Diriku menganggap masalah ini adalah cobaan dari Tuhan untuk kita berdua.
Tuhan ingin melihat seberapa keras aku dan kamu mempertahankan sebuah hubungan yang berawal dari 'cinta'. Aku sudah siap dengan konsekuensinya apa pun yang datang. Tapi sedihnya, hanya aku yang berjuang disini. Hanya aku yang bertahan. Lalu untuk apa berjuang? Sedangkan kamu beranjak.
Mungkin memang benar, tidak ada rasa untukku darimu. Aku diposisikan sebagai pengisi kekosongan. Setelah perginya dirimu. Terimakasih Tuan, saya memahami semuanya. Maafkan aku karena terlalu banyak menuntut saat aku denganmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Semesta
PoetryDalam tulisan ini ku ungkapkan segalanya lewat kata kata yang mungkin tak bermakna lewat sajak sajak yang mungkin tak seindah puisi Aku hanya bisa berkata, tapi tanpa suara Aku ingin mereka tau walau tanpa bicara Dalam tulisan ini ku ungkapkan segal...
