O4. Operation

117 13 6
                                    


***

Team 1 - Gedung NSS (Namsan Security Services)

Sesuai rencana, di hari itu juga mereka memulai operasi pertama. Sky seperti biasa bertugas untuk meretas CCTV di seluruh penjuru gedung dan juga meretas computer milik sekretaris si CEO dari perusaan farmasi itu. Untuk apa? Tentu saja untuk memudah akses masuk bagi Calvin dan Peter.

"Kita butuh berapa waktu lagi?" Tanya Peter sembari membetulkan pakaiannya. Kali ini mereka tidak benar-benar memakai pakaian OB seperti ide Reyno pagi tadi. Namun sebagai gantinya, mereka akan berpura-pura menjadi tukang reparasi komputer, dengan dibantu dengan sentuhan ajaib dari Sky.  

Dengan sedikit kekehan Sky menatap layar laptop di pangkuannya. Sungguh, ini merupakan hal paling sederhana bagi Sky. Tak butuh waktu lama baginya hanya untuk meretas suatu komputer. Bahkan, server milik pemerintah saja pernah diretas olehnya. 

"Sabar, kita hanya butuh waktu 2, 3, atau paling lama...8 menit."

Peter mengangguk, "Gue rasa gak lama lagi mereka bakal ngehubungin kita. Kak Calvin, buruan siap-siapnya!"

"Tunggu. Gue masih belum ngerti sama kerjaan kita ini. Biasanya bos langsung nyuruh kita buat nyerang kan? Kenapa kali ini harus kita yang mulai dari awal?" 

"Karena yang ini urusannya sama organisasi gede. Mungkin bos percaya sama kemampuan kita. Lagi pula ini bisa jadi pengalaman baru buat kita kan?"

"Iya sih. Tapi gue gak suka aja tiap kerja bareng sama lo pasti bawaannya emosi terus." balas pria berbadan kekar itu seadanya. Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil, sementara Sky masih dalam posisinya dengan sebuah laptop di pangkuannya dan earphone yang terpasang di kedua telinganya. Untuk saat ini, ia lebih memilih untuk mendengarkan alunan lagu meditasi dibanding mendengar celotehan kedua orang di kursi belakang.

"Gue juga males banget satu tim sama lo. Tapi lo udah paham siapa lawan kita kali ini kan?

"Udah gue bilang gue ga ngerti, lo tuli ya?"

Peter mendengus kesal dan hendak memberi pukulan manis untuk Calvin, namun tertahan ketika Sky mendelik tajam ke arah mereka. Sky hanya membutuhkan ketenangan agar pekerjaannya cepat selesai. Nampaknya tujuan Sam menyuruhnya pergi bersama dua orang ini merupakan upaya untuk melatih kesabaran.  

"Kalian ini memang gak bisa diam, ya?" timpal Sky yang nampak sedikit terganggu atas percakapan rekannya itu. Untuk orang sabar seperti Sky, keributan yang terjadi di belakangnya sudah cukup untuk membuat amarah menjalar ke puncak kepalanya, "Gue butuh konsentrasi di sini. Kalo kalian mau ribut, sana pulang aja."

"Jangan marah-marah mulu dong, mending lo jelasin tuh buat Kak Calvin biar dia ngerti. Gue juga ga ngerti sih sebenernya." sahut Peter dengan kekehan kecil di akhir.

Sky menghela nafas pelan, dirinya sudah cukup muak berhadapan dengan dua orang ini. "Ada organisasi gelap namanya crown, dia bentuk kerjasama bareng mantan anggota parlemen namanya Kevin, gue lupa Kevin siapa. Trus sekarang kita ke perusahaan ini karena beberapa petinggi mereka dulunya juga pernah jadi pengawal buat si crown itu. Intinya, ada banyak perputaran barang atau pekerjaan ilegal di antara mereka semua." 

"Nah, bener begitu. Sekarang lo udah paham kan, Kak?"

"Gue gak bodoh, jadi gue udah ngerti. Thanks, Sky" dan pria virgo itu langsung merotasikan matanya dengan malas setelah mendengar penuturan dari sang leo.

**

Peter berjalan cepat sembari menarik ujung baju milik Calvin agar sang empunya bergerak lebih cepat. Beribu sumpah serapah ingin ia ucapkan namun harus ia simpan demi kelancaran misi ini. Untuk pertama kalinya dalam sepanjang karirnya di unit Venom, dia terpaksa menyentuh Calvin yang entah kapan sudah menjadi musuh bebuyutannya, walau dalam konteks candaan. Mereka bukannya benar benar bermusuhan. Hanya ingin meramaikan suasana dengan perseteruan mereka? Ya, bisa dibilang seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ODDINARY [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang