REALLY

82 7 129
                                    

Cuaca di siang hari ini begitu cerah. Sebagian orang pernah berkata bahwa jika cuaca cerah itu memiliki pertanda yang baik. tapi itu sepertinya tidak berlaku untuk pria bermarga Wen yang sekarang tengah berjalan pelan menyusuri lorong agency untuk bertemu dengan sang Penasihat

"tapi.. wajahnya terlihat tidak bersahabat"

Ucapan Verner masih terngiang dan selalu dipikirkan oleh Junar. Itulah yang membuat ia sekarang berwajah sangat masam dan tegang

Ntah memang lokasi kantor Inti agency memang dekat dengan ruang latihan, atau mungkin Junar yang berjalan terlalu cepat hingga hanya membutuhkan waktu 5 menit saja untuk sampai di depan kantor Inti sekarang. Ah tapi bukannya tadi Junar berjalan dengan sangat pelan?

Kini tangannya telah memegang kenop pintu kantor tersebut

"Junar?"

Belum sempat Junar memutar kenop pintu, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya

Junar berbalik dan terkejut melihat wajah orang yang akan ditemuinya berada sangat dekat dan sejajar dengan wajahnya. Junar langsung mendorong sang Penasihat yang sekarang malah tertawa dengan terbahak

Junar mengerutkan keningnya

"Reaksimu lucu sekali hahahahhaa!"

Penasihat tertawa hingga ia memegangi perutnya, mungkin tertawa terbahak bahak membuat perutnya seperti terlilit sesuatu

Junar meresponnya dengan melakukan kerlingan malas. Ntah sepertinya rasa takut yang ia miliki telah meluap kemana

"Ada apa Penasihat memanggilku?"

Junar langsung bertanya. Ia tidak mau menghabiskan waktu lama - lama disini. Sejujurnya ia lapar, ingin segera kembali ke dorm menyusul yang lain

"Aaah itu.. aku memiliki sebuah kabar untuk kau dan ke 12 member lainnya"

Dahi Junar mengerut "Apakah kabar buruk?"

Terlihat wajah Penasihat terkejut mendengar tebakan pria bermarga Wen tersebut

"Bagaimana kau tahu?!"

Junar terkekeh dan menepuk-nepuk dadanya dengan bangga

"Insting seorang Junar tidak mungkin salah"

Penasihat pun mendengus "Aku lupa dengan kelebihan mu"

Lagi Junar terkekeh

"Aniyo"

"Sebenarnya Verner tadi sempat berucap bahwa wajahmu terlihat tidak bersahabat saat berbicara dengannya, dan aku simpulkan bahwa sesuatu yang akan kau beritahukan itu adalah kabar yang tidak mengenakkan"

Kali ini sang Penasihat lah yang mengerlingkan matanya dengan malas

"Aku sedang menahan perutku yang tiba-tiba sakit saat berbicara dengan Verner, maka dari itu wajahku masam"

"Sakit? sakit apa?"

"Panggilan alam. he he"

Junar tak habis pikir memiliki atasan yang sangat random seperti Penasihat Vijay. Ia dari tadi banyak-banyak berucap dalam hatinya

"Jadi.. apa yang ingin kau sampaikan?"

Kali ini mimik wajah Vijay benar-benar serius

"Dark Shadow"

Junar seperti tak asing mendengar nama yang Vijay sebutkan tadi

"Mm.. bukankah itu musuh abadi seluruh kerajaan di satelit Streggisius?"

Vijay mengangguk

"Dia menuju planet ini

dan berencana mengambil kalian satu persatu"

***

"OH YATUHAN BOO RYN, LEE JOLYON, DAN KWON TIGERSHI BISAKAH KALIAN TENANG DALAM 1 HARI SAJA?"

Suara teriakan Handra yang melengking membuat para member yang sedang asyik dengan kegiatannya masing-masing menjadi terdiam dan melihat ke arah ketiga orang yang diteriaki oleh Handra tadi.

"Wow Han, vocalmu meningkat dengan baik"

Ucap Xeungjeol sembari menepuk-nepuk Handra pada bagian pundak

"Ketiga orang bodoh itu bahkan tidak bisa normal dalam 1 detik"

Ucapan savage keluar dari mulut si pria berwajah emo, Wonulard. Matanya focus tertuju kepada buku yang sedang ia baca, dan itu membuat Ryn, Jolyon beserta Tigershi kesal

Seperti tidak memiliki beban mengatai kami idiot dasar triplek yang diberi anugerah nyawa

Kurang lebih seperti itulah umpatan yang keluar dari ketiga perusuh tadi

"Kalian ini hanya memperebutkan Camilan murahan saja sampai seberisik itu"

Xabiru menggelengkan kepalanya keheranan. Ia pun mengeluarkan 3 lembar uang yang hitungan won nya besar dan bukan main

"Ambil dan belikan camilan yang kalian perebutkan tadi. Maaf aku tidak memiliki uang kecil"

Ucap Xabiru sambil menyodorkan uangnya di hadapan ketiga biangkerok itu

Semua orang menatap Xabiru dan uang yang ia pegang silih bergantian

Tak lama member-member lain ikutan mendekat kearah ketiga insan tampan namun menjengkelkan dan ikut memperebutkan camilan.

Saking sibuknya melakukan war dengan 1 bungkus camilan mereka tak sadar jika ada seseorang yang masuk kedalam dorm dengan keadaan yang berantakan

Junar mendekati Xabiru karena terlihat hanya Xabiru lah yang paling normal diantara member-member lainnya yang melakukan war unfaedah itu

"Mereka kenapa?"

Tanya Junar

Xabiru menghela nafasnya

"Mereka seperti gelandangan memperebutkan camilan murahan"

Astaga mengapa tak ada ketenangan walau hanya 1 hari. mereka benar-benar liar







tbc 💎
- gyu

[ Streggisius ] - nama satelit yang ditinggali oleh kerajaan Avaligius dan sekitarnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVANTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang