10. Tugas fisika

703 105 5
                                    

☘︎︎[ᴍᴇ & ʜɪᴍ || ʏᴀɴɢ ᴊᴜɴɢᴡᴏɴ]☘︎︎

Heeseung memasuki kamar Chaera setelah kedua teman dekatnya pulang. Laki-laki itu melihat Chaera sedang tiduran sambil bermain dengan ponselnya. Chaera tau Heeseung ada di kamarnya, tapi gadis itu tetap memainkan ponselnya.

"Ada apa bang?"

"Dek, abang mau nanya nih. Jawab sejujur-jujurnya ya" Chaera hanya mengangguk pelan.

"Kalo Jungwon suka lu gimana?" Chaera yang mendengar perkataan Heeseung langsung melempar ponselnya entah kemana, dan dia hampir saja tersedak air liurnya sendiri.

"M-MAKSUD??!" Ujar Chaera ngegas, sambil melebarkan matanya.

"Ngomongin Jungwon aja langsung nyaut" Heeseung berdecih malas.

"MAKSUD ABANG NGOMONG GITU APA"

"Santai dong, Ra. Jangan ngegas ih" Chaera yang tadi memasang ekspresi kaget langsung berusaha untuk tenang.

"M-Maksud abang ngomong gitu apa?" Chaera mengeluarkan senyum terpaksa dengan mata yang membulat. Ah, tidak, lebih tepatnya melotot ke arah Heeseung.

Heeseung yang dipelototi hanya menggedikkan bahunya pelan. Bisa dibilang dia memasang wajah menyebalkan, membuat Chaera ingin mencakar abangnya itu, kalau dia tidak ingat bahwa dia masih harus banyak beristirahat karena kondisinya sekarang.

"Karena abang cuma buang-buang waktu gue aja, SANA KELUAR!!" Heeseung jelas kaget oleh teriakan Chaera, tapi sepertinya lelaki itu tidak kapok juga.

Heeseung malah tiduran di samping Chaera, yang langsung ngebuat perempuan itu ingin sekali mendorong abangnya agar jatuh ke lantai.

"Abang keluar gak! Mau gue pukul tempat sensitif nya?" Chaera menekankan kata 'sensitif' saat dia mengucapkan kalimat tadi.

Heeseung yang sedang tiduran di samping Chaera langsung bergidik ngeri. Adiknya itu bisa galak juga. Kalau Chaera sedang galak, dia bisa memukul sangat keras.

Dulu, waktu Chaera masih kelas 8, dia pernah memukul lengan Heeseung hingga membekaskan luka memar. Tidak main-main emang pukulannya kalau marah.

Sekarang, Chaera malah mengancam akan memukul bagian sensitifnya. Nanti kalau Heeseung tidak bisa punya anak, itu salah siapa?

"OKE OKE, ABANG KELUAR" Heeseung langsung berdiri dan ngacir keluar kamar Chaera. Jujur, dia takut.

Chaera yang melihat Heeseung sudah keluar, langsung tertawa geli. Kalau dipikir-pikir, lucu sekali ekspresi abangnya saat ketakutan.

Hari ini hari kedua Chaera izin. Dia makin bosan, lebih bosan dari kemarin. Sunoo, yang katanya bakal ngasih tau tugas, masih belum ngirim gadis itu pesan sama sekali. Kalau begini, dia lebih baik sekolah saja meskipun harus repot-repot membawa kruk.

Tiba-tiba, notifikasi ponselnya berbunyi. Tertampang jelas nama Sunoo ada di layar ponsel Chaera.

Panjang umur, batin Chaera.

Dia langsung membuka pesan dari sahabatnya itu.

NooNoo _

Ra, ada tugas dari guru fisika

Tentang hukum pascal, mulai
dari hal. 72-74

Dikerjain ya

Sial.

Chaera berkata kasar dalam hati. Dia paling lemah dalam pelajaran fisika sialan itu. Notifikasi ponselnya berbunyi lagi.

NooNoo _

Oh iya, lupa bilang

Minggu depan ada evaluasi
tentang bab ini, jadi kalo bisa diapalin

Sial lagi.

Tugas ditambah evaluasi, bikin gadis itu pusing saja. Chaera hanya bisa mendengus kesal. Dia mau-mau saja mengerjakan banyak tugas asalkan itu bukan fisika dan matematika. Itu saja.

Dewi fortuna tidak memihaknya kali ini. Dia diharuskan mempelajari pelajaran yang paling dihindarinya.

Minggu depan ada evaluasi, tapi jujur saja...





















Chaera tidak mengerti apa-apa.

"GUE HARUS APA" Chaera teriak frustasi sambil mengacak-ngacak rambutnya sendiri.

Dia tidak mau dimarahi abangnya karena nilainya dibawah KKM. Tidak apa-apa ngepas, asalkan jangan dibawah.

Ponselnya berbunyi lagi. Kali ini bukan pesan yang masuk, tapi abangnya telepon. Chaera dengan sigap—masih frustasi—langsung mengangkat telepon dari Heeseung.

"Halo, dek?"

"Iya ada apa, bang?"

"Hari ini mau dipesenin apa buat makan siang?" Chaera berpikir sejenak sebelum memberikan jawaban.

"Jjajangmyeon aja"

"Jangan makan mie terus, abang pesenin kimchi bokkeumbap (nasi goreng) aja ya" Chaera memutar bola matanya malas.

"Kalo gitu gak usah nanya!" Ujar Chaera nyolot. Heeseung hanya tertawa di seberang panggilan.

"Kok lu kedengeran kayak frustasi gitu sih, Ra? Pasti gara-gara ada tugas fisika ato matematika deh"

Wah, peka sekali abangnya.

Chaera hanya diam, dan Heeseung menandakan itu sebagai iya.

"Gue sebenernya udah mikirin ini dari lama, Ra. Abang suka gak ada waktu kalo lu minta ajarin kan"

Chaera mengangguk pelan sambil menelan ludah kasar. Mengapa perasaannya tidak enak?

"Mau abang sewain tutor gak?"

"APA?! TUTOR??"

-❤︎-

cutiewonie_zii's notes : Thanks for 1k reads! Aku bakal nyoba lebih sering update lagi! (dari kemaren janji sering update, eh mana tuh updateㅠㅠ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cutiewonie_zii's notes : Thanks for 1k reads! Aku bakal nyoba lebih sering update lagi! (dari kemaren janji sering update, eh mana tuh updateㅠㅠ).
Makasih yg udh mau baca, have a nice day!

Me & Him | Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang