41

15.9K 970 43
                                    

"Aku sembuh bukan buat ditinggalin sama kamu, aku sembuh karena aku mau jadi pendamping yang sempurna buat kamu,"

Mendengar balasan Kiana membuat Ardo tersenyum  miris dan menatap manik hitam milik Kiana yang menatapnya dengan tatapan sendu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mendengar balasan Kiana membuat Ardo tersenyum miris dan menatap manik hitam milik Kiana yang menatapnya dengan tatapan sendu,

"Kamu bisa, kan? Lupain Ayrin dan balik ke aku? Bertingkah seolah-olah kamu belum pernah ketemu dengan dia?"

"Selama di New York, aku memang bertingkah seperti yang kamu mau,"

"NGGAK ARDO! NGGAK! Selama dua tahun kamu balik ke New York, segala perhatian dan kasih sayang yang kamu kasi itu nggak tulus!!" Pekik Kiana sambil memukul pelan dada Ardo,

Yah! Selama kembali ke New York, Ardo tidak pernah bisa melupakan gadis cantik yang ia kenal selama beberapa bulan di Indonesia, gadis yang menjadi objek balas dendam yang seharusnya tidak ia lakukan, tapi ia bahagia dengan dendamnya di masa lalu, seandainya ia tidak menyimpan dendam, ia tak mungkin jatuh cinta pada gadis manja seperti Ayrin!

Tapi lagi-lagi ia harus pergi karena beberapa hal yang harus ia tuntaskan di negara asalnya,

"Mau gimana pun, hati aku udah jadi milik Ayrin, Na. Kamu udah nggak ada di dalam sana,"

"Aku nggak percaya!"

"Aku nggak percaya seseorang yang kamu kenal cuman dalam jangka waktu beberapa bulan, bisa gantiin posisi aku yang udah sepuluh tahun lebih jadi tunangan kamu,"

"Ayrin nggak pernah gantiin posisi kamu, Na,"

"Terus apa? Inget Ardo! Dia cuman gadis sialan yang dengan bangga bercita-cita gantiin posisi aku,"

"Nggak Kiana, dia bukan gadis sialan, tapi Ayrin, gadis yang dicintai seorang Adelardo, lelaki yang kerjaan cuman bisa buat dia nangis," balas Ardo sambil mencengkeram erat kedua pundak Kiana,

"Kalau kamu mikir dia gantiin posisi kamu, kamu salah! Karena dia nggak pernah gantiin posisi siapa pun itu, tapi dia menciptakan posisinya sendiri dan posisinya itu adalah posisi yang tertinggi dalam hati aku!"

"Bahkan kamu nggak pernah ada dalam posisi yang sekarang dikuasai oleh Ayrin,"

Setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Ardo dengan pelan membalikkan tubuhnya lalu melangkah menuju pintu,

"Tanpa aku, marga De-Nuca nggak mungkin pernah kamu sandang,"

Mendengar sindiran Kiana membuat Ardo menghentikan langkahnya, lalu kembali menghadap ke arah Kiana yang kini memandang kosong ke arah depan,

"Kamu pikir aku bahagia dengan marga De-Nuca yang sekarang aku sandang? Kalau disuruh pilih, aku mending nggak usah pada marga itu daripada harus hidup sebagai boneka yang digerakkan oleh orang lain,"

"Tanpa De-Nuca kamu pikir seorang Kenzo Aditama bakal mau jadiin kamu menantu?"sindir Kiana sambil tersenyum remeh ke arah Ardo,

Mendengar sindiran Kiana membuat Ardo kembali memutar pikirannya, benar! Apa yang dikatakan Kiana adalah kebenaran, sangat tidak masuk akal jika seorang Ardo tanpa embel-embel De-Nuca bisa menjadi menantu seorang Kenzo Aditama,

Possessive (Girl)Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang