Seorang pria yang memiliki kulit seputih salju terlihat berjalan ke arah pojok dari tempat berlatih. Tapi di belakangnya diikuti oleh seorang pria tiongkok
"Sudahlah Zarell, berhentilah berpikir negatif, aku yakin orang-orang diluar sana pasti akan menyukai lagumu"
Woozarell langsung membalikkan badannya, menghadap ke arah pria tiongkok itu. Junaraja, yang merupakan hyungnya.
"Aku takut, Tiger saja membuat koreografi sangat kesulitan untuk menyelaraskan dengan lagu yang aku buat. sudah kubilang aku tidak berbakat hyung. suruh saja orang lain untuk membuat lagu baru"
Junaraja menggelengkan kepalanya
"Instingku kuat mengatakan jika kau sangat berbakat di bidang produser, ayo cobalah lagi!"
Satu tetes airmata mulai jatuh dari kelopak mata indah milik pria berkulit seperti salju itu
"A-aku ingin pulang.. t-tapi ini menyulitkan"
Suara yang keluar dari bibir Woozarell terdengar parau dan putus asa. Membuat lagu memang bukan sesuatu yang mudah, kau harus membuat lirik, memikirkan nada, lalu merampungkannya menjadi satu, dan perlu waktu yang lama agar melodi tersebut terdengar pas di telinga. Tapi insting milik Junar berkata lain, instingnya mengatakan bahwa Zarell adalah pria berbakat yang sangat hebat dalam mengomposisikan lagu, karena itulah ia tetap terus memberikan semangat kepada adik nya itu.
Junar mengusap jejak air mata yang tadi baru saja keluar dari mara semi sipit Zarell
"instingku tak pernah salah Zarell, kau hanya perlu menambah skill kepercayaan dirimu, jika kau percaya diri aku yakin semuanya akan mudah"
Pria tongkok itu tersenyum setelah mengatakan kalimat bijaknya
BRUKK!!
semua orang yang berada di ruang latihan langsung menolehkan pandangannya ke arah sumber suara
"YAK! SHI HYUNG!!!"
suara teriakkan dari Ryn menggema
semua orang langsung berbondong-bondong menghampiri Tigershi yang sudah terduduk dengan posisi menyamping, juga kedua siku tangannya yang menumpu agar tubuhnya tidak langsung berdebum dengan lantai
Xeungjeol langsung merangkul pundang pria bermata sipit itu
"Han dia sepertinya butuh pertolongan, kedua lututnya membiru"
Jeonghandra langsung berjongkok di sekitaran kaki Tigershi, ia meluruskan kedua kaki manusia jelmaan harimau itu lalu ia mengobati lukanya dengan teknik medis yang ia punyai
Junar menghampiri Tigershi lalu berjongkok di sampingnya
"Kau lelah? Kau sakit? tak apa jangan dipaksakan"
Tiger menggelengkan kepalanya "Ani hyung, aku hanya kurang focus saja"
Tapi lain dari yang dipandang oleh Wonulard
"Aku tahu kau kelelahan, beristirahatlah dulu, jangan memaksakan diri untuk terus berlatih membuat koreo"
Akhirnya Tigershi mengangguk. setelah di obatin oleh Handra, ia dibantu berjalan dengan perlahan ke arah sudut ruang latihan
Junar mendudukkan bokongnya di samping Haozi yang sedang bermain dengan botol berisikan seperempat air didalamnya
"Kau sedang melakukan apa?"
Haozi menoleh
"Bermain" ucapnya singkat lalu kembali melempar botol itu agar berdiri
"Menurutmu apa kita bisa melewati ini semua?"
Haozi mengangguk, masih memfocuskan pandangannya kepada botol yang ia mainkan
Junar menyenderkan kepalanya di pundak Haozi, ya mereka memang dekat, bahkan para member pun tahu jika mereka berdua bersahabat dengan sangat baik
"Kau banyak pikiran?"
Tak ada jawaban yang keluar dari Junar. kali ini Haozi menoleh
"Kau tidur?"
Junar menggelengkan kepalanya
Tiba-tiba air yang berada di dalam botol minum yang Hao mainkan itu keluar dari dalam botolnya
"Astaga Hao pasti melemparnya terlalu kencang hingga tutupnya terbuka"
Baru saja Hao akan mengelapnya dengan jaket yang ia kenakan, air tersebut sudah kembali kedalam botolnya dengan rapi, tanpa tersisa satu tetes pun di lantai
Hao langsung mendongak dan melihat Xabiru yang tersenyum padanya
"Terimakasih hyungie"
Xabiru mengangguk "Ur welco-"
belum saja selesai menuntaskan kalimat sama-sama, Xabiru telah dikejutkan oleh datangnya Jolyon yang tiba-tiba langsung merangkulnya
"Hyung hari ini tidak lupa kan akan meneraktirku makan Ramyeon di kedai dekat dorm?"
Xabiru hanya menghela napasnya pelan "Iya ayo"
"ASIK TRAKTIRAN!"
Jo dengan semangat menarik Xabiru berjalan menuju pintu keluar ruang latihan, tapi sebelum keluar dari pintu mereka di hadang oleh pria tan tinggi yang sedang mengunyah sesuatu di mulutnya
"Khwlian harhwus mwenghajhak kwhu jhugha" (kalian harus mengajakku juga)
Ucapnya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan
Baru saja Xabiru akan menjawab omongan Minxgyu, Jo langsung memotong
"Biarkan saja, nanti juga capek sendiri"
Jolyon menarik Xabiru keluar ruang latihan dan meninggalkan Minxgyu yang menatapnya dengan tatapan beringas, seolah-olah akan menyantap Jolyon dalam waktu dekat
Minxgyu yang sudah selesai mengunyah lalu menelan makanannya langsung berteriak dan menyusul Jolyon dengan Xabiru
"JOJOL WAIT"
Hao yang melihat kejadian itu langsung bergumam
"Kenapa Hao tidak bisa hyper seperti mereka ya?"
Tiba-tiba ia merasa pundaknya kram akibat terlalu lama menahan beban
Ia menoleh ke arah Junar dan terdapat wajah Junar yang sedang tertidur
Verner dan Olic tiba² datang menghampiri Haozi dan Junar
"Hyung tertidur?" tanya si pria berwajah bule
Haozi mengangguk
Olic tanpa merasa kasihan dengan Junaraja yang terlihat sangat lelah dalam kondisi tidur langsung mengguncang tubuhnya dengan keras, dan alhasil Junar terbangun dari tidurnya
"Aish! ada apa?"
Verner pun menjongkokkan badannya lalu mendekatkan wajahnya ke arah telinga Junar seraya berbisik
"Penasihat Vijay memanggilmu, tapi.. wajahnya terlihat tidak bersahabat"
tbc 💎
- gyu
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANTEEN
Fantasy13 pria dari grup terkenal bernama SAVANTEEN yang memiliki visual yang sangat sempurna, ternyata bukanlah sosok manusia biasa "aku beruntung bertemu dengan makhluk yang sejenis denganku di planet ini" ( note ) - ini hanya cerita fiksi (khayalan). S...