Peneman Baru (Part 3)

10 1 0
                                        

   "Julia, I'm so sorry but we need to talk," kata Adrian berharap Julia akan termakan pujuk rayunya. "Julia?," panggil Adrian dan cuba untuk menyentuh bahunya namun Julia tiba-tiba sahaja mengundurkan diri membuat Adrian terkilan.Adrianmelihat Julia masih memegang pergelangan tangannya dan tanda merah itu masih berbekas bahkan semakin ketara. " I'm so sorry, Mikhael. There is nothing for us to talk about," kata Julia dan berlalu pergi. Ethan pun turut berlalu pergi mengikuti Julia, namun di tahan oleh Adrian. 

  " Aku tidak tahu apa yang kau hasut Julia, but I swear I'm gonna get her back," kata Adrian tegas. Ethan menepis tangan Adrian lalu berbisik di telinga Adrian. " I don't need to do the hardwork young man, you already lost her but you too dumb to notice," kata Ethan dan berlalu pergi.

  Adrian terdiam dan terkedu. Ayat Ethan sebentar tadi benar-benar menghambatnya dengan kuat. " I already.....lost her?," Adrian mengulangi ayat Ethan. Ethan segera mendapatkan Julia yang sudah mendahuluinya sebentar tadi. "Julia kau okay?," soal Ethan risau melihat Julia masih memegang pergelangan tangan. 

   " I'm okay. It just kind of sting," kata Julia. Ethan terus membuka beg sekolah dan mengeluarkan pembalut luka seperti Ethan sudah menjangkakan hal itu akan terjadi. "Pembalut luka? Seriously? Bukannya patah pun," kata Julia. " I know but kalau kau mahu jalan dengan tangan merah seperti itu, then I'm gonna put it back," kata Ethan sengaja mengusik Julia. "NO!," kata Julia separa menjerit. Pelajar yang ada di kaki lima itu terus melihat ke arah Julia. Julia tersipu-sipu malu akibat tindakannya manakala Ethan pula tersenyum nakal kerana usikannya berjaya. " You...," kata Julia apabila dia menyedari dia sedang diusik. Ethan memberi senyuman lebar lalu mengeluarkan pembalut luka itu kembali. 

  " I smell something," kata seseorang dari jauh. "Yeah, me too," sahut seseorang lagi. "Kau tidak rasa Julia and Ethan seem so.....you know ," kata Mimi. "Yeah, sweet. Like roses ," Rafiq menyambung ayat Mimi yang terhenti sebentar tadi. "I kind of can see the roses blooming...you know ," kata Mimi lagi.

   "No,sayang. You just read too many Manhwa. Jom. Kantoi kita nanti," kata Rafiq menarik tangan Mimi. Tidak jauh dari situ juga kelihatan Adrian menggenggam tangannya, entah kenapa dia rasa seperti kecewa, sedih, marah dan sebagainya. "Aku...aku jeleskah?," soal Adrian kepada dirinya sendiri namun persoalan itu hanya menambahkan kekusutan di dalam fikirannya.

   "There you go ," kata Ethan selesai membalut pergelangan tangan Julia. " Aww, it's have baby unicorn in it ," kata Julia tersenyum lebar sambil melihat betapa comelnya pembalut luka tersebut. Ethan tersenyum dengan reaksi Julia. " Hey! Termenung pula dia ,"tegur Julia bila Ethan masih tersenyum sambil menatap wajahnya. 

   " You know, for a girl like you yang literally can throw a guy like me and yet still excited seeing baby unicorn is very... ," Ethan sengaja tidak menghabiskan ayatnya. Entah mengapa Ethan rasa puas dapat mengusik Julia. " Very what? can you stop teasing me ," Julia mengeluh penat kerana terus menerus diusik. " Very cute ,"kata Ethan tersenyum. Julia terkedu kerana dia sama sekali tidak melihat pujian itu datang. 

