Jipoo menerawang ke luar jendela dengan gorden tipis menghalanginya. Ia tidak dapat melihat jelas apa yang ada di luar sana. Sama seperti itu, ia juga kesulitan memahami keadaan yang terjadi saat ini.
Semua tampak kabur.
Jipoo merasa stres.
"Orang bisa berkhianat, hanya jika dia dipercaya."
Kalimat Sohee Jee kemarin terus membuatnya memikirkan segala kemungkinan. Semua berita yang terbit benar-benar menjatuhkan nama Jipoo. Dia terkesan sangat kejam dan bermuka dua.
Sarang adalah teman baik Jipoo selama empat tahun ini. Memang belum terlalu lama, tapi sejauh ini hanya Sarang yang tulus berteman dengannya dan selalu ada untuknya di saat apa pun.
Kala itu, Jipoo baru menginjakkan kaki di Korea setelah 15 tahun berada di Kanada. Ia memang lahir di Korea, tetapi besar di negara lain. Pada saat itu, hanya Sarang yang mau menjadi temannya pergi ke mana-mana.
Sarang yang memperlancar bahasa Korea Jipoo dan mengenalkan Jipoo akan banyak hal di negara Indah ini. Mungkin Sarang juga merasakan hal yang sama, karena hanya Jipoo yang satu frekuensi dengannya.
Jipoo terus memikirkan plus dan minus dari situasi ini. Jika memang Sarang yang melakukannya, kenapa ia melakukannya? Jika bukan, lalu siapa yang sebenarnya melakukan ini? Dan, jika bukan, bagaimana caranya agar Jipoo bisa menghapus keraguannya ini?
"Untuk apa dia melakukan ini? Dia sudah punya segalanya. Bahkan aku tidak lebih sempurna darinya. Lalu, apa untungnya dia melakukan hal semacam ini?" gumamnya.
"Atau ... apa dia berteman denganku karena ... karena tahu aku tidak akan memanfaatkannya? Dan sekarang dia ingin lebih eksis lalu melakukan ini?" Pikiran ini bisa muncul karena Han Sarang memanglah tipe orang yang diinginkan banyak orang.
"Aku sama sekali tidak mengerti."
Tiba-tiba ponsel Jipoo berbunyi. Ada notifikasi masuk dari teman kelasnya, Ayeon.
Ayeon
Jipoo-ys, Sohee eonnie ingin bertemuSiang ini, Jipoo menemui Sohee di sebuah kafe. Ia tidak tahu ada apa. Yang dia pikirkan mungkin Sohee ingin meminta maaf. Ia berharap editor itu membawa kabar kalau sumber-sumber beritanya salah kemudian semua ini akan tamat.
Mereka hanya berdua tanpa Ayeon. Perempuan bermarga Dae itu sangat sibuk sejak bekerja di media terkenal. Ia bahkan sering tidak masuk kuliah karena harus turun mewawancarai para artis atau tokoh.
Jipoo dan Sohee masih saling diam sejak sampai di kafe. Mereka hanya memesan dan menunggu. Setelah makanan dan minuman mereka datang, barulah Jipoo bicara.
"Kenapa ingin bertemu denganku?" tanyanya.
"Hm, tidak apa-apa. Makanlah dulu," jawab Sohee. "Aku hanya ingin tahu bagaimana kabarmu. Kau baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EGO: Teman & Cinta
Fanfiction"Berteman dengan cinta; cinta adalah teman." Jipoo sedang jatuh cinta pada seorang pria: Taehyung. Namun, gadis itu juga tengah meragukan teman terbaiknya: Sarang. Padahal, Taehyung adalah orang baru, sedangkan Sarang telah membersamainya selama ber...