☆Chapter 4☆

235 12 3
                                    

ANNYEONG............. READERS

KASIAN BANGET NGE GANTUNG CERITANYA MIANHAE READERS. SEKARANG MAU AUTHOR LANJUT NIH SEBELUM LANJUT. JANGAN LUPA

-VOTE
-KOMEN
-FOLLOW AKUN WP AKU.

MOHON BANTUANNYA BANGET YA.... SATU VOTE DARI KALIAN TUH BERHARGA BANGET LOH BUAT AUTHOR. KALIAN PASTI TAU KAN BIKIN FF ITU NGGAK GAMPANG. INGET PENCET BINTANG ITU GRATIS LOH.

OKE LANJUT YA.....

☆☆☆☆☆


Mereka bertiga telah turun dari panggung tadi, setelah penampilan mereka selesai mereka menduduki bangku di suatu ruangan pribadi milik paman nya Jisung.

"Tadi ada si Revan anjir bareng ama si Gabriell." Kata Mark menatap Jeno dan Jisung.

"Iya su mana si Gabriell cantik banget lagi dahlah males." Kata Jisung sambil menatap langit-langit ruangan itu.

"Maenya aing ko nggak tau sih?" Tanya Jeno [Masa gue ko nggak tau sih?]

"Sia mah fokus sama si Atha mulu njir." Celetuk Mark.

"Udah lah gue mau ke toilet." Kata Jisung berdiri dan meninggalkan kedua temannya.

"Ikuttttttt." Kata Mark, Mark pun berlahan menyusul Jisung.

"Din anjir mau adu pedang kali. Gue jadi ngeri anjing." Kata Jeno sambil menampakan muka cringe nya dia bergedeg ngeri.

☆☆☆☆☆

Mark Pov On

"Ikuttttttt." Kata Mark.

Mark pun keluar mengikuti Jisung yang berada tak jauh di depannya. Mark melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat agar posisinya sejajar dengan posisi Jisung.

"Rek naon sia ngilu?" Tanya Jisung pada Mark yang kini berada di samping kanan nya. [Mau apa lo ikut?]

"Ceuk saha rek ngilu sia ka WC? Aing mah rek kapangging jeung calon minantu ambu aing." Kata Mark, mereka masih terus berjalan. [Kata siapa mau ikut lo ke WC? Gue mah mau ketemu sama calon menantu Ibu gue.]

"Nya enggeus." Kata Jisung kemudian masuk ke dalam kamar mandi Caffe. [Ya udah.]

Melihat Jisung yang memasuki toilet Mark tetap pada tujuannya untuk bertemu Haechan. Ntah sejak kapan pikiran nya selalu tertuju pada Haechan, Haechan, dan Haechan. Nggak tau nggak paham tapi emang cuma ada Haechan di pikiran Mark.

Mark melihat di meja paling pojok di belakang ternyata Haechan masih di sana bersama tema -temannya tanpa basa basi Mark segera berjalan menghampiri Haechan. Banyak yang memperhatikan Mark, karna kagum dengan ketampanan nya. Pengunjung aja pada kagum, kalo Haechan nggak kagum parah banget sih.

Mark sempat melihat Chenle menyenggol tangan Haechan dan berbisik padanya. Haechan hanya dia memperhatikan kedatangan Mark.

"Haii." Sapa Mark dengan senyum yang terukir di bibir nya.

"Hai juga kak." Kata Jaemin, Renjun, dan Chenle. Haechan hanya diam tak membalas sapaan Mark.

"Kak Vian mau minjem Revan ya? Nih pinjem aja lagian disini juga nggak ada guna nya bercanda nya garing trus." Kata Chenle sambil mendorong bahu Haechan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✔] Para Jomblo Legend🖇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang