Hallo (◠‿◕)

666 59 0
                                    

Bawa cerita baru nih:)
Di cerita kali ini, Yerin selaku pemeran utama wanita yang sudah menandatangani kontrak dengan kami__gaya dulu bentar, bentar doang__yaitu dengan tema book yang gak jelasಥ‿ಥ

Book ini aku mawarkan eh kembangkan setelah dapat ide dari..

Kamar mandi

Iya itu kamar mandi^^
gak salah baca kalian tuh, jadi aku kembangkan. Kali aja ada yg suka, Alhamdulillah kalau begitu. Langsung aja ya. paipai(◠‿◕)

________________

"Pah, Erin gak ikutan ngebantu mba Mayang di depan. Mau nugas, ditemenin Mikko kok. Bilang ke Zoya sekalian. Kalau mau kesini, boleh aja. Ya pah"

Erina Laura Kiehl atau biasa dipanggil Erina. Gadis manja, imut, dan penyayang binatang ini seringkali dikira anak SMP kelas 7, nyatanya dia berumur 18 tahun yang sebentar lagi menuju ke jenjang perkuliahan.

Papa Bima Ridwansyah Kiehl. Ayah tiga orang anak, beliau sangat mencintai keluarganya.

"Iya, nanti Zoya kesini sendiri. Papa mau pengajian didepan" Papa Bima melangkah keluar rumah yang tidak sengaja berpapasan dengan Niken.
"Ditunggu tuh Zoya sama soulmate kamu"
"Jangan diladeni om kata-katanya Laura. Zoya masuk dulu ya om" Zoya sahabat Erin

Kenapa di akhiran nama Erin ada Kiehl? Jawabannya karena, Kakek. Iya kakek keturunan Perancis dan Indonesia, semua anggota keluarga muslim dan bahkan dari kakek Erin beragama muslim

"RIN, LO DIMANA?!" Zoya berteriak, karena biasanya Erin selalu menunggunya di ruang tamu dengan Mikko
"BELAKANG, NGASIH MAKAN MIKKO" Balas Erin

Zoya berjalan menuju Erin, saat sampai ia melihat Erin memberi makan mikko. Saat dilihat lagi lebih jelas, Mikko? Astaghfirullah kejang itu men, mulutnya berbusa, ekspresinya tegang. Benar-benar kacau.

"Mikko.. Kenapa tuh?" Tanya Zoya pelan
"ASTAGHFIRULLAH MIKKO, PERASAAN TADI BAIK-BAIK AJA. LU SIH ZO PAKE DATENG SEGALA KAN JADI KESAMBET MIKKO NYA" Lah anjir kan yang nyuruh datang dari awal si Erin gimana sih
"DARI JAM 1 TADI JUGA YANG NYURUH DATENG KE MARI ITU LU ANJIR RIN, SONO PANGGIL PAPA LU. GAK USAH NANGIS ANJIR" Iya gak mau di salahin juga ya kan, orang nyatanya yang nyuruh mampir ke rumah itu Erin ಥ‿ಥ

Erin lari dari pintu belakang ke depan rumah, tidak peduli pada kakinya yang mengenai kaki meja bahkan dengan muka yang astaghfirullah ngagetin

"PAPA.. MIKKO KEJANG-KEJANG PA!! HUWEEE...PAPA MIKKO PA!!" Histeris memang, tapi Mikko kucing pemberian mantannya itu sedang berjuang melawan malaikat mautnya kucing
"PA...MIKKO" Teriak Erin lagi, membuat bapak-bapak pengajian yang kebetulan belum mulai masih dalam tahap mengucap salam dan puji syukur, lari terbirit-birit keluar rumah termasuk papa Bima

"Mikko kenapa sayang?!" Tanya papa Bima
"GAK TAU PA...TADI ERIN KASIH MAKAN TIBA-TIBA KEJANG GITU TERUS MULUTNYA KELUAR BUSA GITU, YA KAN ZO" Masih dengan histeris nya Erin menyampaikan apa yang ia lihat
"Ya udah bawa ke om Vino, ayo"

Om Vino siapa lagi?

