✨ -7- ✨

124 12 4
                                    


Listen to music Budi Doremi - Melukis Senja ✨

...

Jennie telah sampai di rumah Jisoo ia segera menghamburkan badannya untuk memeluk Jisoo

"Jennie apa kau baik baik saja?"
Tanya Jisoo khawatir

Mengapa jennie menangis?
Mengapa jennie terlihat sedang ketakutan?

Jennie tak menjawab pertanyaan dari Jisoo ia terus memeluk Jisoo sambil terus menangis

"Mari masuk ke kamarku jangan menangis disini bodoh, kau masih di depan rumahku"

Jennie melepaskan pelukan itu
"Gendong aku, aku sangat malas berjalan" Jennie menunjukan senyumannya

Jisoo sangat gemas dengan temannya ini

"Baiklah akan ku gendong"

Jisoo memberi punggung nya ke Jennie agar Jennie bisa naik ke punggung Jisoo

Jisoo mengantarkan Jennie ke kamarnya yang berada di lantai 2

"Ku rasa aku akan encok bila menggendongmu sampai kamarku"
"Hahaha, kurasa tidak, aku tidak segemuk kaka kelas kita jadi punggungmu akan aman aman saja"
"Tapi kau sangat berat"
"Ah ya? Apa karna semalam aku memakan cemilan terlalu banyak?"
"Kebiasaanmu tak pernah berubah"

Jisoo telah sampai di kamarnya dan melemparkan Jennie di kasurnya itu

Jennie memeluk guling milik Jisoo

"Jennie, apa kau tidak ingin bercerita?"
"Eumm, aku takut"
"Mengapa?"

Jennie bangun dari tidurannya ia menatap Jisoo

"Bisakah kau membelikan aku.."
Jennie memotong omongannya karena ia sangat tidak berani berbicara frontal terhadap temannya itu

Jisoo mengangkat satu alisnya

"Eumm.... Belikan aku testpack"
Jennie menundukan kepalanya

"HAAAAH" Jisoo terkejut

Jennie masih menunduk, ia akan tau respon Jisoo bila Jennie ingin meminta tolong untuk membelikan itu.

"Untuk apa kau membutuhkan itu bodoh?"
"Eum.. Tolong belikanlah"
"Tidak akan, sebelum kau bercerita dengan ku"

Jennie tidak tahu ia harus bagaimana bercerita kepada Jisoo soal tadi di rumah sakit

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Dering telpon di ponsel Jisoo memecahkan keheningan di dalam kamar Jisoo

Roseanne Park calling..

"Sebentar, Rose menelponku"
"Angkatlah"
"Ya"
Jisoo mengangkat telpon dari Rose

"Jisoo-ya"

"Ndee"

"Apa kau sibuk?"

"Kenapa?"

"Bisakah mau Kerumahku? Lisa sepertinya sedang galau"

Jisoo menatap Jennie yang dari tadi masih saja menunduk, apa masalah ini termasuk di antara mereka berdua? Atau bahkan beda?

"Ada Jennie di rumahku"

"Jennie?"

"Hmm"

"Mengapa Jennie kerumahmu?"

"Entah, dia menangis dan"

Jisoo memotong omongannya karna ia sedikit ragu untuk memberitahu ini

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang