuhan pertemukan dengannya kali ini.

"Hyuck, ini benar dirimu?"

Sosok di depannya mengangguk dan senyum itu semakin melebar. Dan kemudian setelahnya, Jaemin berdiri, lalu memeluk sosok di depannya.

"Hyuck.." gumam Jaemin.

Hyuck - bergumam kecil untuk menanggapi Jaemin yang terus menyebut namanya. Lelaki tampan itu tak henti-hentinya menyebut namanya sembari terisak kecil. Hyuck membalas pelukan itu dan sesekali akan mengelus punggung lebar itu dengan kedua tangannya.

"Ini sungguh dirimu kan? Iya kan?"

---sayangnya bukan Jaem,

Inginnya, kata kata itu terlontar dari bibirnya, namun sayang, Hyuck tak cukup kuat untuk mengatakannya sekarang.

Maka ia kini hanya sanggup mengangguk.

Setelah beberapa menit Jaemin memeluk sosok yang sangat ia rindukan, akhirnya ia melepas pelukan itu dan memegang bahu sempit itu, kemudian memandang bola mata coklat milik lelaki manis di depannya.

Hyuck tersenyum, lagi. Mengambil satu tangan yang memegang bahunya, kemudian menggenggamnya dengan erat.

"Nana-ya, ayo ikut denganku."

.
-TBC-