Erin, papa Bima dan Zoya bergegas menuju mobil dengan Mikko yang berada di gendongan Erin

________________

"Om gimana keadaan mikko? Baik-baik aja kan? Mikko sakit apa om? Parah gak? Harus di rawat inap gak?"

Tolong itu mulutnya di rem kalau ngasih pertanyaan kan yang di tanya bingung jawabnya

"Mikko baik-baik saja, kemungkinan hanya salah makan dan pencernaannya sedikit terganggu akhir-akhir ini jadi seperti ini" Sahut laki-laki yang sebaya dengan kakak kedua Yerina dengan sabar
"Harus di rawat inap gak? gak kan om?"
"Harusnya dirawat di sini untuk memastikan kedepannya akan baik-baik saja atau tidak tapi__"
"JANGAN OM, NANTI MIKKO SENDIRIAN. MIKKO DIRAWAT DI RUMAH AJA YA" Erin berteriak tidak terima, mikko nya dirawat di sini? Di tinggal begitu saja? Sendirian? Tidak... Erin tidak mau itu terjadi
"Mikko gak sendiri kok, ada kucing-kucing yang__"
"TAPI NANTI ERIN SENDIRIAN. GAK ADA YANG NEMENIN, GAK BISA CURHAT KE MIKKO. PA MIKKO DIRAWAT DI RUMAH AJA YA" Rengek Erina kepada papa Bima
"Sebaiknya mikko kita percayakan ke Om Vino ya sayang. Biar dia cepat sembuh, biar dia mau nemani Erina nugas lagi ya" Sahut papa Bima dengan lemah lembut
"Gak mau pa" Lirih Erina
"Ayo kita pulang"

Erina diam menatap mikko sendu, ia menghampiri mikko

"Mikko, mikko mau Erin temani? Mikko Erin gak mau sendirian hiks"
Kucing kesayangannya sedang sakit, Erina sedih. Ia merasa tidak becus merawatnya, tapi dia tidak mau mikko ataupun dirinya merasa sendiri
"Mikko" Panggil Erina lirih

Papa Bima dan Om Vino menatap Erina, papa Bima merasa sedih melihat anaknya lemah tak bertenaga hanya karena melihat kucing kesayangannya sakit.

"Erina bisa pulang, percayakan mikko pada om Vino ya. Om Vino akan merawat mikko dengan baik, om Vino janji" Laki-laki berjas putih dengan kacamata bertengger di hidung mancungnya menghampiri Erina
"Erina percayakan sama om?"

Tidak ada sahutan, Erina diam yang terdengar hanya isakan tangis Erina

"Iya" Lirih sangat lirih, Vino harus menajamkan pendengarannya untuk mendengarkan sahutan Erina
"Mikko Erin pulang ya, jangan nakal dan dengar perkataan om Vino ya" Ucap Erina dengan nada lirih

Papa Bima dan Om Vino tersenyum, Erina akhirnya mau meninggalkan mikko

Erina berjalan keluar ruangan Vino dengan tatapan yang masih menatap mikko, hingga

"PA MIKKO" Belum selesai Erina mengatakannya papa Bima sudah mengangkat Erina dan berlari diikuti dengan Zoya yang tau apa yang terjadi saat ini

"PAPA MAU MIKKO...MIKKO PAA, OM VINOO MIKKO OM" Erina berteriak selama papa Bima pergi dari klinik hewan di sana

Vino yang mendengarnya pun merasa kasihan, hingga tepukan di bahunya menyadarkan dirinya
"Kenapa lagi? Mikko?"
"Begitulah Jim. Kasihan, setiap mikko di rawat untuk beberapa saat di sini anak itu selalu seperti itu" Sahut Vino
"Terlalu menyayangi hewan pemberian mantan" Jimmy teman Vino
"Bukan karena pemberian mantan Jim, karena mikko selalu menemani dia" Sahut Vino menatap mikko yang tengah meringkuk di kandangnya
"Kau sepertinya menyayangi mikko juga" hening "Mikko atau pemiliknya yang kau sayangi Vin?" Sambung Jimmy dengan tatapan yang menggoda Vino

Vino terkekeh geli dengan pandangan Jimmy

"Mungkin"

"Pemiliknya" Batin siapa ini? Vino? Atau Jimmy?

Erina & Om Vino│TaerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang