Opat. Cafe.

1K 121 53
                                    


Cuma mau bilang, aku lagi revisian besar-besaran (mau lapak ini sama yang sebelah) dikarenakan alurnya kurang enak dibaca dan berantakan.

Jadi disarankan baca ulang aja, beneran aku ubah dari chapter awal sampe terakhir aku update. Mungkin ada lah di satu chapter setengahnya aku ubah.

Mohon bersabar karena aku upnya agak lama. Lagi mikir keras untuk alurnya gimana. Jadi boleh lah ya aku minta imbalan dari kalian.

Bukan uang atau berlian tapi cukup vote sama komen aja. Simpel kan? Gak mahal kok, paling kuota kalian aja bakal berkurang karena keputer lagu di mulmed.

Thank you!

[Chansung]
🐺🐻
.

.

.


Di sebuah apartemen mewah yang berada di tengah kota, ada sosok laki-laki bertubuh atletis serta berparas tampan tengah duduk disofa empuknya. Dengan ditemani secangkir kopi hitam dan beberapa berkas kantor yang ada disekitarnya.

Ia hanya terdiam sambil menatap ke arah jendela yang menampakan matahari sudah mulai naik sedikit demi sedikit. Beberapa jam yang lalu, tepatnya subuh, hujan mengguyur seluruh kota.

Tak heran hawa dingin masih terasa sampai sekarang dan kaca jendela juga berembun akibat hujan tadi.

Sudut bibir kirinya terangkat mengukir senyum tipis saat ia mengingat sesuatu. Yang dimana dirinya bertemu dengan laki-laki manis dengan pipi bulatnya yang menggemaskan.

Namun ia mendengus samar saat kembali mengingat bocah itu memanggilnya dengan sebutan Om. Dari semalam tak henti-hentinya pria berbalut kaos hitam tanpa lengan dipadu dengan celana pendek itu mematut diri didepan cermin.

Bahkan berulang kali dia terus menatap wajah tampannya, memastikan adanya kerutan atau tidak? Ternyata tidak ada sama sekali tapi kenapa dirinya dipanggil Om?

"Haruskah operasi plastik biar keliatan lebih muda? Ganteng gini masa dipanggil Om. Aneh banget itu bocah."

Pria itu masih senyum-senyum sendiri, tak menyadari ada seseorang yang menekan password apartemennya.

Sampai orang tersebut masuk dan menatap bosnya yang terlihat senyum-senyum sendiri. Ia cukup merinding, oh apakah tempat ini angker dan hantunya malah masuk ke raga si pria berkaos hitam itu?

"Sejak kapan bos gue yang agung ini jadi gila? Senyum-senyum sendiri gak jelas! Kerasukan lo dipagi hari ini hah?!."

Nampak jelas tubuh tegap itu tersentak kecil saat mendengar pekikan dari seseorang. Ia sedikit tolehkan kepalanya dan wajah berseri-seri tadi berubah menjadi datar saat tau siapa yang datang.

"Congor lo berisik banget sih. Mau apa lo kesini?."

Pria tinggi berbibir seksi itu mendelik tajam. Lalu kemudian ia melangkahkan kaki jenjangnya untuk menghampiri pria yang masih duduk-duduk santai lalu meletakan plastik putih ke atas meja dan setelahnya ia mendaratkan bokongnya disofa empuk nan mahal itu.

"Congor lo berisik banget sih. Mending makan aja itu apa yang gue bawa."

Karena malas berdebat akhirnya si baju kaos hitam itu mengambil kasar kreseknya, mengeluarkan dua chicken toast serta minumannya. Lalu ia mengambil satu toastnya dan menyantapnya dengan tenang.

Comely [ChanSung] [REVISI/SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang