"Woi anjir itu tangan lo kenapa Ryu?"
Ryujin yang sedang bergerak mengikuti irama lagu di sebuah club ibu kota itu hanya diam karena tidak mendengar suara Yeji.
"WOI!"
Ryujin tersadar, "ha?"
"Itu tangan lo kenapa?" Yeji mengulang pertanyaannya.
"Itu si Beomgyu tambah gila."
"Maksud lo?"
Ryujin pun ikut duduk bersama Yeji dan Chaeryong sambil meminum minumannya.
"Tadi pas gue di parkiran tiba-tiba dia datengin gue terus nyeret gue ke mobil dia kaya mau nyulik gitu deh," ucap Ryujin acuh.
Chaeryong melebarkan matanya, "Anjrit gila banget tu orang."
"Ga waras anjir lo juga," kata Yeji.
Ryujin menatap Yeji tidak terima, "kok gue?!"
"Ya lo bisa-bisanya santai gini setelah hampir mau di culik mantan ga waras lo itu."
"Gue di tolongin sama Hyunjin," ucap Ryujin dengan seringai kecil.
"Hah? Kok bisa?!" Chaeryong lagi-lagi menatap Ryujin kaget.
"Gak tau tu anak muncul kek pahlawan kesiangan, terus narik gue gitu kebelakang dia."
"Drama banget idup lo ya."
Ryujin hanya membalas dengan tertawa lalu menegak satu gelas penuh minuman ke dalam tenggorokannya.
"Woi anjir minumnya pelan-pelan aja, lo udah abis berapa gelas ini Ryu, mabok lo bentar lagi."
"Gak santay, gue kuat gini doang mah." Ryujin lalu menuangkan lagi minuma ke dalam gelasnya dan langsung menegaknya begitu saja seperti tidak ada apa-apa.
Yeji dan Chaeryong hanya menatap Ryujin seperti berkata "gila ni orang"
"Gue stress ahaha."
Yeji menatap Ryujin bingung, "lo kenapa lagi?"
"Ahahaha gila gue lama-lama ji, chaer." Ryujin terus meminum minumnya itu tanpa henti.
Chaeryong sudah tau ada yang salah dari temannya lalu ia menghentikan pergerakan Ryujin yang berniat ingin menuangkan minuman kembali, "stop, Ryu. Ini udah botol lo yang kesekian dan gue yakin bentar lagi lo udah tepar. Udah cukup kalau memang lo pengen buat lupain masalah."
"Tapi kenapa gue masih ngerasa sesek sih? Hahaha."
Yeji menatap temannya iba, "lo kalo—"
Ryujin sudah mulai merancau tidak jelas lalu, "Stop, Yeji. Stop natap gue kaya gitu! Gue benci!"
"Sorry."
"Gila gue mau mati aja. Capek banget ahaha."
"Ryu—"
"WOI GUE CAPEK BANGET."
Beruntung teriakan Ryujin kalah oleh suara musik disana membuat mereka tidak jadi pusat perhatian.
"Wah udah mabok ni anak." Ucap Yeji.
"Udah lah ya, gue ke toilet dulu ya," pamit Ryujin.
"Biar gue temen—"
"Gak! Gue mau sendiri!" Ucap Ryujin tegas.
Ryujin pun meninggalkan teman-temannya dan berjalan sempoyongan menuju toilet. Entah kenapa kepala Ryujin semakin berat dibuatnya, padahal gadis itu bisa dibilang memiliki toleransi terhadap alkohol yang cukup tinggi tapi sekarang gadis itu sudah sempoyongan dengan kepalanya yang pusing dan jangan lupakan rancauan gadis itu yang sudah mulai diluar akal sehat.
YOU ARE READING
Playgirl | Ryujin
FanfictionNiat Ryujin selalu sama; membuat lelaki bertekuk lutut lalu menendangnya sejauh mungkin. Tapi siapa sangka lelaki yang tidak sengaja bertemu dengannya dibar malam itu berhasil mematahkan niat Ryujin dan mendobrak dinding pertahanan Ryujin selama ini...