Perpisahan tak selalu
Menyedihkan juga menyenangkan.
Namun titik terbesar dalam pengorbanan cinta
Ialah kita yang mampu mengikhlaskan dia.
Karna yang perlu kau ketahui,
Jika dia kembali maka dia memang
Ditakdirkan untuk ku.
Tapi, jika dia tak kembali
Mungkin dia memang bukan takdirku.
Namun ijinkan aku untuk
Untuk menyimpan semua kenangan
Disetiap detik, menit, jam, dan Hari-hari
Yang pernah kita lalui bersama.Jujur, aku tidak menyesal pernah mengenalmu
Karna dari mengenal mu, aku belajar banyak.
Tentang apa itu ketulusan, kesetiaan, pengorbanan,
Dan juga Keiklasan.
Ini berat bagiku.
Melepaskan mu itu tak semudah
Yang bisa ku bayangkan.
Namun ada yang lebih sulit dari semua itu,
Ialah aku yang harus membiasakan diri
Tanpa kehadiran mu.Rabu, 18/11/10
(N.murni pemikiran saya).
_A D A M Z A_
Gua Adam Wiranata, gua asli jakarta tapi gua ikut dengan ortu gua yang ada bisnis di kota bandung, gua lahir di keluarga Wiranata keluarga yang bisa dibilang lebih dari berkecukupan.
Gua tipikal cowo yang gak suka banyak basa basi, gua bukan playboy cuma gampang bosan aja sama cewe:v.
Kenalin Aku Arza Ardiana Deyla, Aku asli orang bandung aku lahir dari keluarga yang hangat, kasih sayang dari seorang ibu yang bisa aku rasakan tiap hari, kasih sayang seorang ayah? Haha, entah. Entah dimana ayahku sekarang.
Aku tipikal cewe yang gak suka ribet, bukan kaum lemah yang mau saja di tindas oleh kaum atas, selama kita masih sama makan nasi buat apa aku takut.
***
Gadis cantik yang tengah menyisiri rambut indahnya dari balik pantulan cermin, Wajahnya tampak berseri dan pipi yang lumayan chubby dengan bedak bayi tipis yang dia poles ke wajahnya.
"Pagi Ma" Sapanya kepada paruh baya yang tengah mempersiapkan sarapan diatas meja untung sang anak tercintanya.
"Pagi juga sayang, ayo cepat sarapan nanti telat lagi kek kemarin" Pintah sang ibu sambil menyodorkan sepiring nasi goreng di hadapan anaknya dan sang anak pun memakannya dengan lahap.
Setelah selesai dengan sarapannya dia pamit ke sang Ibu, "ma,aku brangkat" Teriak gadis itu dari arah pintu.
"Hati-hati Za" Balas sang ibu sambil melambaikan tangannya.
Arza yang sudah mendapatkan balasan dari ibunya pun bergegas menyusuri jalan menuju halte bus, dengan harapan dia bisa mendapatkan bus pertama agar tidak telat.
Namun entah kesialan apa yang dia temui baru saja tiba namun bus itu sudah berangkat.
"Sial" Gumamnya sambil menendang kerikil dihadapannya.
Sedangkan ditempat lain, seorang pria masih terlelap di alam mimpinya.
Sang kakak yang sudah hampir sejam mengetuk-ngetuk pintu kamar tersebut namun tak kunjung ada yang membukanya."Dam, bangun ishh oke fine kesekolah lo jalan kaki oke, bye" Ancam sang kakak sambil mengentak hentakan kakinya dilantai untuk menambah kesana dramatis.
Tak sampai satu menit pintu kamar pun terbuka, sang kakak hanya tersenyum puas melihat adiknya itu dengan wajah yang masih setengah sadar.
"Iya, ini gua dah bangun" Ketusnya.
"Bagus mandi sana Adam Wiranata Cowo yang gantengnya gak kaleng kalengan" Puji sang kakak untuk menambah semangat adiknya dihari pertama di sekolah barunya.
Namun, bagaimana ekspresi sang adik mendapatkan pujian dari sang kakak? Biasa saja.
Suka gak? Gak suka? Yah suka suka in aja toh-'
_Gitamng

KAMU SEDANG MEMBACA
A D A M Z A
Losowe[ROMANCE/TEENFICTION] "Kenapa panik pas gua natap?" Tanya pria itu tanpa basa basi yang sontak membuat Arza kaget, "hah?" Kaget Arza. "Pa-pa Panik? Perasaan kamu aja kali haha" Balas nya dengan gaya yang sudah salting. "Yakin? Perasaan gua mah buka...