"New..! Jangan gigit bajuku..!" Tay menjerit frustasi seraya kemudian mengangkat dan menggendong bayi beruang kutub berusia 2 bulan itu.
New meronta dan turun dari pelukan Tay, mulai merangkak kecil berusaha meraih bola mainannya.
"Hei.. belum waktunya main. Ayo habiskan dulu susunya." Tay kembali menangkap tubuh New yang fluffy itu. Memangkunya dan mulai memberikan susu lewat botol yang sudah disterilisasi.
New rupanya memang sudah lapar. Ia mulai menyedot susu dengan cepat.New terlahir di Alaska, tepatnya di sebuah pusat konservasi beruang kutub. Saat New berusia seminggu, induknya mulai menelantarkannya. Kemudian pihak kebun binatang tempat Tay bekerja mengambil New untuk menjadi penghuni kebun binatang ini, karena dirasa akan menjadi daya tarik bagi pengunjung. Yang ditugaskan untuk khusus merawat bayi beruang kutub ini adalah Tay.
Tidak mudah mengurus seekor bayi beruang kutub. Hampir sama repotnya dengan mengurus bayi manusia. Tay nyaris siaga 24 jam. Mulai dari memberi susu formula untuk New, memandikan dan membersihkan kotorannya, hingga menemani New tidur. Disamping selalu mencatat pertumbuhan New dan melaporkannya ke kebun binatang.
Pihak kebun binatang menyediakan sebuah kamar perawatan untuk New. Dan Tay sendiri merasa lebih praktis untuk tinggal sementara di kamar itu juga. Jadi Tay bisa selalu mengawasi New, dan tidak perlu mondar mandir dari apartemen kecilnya ke kebun binatang.
Tay merawat New dengan sepenuh hati. Bukan sekedar karena tugas. Tapi Tay memang sangat sayang pada New.
Yang paling Tay suka adalah mengajak New bermain. Jika Tay menggelindingkan bola, New akan merangkak untuk meraihnya. Jika berhasil mengambil bola, New akan berguling-guling bahagia. Tay tersenyum gemas melihatnya.
Tapi belakangan ini New sudah mulai nakal. Giginya mulai tumbuh dan New jadi suka menggigiti benda-benda. Tay akhirnya sering berharap New lelah dan tertidur saja. Supaya tidak nakal lagi. Saat tertidur, New terlihat jauh lebih menggemaskan.
Tay selalu berada di samping New sambil memandangi beruang kecil itu terlelap. Terkadang saking gemasnya, Tay tak dapat menahan untuk menyentuh bercak hitam kecil di moncong New.
New pun akhirnya jadi membuka mata dan terbangun dari tidurnya. Tay panik, "Sst.. sst.. New.. ayo tidur lagi yaa.." sambil meniup perlahan kepala New. Siasat ini selalu berhasil. New perlahan akan mulai menutup matanya dan kembali terlelap diatas selimut biru kesayangannya.
Tiga bulan kemudian, tubuh New sudah semakin besar dan sudah bisa berlari-lari mengikuti Tay di sekitaran taman. Tay mulai melatih New berenang di kolam yang dangkal dengan mengiming-imingi ikan supaya New berenang ke arahnya.
Kamar perawatan yang dulu, sudah terasa sempit sehingga New harus dipindahkan ke kandang yang besar yang dilengkapi dengan AC serta sebuah kolam kecil. Dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya di daerah kutub.
Ini artinya New harus berpisah dengan Tay. Yang tadinya Tay dan New sepanjang hari, siang dan malam bersama, kini hanya dapat bersama sepanjang jam beroperasi kebun binatang. Sore hari Tay akan pulang ke apartemennya, karena tidak mungkin Tay ikut tinggal di dalam kandang.
Tay dengan berat hati menggendong New ke dalam kandang. "New, mulai hari ini kamu tinggal disini ya. Maaf Phi Tay tidak selalu disampingmu lagi." Tay mengelus perlahan kepala New yang berbulu putih halus. Mata Tay mulai berkaca-kaca.
Sebelum air matanya benar-benar menetes, Tay segera bangkit dan menuju ke pintu.
New berlari-lari mengikutinya. Tapi Tay mendorong perlahan tubuh New dan menutup pintu kandang.Tay bersandar di balik pintu. Dia bisa mendengar jelas New menangis dan menggaruk-garuk pintu. Kini airmata Tay benar-benar menetes. "Maafkan aku, New..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Polar Bear (Tamat. H.E)
FanfictionNew, seekor beruang kutub yang diasuh oleh Tay sejak bayi, mendadak menjelma menjadi manusia. Apa yang akan dilakukan Tay jika New versi manusia ini sama manjanya dengan saat masih berwujud beruang ?