Tay terbangun karena merasakan dingin yang menusuk. Tay membuka matanya dan melihat bahwa yang dipeluknya kini bukan lagi New yang manusia, tapi seekor beruang kutub yang besar. New telah kembali ke wujudnya semula.
New mengendus-endus ke arah Tay, menyandarkan kepalanya di bahu Tay dan menjilat pipinya.
Tay merasakan air matanya menetes saat ia mengusap kepala New yang berbulu putih tebal.Tay memandang ke sekitar dan menyadari bahwa mereka berdua saat ini sudah berada di dalam kandang New di kebun binatang.
"New, aku pergi dulu ya.. aku harus melaporkan ini kepada Khun Tha.."
Tay setengah berlari menuju kantor Khun Tha sambil menyeka sisa air matanya. Tay masih tidak tahu bagaimana harus menceritakan ini semua kepada atasannya itu. Siapa yang akan percaya pada cerita beruang kutub menjadi manusia, dan sekarang kembali menjadi beruang kutub?
"Khun Tha..! Saya datang melapor..!"
Tay membuka pintu dengan tiba-tiba dan mengejutkan Khun Tha yang sedang menyeruput kopinya."Oh..kamu Tay. Ada hal penting apa? Kelihatannya kamu panik sekali."
Apa maksudnya? Bagaimana aku tidak panik? Ini soal New yang sudah kembali. Bukannya baru kemarin Khun Tha sendiri yang menelponku dan juga kebingungan soal hilangnya New? Pikir Tay heran.
"Aku lupa bilang terima kasih sudah mem-fotokopi dokumen ini." Khun Tha menepuk tumpukan kertas di sudut kanan mejanya.
"Itu.. bukannya sudah dua minggu lalu saya fotokopi nya pak?"
"Ha..ha..ha.. kamu terlalu lelah mungkin Tay. Baru tadi pagi kan kamu taruh tumpukan kertas ini."
Tay bingung dan kehilangan orientasi waktu. Tay ingat betul ketika dia menaruh tumpukan kertas yang sudah di fotokopi. Dan keesokan harinya Tay mendapati New yang sudah berubah menjadi manusia.
Dengan Tay yang kemudian menghabiskan waktu beberapa hari bersama New, maka seharusnya hal itu terjadi sudah dua minggu yang lalu.Tay melirik ke arlojinya. Tanggal 16, jam 4 sore. Bukannya hari ini tanggal 30? Kalau begitu, ini masih hari yang sama. Artinya, New belum menjadi manusia. Atau mungkin memang tidak pernah menjadi manusia? Apa aku selama ini berkhayal? Batin Tay.
"Tay..? Tay..? Kamu baik-baik saja?"
Khun Tha melambaikan tangannya di depan wajah Tay."Ya pak..? Ah ya.. ngga apa-apa. Mungkin saya yang lupa waktu." Tay menggaruk-garuk kepalanya.
"Mumpung kamu disini, saya mau menyampaikan ke kamu soal pengembalian beruang kutub kita ke pusat konservasi di Alaska sana."
Apakah Khun Tha sedang membicarakan New? Tay merasa dejavu dengan pembicaraan ini.
"Jadi jelasnya begini, Tay.. Beruang kutub yang kita miliki ini statusnya adalah pinjam. Kebun binatang kita bekerja sama dengan pusat konservasi beruang kutub di Alaska. Kesepakatannya adalah saat usianya sudah setahun, maka kita harus mengembalikan beruang kutub ini ke Alaska. Dan sekarang lah saatnya."
Jadi begitu.., pikir Tay.
Meskipun beberapa hari kemarin mungkin ilusi semata, tapi pada akhirnya Tay tetap harus menghadapi kenyataan yang sama. New tetap harus kembali ke Alaska.Tay menghela nafas lalu tersenyum dan menjawab mantap,
"Baik Pak, saya sudah ikhlas melepaskan New."Tok..tok..
"Masuklah.." jawab Khun Tha.
Seorang pemuda berpakaian setelan putih membuka pintu lalu melangkah masuk. Tersenyum seraya mengatupkan kedua tangan dan mem-waii ke arah Khun Tha dan Tay.
"Sawaddee krub..""Sawaddee..kr..ub.." nada suara Tay agak tercekat.
Wajah pemuda ini, posturnya, senyumnya, suaranya, semua sama persis dengan New saat berwujud manusia. Tapi dari sikapnya, Tay dapat menilai bahwa yang ini benar-benar manusia."Kenalkan, ini Khun Hin Thitipoom perwakilan dari pusat konservasi di Alaska. Dia ini orang Thai, tapi sudah lama bekerja di Alaska sebagai peneliti beruang kutub." Khun Tha memperkenalkan pemuda itu kepada Tay.
"Khun, inilah yang namanya Tay Tawan. Dialah yang merawat beruang kutub kami sejak bayi." Khun Tha menepuk punggung Tay dengan bangga.
Hin tersenyum dan mengangguk kecil ke arah Tay. Dan Tay membalas dengan senyum yang agak kaku. Tay masih tidak mempercayai bahwa sosok di hadapannya kali ini nyata. Manusia sesungguhnya.
"Saya rasa banyak yang perlu kalian bicarakan soal serah terima beruang kutub kita ini. Jadi, silahkan.."
Tay dan Hin akhirnya pamit keluar dari ruangan Khun Tha.
"Khun Tay, apakah aku bisa melihat beruang kutub nya?"
"Ah tentu Khun Hin.. mari saya antar kesana." Tay sontak tersadar dari lamunannya.
Tay menunjukkan arah jalannya, dan Hin berjalan mengikuti disampingnya."Jangan terlalu formil, panggil saja saya Hin. Sepertinya saya masih junior."
"Baiklah.. Hin.."
"Oh ya, bagaimana nasib New nanti saat sudah sampai di pusat konservasi?""Kami akan meneliti kesehatannya, dan melatih instingnya untuk bertahan hidup di alam liar. Khun Tay tenang saja, beruang kutub kami tidak akan dilepas begitu saja jika belum siap."
"Uii.. New-ku sangat pintar. Dia pasti akan cepat beradaptasi disana."
Hin hanya tersenyum mendengarnya. Tay melirik sedikit ke arah Hin dan merasakan jantungnya berderbar.
"Oh ya.. apa Khun Tay malam ini punya waktu? Sepertinya lebih nyaman kalau selepas ini kita ngobrol sambil makan malam. Soal... eh,.beruang kutub tentunya."
"Malam ini..? Bisa..bisa.. Tapi saya hanya mengurus New seekor saja. Jadi pengetahuan saya soal beruang kutub tidak banyak."
"Tidak apa-apa. Kita bisa ngobrol soal hal lain. Aku ingin tahu lebih banyak soal Khun Tay juga." Hin kembali tersenyum manis ke arah Tay.
Melihat senyuman itu, Tay merasakan jantungnya berdebar semakin kencang. Akhirnya Tay hanya bisa mengangguk sedikit mengiyakan.
"Sepertinya kita bisa menjadi teman, Hin." Tay berusaha memecah kekakuan.
"Tentu, kenapa tidak? Lebih dari teman juga boleh." Sahut Hin sambil tertawa.
Tay hanya bisa memalingkan wajah ke arah lain karena merasakan wajahnya mulai memerah.
《 end 》
KAMU SEDANG MEMBACA
My Polar Bear (Tamat. H.E)
FanfictionNew, seekor beruang kutub yang diasuh oleh Tay sejak bayi, mendadak menjelma menjadi manusia. Apa yang akan dilakukan Tay jika New versi manusia ini sama manjanya dengan saat masih berwujud beruang ?