   " Okay, Julia. You wanna sit there and keep still or kau mahu berlari to the class because we only have 5 minutes left ," kata Ethan. "WHAT?! Kenapa tidak cakap awal?! ,"kata Julia. " C'mon ," kata Ethan menghulur tangannya. " Your hand for what? ," soal Julia hairan tiba-tiba sahaja dia menghulurkan tangan. " You know acah-acah like Romeo and Juliet ," kata Ethan mengenyit matanya. " You know that story ended with they both dead, right? ," kata Julia. " C'mon don't kill the romance ," kata Ethan tertawa diikuti Julia. Mereka pun segera berlari ke kelas masing-masing.

Recess

 Kedengaran bunyi loceng menandakan rehat. 

    "Okay, class. Make sure to do your revision because the midterm examination is just around the corner. Thank you, everyone. You all may dismiss," kata Miss Adeline dan berlalu pergi. 

"Ethan wanna grab some food? ," soal Edward, rakan sekelasnya. " I'm good. Aku mahu jumpa Julia ," kata Ethan. " Okay, someone seem taken ,"usik Edward. Ethan hanya tersenyum sambil mengemas alat tulisnya dan meletakkannya di laci. Tiba-tiba, kelihatan sosok tubuh yang sangat dikenali sedang menunggu Ethan di hadapannya kelasnya.

   "Haih, lambatlah aku jumpa Julia ini ," kata Ethan mengeluh. " What's your deal, Ethan? ," kata Adrian. Suaranya cukup tegas menunjukkan dia sedang cuba untuk menahan dirinya daripada menyerang Ethan. " What deal? ," kata Ethan acuh tak acuh.

   "Why Julia?! Ramai kot perempuan di sekolah ini and yet you want to take Julia from me?! ," kata Adrian melepaskan ketidakpuasan hatinya. " I..I take Julia? Haha. That's funny. You're very good at manipulating words. I have a question too. Who Alissa? ," kata Ethan meskipun dia tertawa namun riak wajahnya mengatakan segalanya.

  "Alissa, my girlfriend. Why? You want to do same thing, you do with Cindy? ," soal Adrian sinis. "Oh, Adrian. I wish you can hear how stupid you sound right now," kata Ethan menepuk tangannya.  "ETHAN! ," Adrian meninggikan suaranya. Dia tidak dapat lagi menahan kemarahannya.

" Adrian, I say this only once. ONCE! You better listen," kata Ethan. Suasana kelas mulai menjadi tegang, syukurlah tidak ramai orang ketika itu. " You do realize, you have a girlfriend, right? So why you so mad that Julia leave?  Why you so MAD that Julia comes to me not you? You don't even realise, don't you? ," kata Ethan dengan sinis.

 " You spent your childhood with Julia, you literally grow up along with her, and yet you don't realize how her feelings.  Apa hak kau mahu halang aku dari berkawan dengan dia, you know what, maybe we may become even more than friends," kata Ethan lagi dan kali ini suaranya menjadi lebih tegas dari sebelumnya.

   "You keep saying realize, Ethan you only come here like last week, you don't know Julia more than me," kata Adrian masih tetap mempertahankan pendiriannya. " I may not know her more than you but I understand her well enough," kata Ethan. " Kalau kau just mahu berlawan mulut macam ini, grow up Adrian ," kata Ethan dan berlalu pergi.

Adrian terus melepaskan kemarahannya ke arah cermin tingkap yang terdekat. Kedengaran pelajar perempuan menjerit, terkejut dengan tindakan Adrian yang secara tiba-tiba. " Adrian?! Kau gilakah?," soal Aqif apabila melihat tindakan Adrian. Adrian memberi pandangan yang tajam ke arah Aqif. Aqif terus kecut apabila Adrian tiba-tiba bertukar pandangan, rasanya seperti dia kena siat hidup-hidup. Aqif segera memberi ruang untuk Adrian beredar. Darah menitik di tangan Adrian namun dia tidak lagi dapat rasakan kesakitan itu. " I'm gonna get Julia back! ," kata Adrian di dalam hatinya.

Anda telah sampai ke penghujung bahagian yang diterbitkan.

⏰ Kemaskini terakhir: Nov 22, 2020 ⏰

Tambah cerita ini di Pustaka anda bagi pemberitahuan tentang bahagian baharu!

SunflowerTempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang