CHAPTER 8

1.4K 209 7
                                    

Junghye tengah mengerjakan ujiannya di meja guru milik Jimin. Ia meminta kepada pria itu agar ia bisa mengerjakan ujian ke dua dan ke tiga dengan waktu yang cepat. Dengan memberi alasan jika kepalanya terasa sakit.

"Aku sudah selesai," ucapnya lalu memberikan kertas ujiannya kepada Jimin, Jimin menerimanya kemudian membacanya.

"Kau bisa pulang."

"Aku.. tidak ingin pulang dulu, aku ingin menunggu sampai waktu jam pulang." ucapnya membuat Jimin terkekeh, pria itu hanya mengangguk pelan.

"Kembali lah ke bangkumu, beristirahatlah." Junghye mengangguk pelan kemudian beranjak menuju bangkunya, Jimin yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Gadis itu tetap saja dingin.

STRANGE GIRL

Junghye berjalan keluar gerbang sekolah, saat berjalan dia menyadari jika terdapat seseorang yang berjalan tepat di sampingnya.

"Ayo, masuk ke mobilku. Kau mengatakan jika kepalamu terasa sakit, kan? Aku akan memberikanmu tumpangan."

"Tidak perlu, Ssaem. Terima kasih."

Junghye berjalan cepat, dia tidak ingin pulang bersama Jimin. "Aku juga ingin memberitahumu sesuatu. Jadi, apa kau bisa pulang bersamaku?" Langkah Junghye terhenti.

"Kita bisa berbicara di sini."

"Terdengar oleh siswa lain."

Junghye mendesah pelan, Jimin hanya tersenyum. Keduanya pun berjalan menuju ke arah mobil Jimin, Junghye membuka pintu mobil itu dengan malas.

Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, Jimin mulai mengendarai mobilnya. "Ssaem ingin memberitahu apa?"

"Ssaem ingin menanyakan sesuatu padamu. Aku tidak memberitahu sesuatu, aku hanya ingin menanyakan sesuatu padamu." ucapnya membuat Junghye terdiam, Jimin melirik sekilas gadis itu kemudian pandangannya kembali fokus ke depan. Kini, pria itu merasakan jika dia sudah bisa memulai pembicaraannya.

"Kau tahu, kan jika aku ingin terus menjagamu karena khawatir?"

"I-Iya.."

"Jika kau tiba-tiba dilamar oleh seseorang, apa kau akan menerimanya?"

Gadis itu tertawa kecil kemudian menjawab pertanyaan Jimin, "Mustahil jika ada seseorang yang tiba-tiba melamarku, Ssaem."

"Kenapa kau mengatakan jika hal itu mustahil?"

"Tentu saja mustahil, aku tidak dekat dengan siapapun. Bagaimana bisa aku bisa dilamar oleh pria secara tiba-tiba? Lelucon macam apa itu."

"Tapi aku dekat denganmu."

"Ya, menurut Ssaem saja. Tapi aku tidak."

Jimin terdiam sejenak, pria itu menaikkan satu sudut bibirnya membuat senyuman miring.

"Ayo, menikah denganku."

STRANGE GIRL

Junghye berada di kamarnya sembari berbaring dan menatap langit-langit kamar. Dia memikirkan perkataan Jimin. Tidak mungkin yang dikatakan pria itu benar, kan?

"Bodoh, dia pastinya hanya bercanda." ucapnya, kemudian dia terdiam kembali. Tapi, mengajak seseorang untuk menikah tidak bisa digunakan sebagai candaan. Junghye mengusap wajahnya kasar. Apa Jimin baru saja melamarnya? Apa pria itu gila?

Junghye hanya diam. Besok dia sudah tidak pergi ke sekolah, dia hanya perlu menunggu hari kelulusannya.

Saat sedang sibuk dengan pikirannya, dia mendapatkan notifikasi pesan dari Jimin.

Apa yang diinginkan pria ini lagi? Pikir Junghye.

Jimin Ssaem
Esok aku akan datang ke rumahmu, bersiaplah.

Junghye terbangun dari duduknya kemudian menatap ponselnya bingung. Apa yang akan dilakukan pria itu?

Gadis manis
Apa yang akan Ssaem lakukan?

Jimin Ssaem
Esok kau akan tahu. Tunggu saja. Jangan tidur larut malam, kau paham?

Setelahnya, Junghye tidak menjawab pesan Jimin.

"Ya Tuhan kumohon maafkan aku mengatakan hal ini untuk guruku. Jimin Ssaem gila."

21 - 04 - 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21 - 04 - 2021

STRANGE GIRL ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang