Part 1

1 1 0
                                    

Malam itu, sebuah rumah dilahap oleh ganasnya api. Di dalamnya terlihat gadis kecil dipelukan seorang wanita. Disekitar mereka terlihat api berwarna merah yang membakar benda-benda disekitar mereka.

Wanita itu memeluk gadis kecil itu dan berucap.

" harus... .... Kau... Ad-... ...-hir"

Kata-kata wanita itu tak bisa terdengar dengan jelas. Beberapa saat kemudian, akhirnya wanita itu melepas gadis kecil itu. Air mata mulai terlihat jatuh dari pipinya.

Wanita itu pun berdiri, berbalik, dan pergi. Gadis kecil yang memandang punggung wanita itu yang semakin menjauh, perlahan mulai menutup matanya.

Saat membuka matanya kembali, terlihat pemandangan yang sangat berbeda.

Kali ini bukan seorang gadis kecil, melainkan seorang gadis remaja. Bukan disebuah rumah yang terbakar, namun di dataran yang luas.

Gadis remaja itu duduk di tanah, didepannya terbaring seorang pria tak bernyawa.

Rambut perak yang indah, bercampur dengan darah di sekitarnya. Gadis itu menatap pria yang bersimbah darah didepannya.

Gadis itu mengenal pria tersebut, namun dia juga tidak bisa mengingatnya. Dia pun mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah pria berambut perak itu, menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah pria itu. Namun, dia menyadari bahwa dia sedang memegang sesuatu yang dingin dan berat, ....sebuah pedang.

Pedang dan tangannya yang penuh dengan cairan berwarna merah, dan seorang pria yang terbaring tanpa nyawa didepannya.

Gadis itu pun mulai mengeluarkan air mata.

" Ah..., benar. Aku mengingatnya. Ini--"

.
.
.

Ditengah malam, terlihat seseorang sedang tertidur di kamarnya. Beberapa saat kemudian matanya perlahan terbuka.

Ia memegang kepalanya yang sedikit pusing, dia mengetahui jika telah bermimpi aneh. Perlahan berjalan menuju cermin dan terlihat lah seorang gadis remaja, rambut panjang berwarna merah membara dan manik mata keemasan yang berkilau. Sosoknya ditengah kegelapan yang hanya di disinari oleh cahaya bulan itu, terlihat indah bagai lukisan.

~o~o~

Di salah satu kamar yang ada di kediaman keluarga Ricolas. Seorang gadis yang awalnya tertidur pulas akhirnya perlahan membuka matanya.

Tok. Tok. Tok.

Terdengar suara pintu yang diketuk, membuat gadis itu terbangun sepenuhnya.

"Riel, bangun! Cepetan mandi. Hari ini upacara penerimaan. Ingat?!" Kata orang yang mengetuk pintu.

Gadis itu pun menjawab dan segera bersiap.

Ariel POV

Ariel Jesslyn. Itu lah namaku. Umur 16 tahun. Hari ini adalah hari pertama ku masuk ke sekolah SMA. Sebagai murid baru tentunya aku tak ingin terlambat.

Setelah mandi dan memakai seragam, aku pun langsung menuju ke dapur untuk sarapan. Seperti biasa, dapur terlihat ramai karena semua ada di sini.

Untuk basa-basi aku pun menyapa mereka " pagi om, Tante, kak El, kak Al". Mereka pun menjawab sapaan ku.

Tanpa berlama-lama, aku pun langsung melesat ke meja makan karena perut yang sudah membunyikan alarm. Makanan yang sudah disajikan di atas meja benar-benar terlihat lezat.

So... Im A Magician!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang