O3. The Mission

119 17 4
                                    

***

Oddinary ternyata bukan hanya sekedar toko tua berisikan barang-barang kuno seperti yang dilihat orang-orang di luar sana. Bak bangunan dihiasi magic, Oddinary menyimpan segudang rahasia di dalamnya. Dengan sistem keamanan yang terjaga ketat, begitu pula furniture yang modern dan nyaman di dalamnya, membuat siapapun akan betah untuk berlama-lama di tempat itu.

Berencana untuk hanya tinggal beberapa hari, pada akhirnya tepat satu bulan telah berlalu sejak pertemuan dadakan itu. Tidak ada yang istimewa, semuanya menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Tak ada rasa gelisah ataupun merasa terancam, apalagi setelah ditemukannya alat penyadap di kediaman mereka, semuanya berjalan normal seolah-olah hal tersebut tidak pernah terjadi. Tiap hari para anggota akan bertanya kapan mereka dapat pulang ke apartemen masing-masing, namun tak ada dari mereka pula yang berani pulang. Tempat ini terlalu aman dan nyaman untuk keselamatan mereka.

Felix, si anggota baru juga rupanya tidak begitu kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan hal-hal yang ia alami dalam sekejap itu. Kriminalitas memang bukan hal yang pantas apabila bersanding dengan dirinya. Dengan perawakan tubuh yang bisa dibilang kecil, juga ditambah rupa yang menawan, siapa saja tentu akan terkecoh pada penampilannya yang bak seorang dewa. Sejauh ini mereka semua bersikap ramah padanya. Meski beberapa masih terasa sulit didekati, setidaknya Felix tahu, bahwa nyawanya tidak akan terancam selama ia tidak membuat masalah.

Pukul lima sore. Setelah mendapatkan pesan dari Sky−orang yang akhir-akhir ini akrab dengannya, dirinya dengan terpaksa harus menyudahi aktivitasnya membaca novel lalu beranjak menuju ruang baca yang berada di lantai dasar. Dengan ragu ia mengetuk pintu dengan lukisan bunga sakura dihadapanya, namun selang beberapa detik ia tak juga mendapat jawaban. Dengan ragu ia memutar knop pintu lalu mendorongnya perlahan namun nihil, pintu itu tetap tidak dapat dibukanya. Layaknya pencuri yang hendak membobol rumah, Felix mencoba membuka pintu itu dengan paksa sampai akhirnya Aiden menampakkan dirinya dari balik pintu sambil tersenyum, manis.

"Ini pintu geser, kak Lix. Harusnya kalo lo ngerasa pintu ini ga bisa di dorong, coba lo tarik atau geser."

"Ah, maaf."

Merasa kikuk, Felix hanya tersenyum kecil sembari melangkahkan kaki menuju sofa kecil yang ada di sudut ruangan. Sesekali matanya menelusuri barang-barang yang ada di ruangan tersebut. Ia tertarik pada buku-buku yang tersusun rapi di atas rak, namun Felix memilih untuk duduk di sofa dengan nyaman sembari menunggu anggota yang lain tiba.

Tepat empat puluh lima menit sudah waktu berlalu sejak pemimpin mereka, Sam, memulai rapat dan menyibukkan diri dengan setumpuk tebal dokumen di hadapan mereka. Berbeda dari biasanya, rapat kali ini mereka lakukan dengan santai di ruang baca. Para anggota yang lain memilih untuk memainkan game di ponsel mereka, sementara Aiden dan Calvin nampak asyik bersenda gurau sembari menunggu kepastian dari Sam.

Peter menatap Sam dengan tatapan malas, ia mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja mengharapkan atensi dari orang itu. Kemudian atensinya tertuju pada sang kakak tertua, Chris, berharap agar dirinya dapat membuat Sam jadi sedikit lebih cepat dalam mengambil keputusan.

"Kak, gue harus nunggu berapa lama lagi? Gue juga punya kesibukan loh, ya" Ucapnya lirih pada Chris yang nampaknya masih dapat didengar oleh radar pendengaran Sam

"Halah, kesibukan lo cuma nonton anime doang" sahut Sam kemudian lalu mengalihkan atensinya kembali pada setumpuk kertas di hadapannya seraya memijat tengkuknya ringan.

Chris hanya terkekeh melihat interaksi keduanya. Pertengkaran kecil antara Sam dan Peter adalah hal yang biasa dan dirinya menganggap keduanya sangat menggemaskan. Kini pandangannya beralih kepada Felix yang ternyata juga ikut tersenyum kaku. Dirinya tak yakin apakah keputusannya untuk membawa Felix masuk ke dalam unit ini adalah pilihan yang benar. Yang di pikirannya sekarang adalah bagaimana cara agar Felix dapat membuktikan diri dan mampu bertahan di dunia yang gelap ini.

ODDINARY [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang