🌈Part 26🌈

1K 62 40
                                    

Hallo sebelum baca jangan lupa vote terlebih dahulu demi kenyamanan bersama its taburi komen juga kalau udh lnjutt.

Happy Reading
-
-
-
-
Typo bertebaran
-
-
-
-

Anara terbangun dan mulai menerjapkan matanya perlahan dan saat itupun ia menyadari ada seseorang di dekatnya, dan yah orang itu adalah Allan, yang sejak tadik menunggunya.

"Allan ngapain lo ," ujar Anara ketus saat melihat Allan berada di dekatnya dan teringat pula kejadian dimana Allan lebih memilih Fany.

"Udh bangun, Ra kamu minum dulu pasti haus," Allan segera menyodorkan air dan ditepis langsung oleh Anara.

"Gak usah sok peduli, sanah keluar gue gak butuh lo," ia memalingkan wajahnya.

"Apaan sih Ra, gue peduli salah, gak peduli juga lebih salah, mau lo apa sih," Allan mulai tersugut emosi melihat tingkah Anara yang menurutnya labil.

Mendengar bettakan itu Anara memejamkan matanya karenah ia merasa matanya mulai memanas dan sebentar lagi pasti akan mengeluarkan air mata.

"Lo berubah," cicit Anara pelan seraya menahan isaknya.

"Maafin gue tapi lo harus percaya kalau gue sayang sama lo," jujur Allan namun lain dengan Anara yang tertawa sinis.

"Sayang, sayang dalam arti apa, Lan gue capek gue kesel tapi sayangnya kenapa gue gak bisa benci sama lo, kenapa Lan," Anara kiri tak dapat lagi membendung air matanya dan sekarang sudah lolos mebasahi wajahnya.

Allan yang melihat itu prustasi, ia mengacak kasar rambutnya.

"Jangan nangis Ra gue gak suka," ujarnya lalu menghapus bulir air yang mengalir di wajah Anara.
"maafin gue," seraya mendekap Anara dalam pelukanya.

"Jauhin Fany," ujarnya tiba-tiba.

Spontan Allan melonggarkan pelukannya dan beralih menatap manik milik Anara,"gue gak bisa Ra ngertiin gue pliss."

Lagi-lagi Anara harus menahan sesak di dadanya, Allan hanya mengatakan sayang tapi jika ia menyuruhnya menjauhi Fany mengapa tidak mau.

"Kita Break."

Mendengar itu Allan sontak tercengang," Break maksud lo apa, gak gue gak mau," putua Allan.

"Gue capek Lan, mending kita Break, sementara waktu."

"Terserah lo, kalau itu emang  udah jadi kemaun lo sendiri," Final Allan lalu melangkah keluar  meninggalkan Anara seorang diri.

BREAK.. Pintu tertutup.

"Itu mau lo sendiri Lan bukan gue," cicitnya sepeninggalan Allan.

><

_____

Tiga hari telah berlalu dan hari ini adalah hari dimana Anara kembali bersekolah sejak, ia pingsan di halaman sekolah.

"Ra lo kenapa sih diem-diem mulu prasaan," ujar Dita yang jengah melihat Anara yang sedari tadi hanya diam dibalik lipatan tanganya.

Anara Story (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang