Hai maaf banget baru update kemarin - kemarin sibuk tugasku banyak banget huhuhu.
Kalian yang tugasnya banyak juga semangat yaa ! <3
Hari ini adalah hari libur, lebih tepatnya lusa adalah turnamen Quidditch dan para siswa Hogwarts yang mengikuti turnamen itu tidak bisa liburan dengan tenang.
"Bro, kau ikut latihan?" ucap Mark sambil menepuk bahu Jeno
"Untuk Quidditch? Entahlah, aku bingung." ucap Jeno menghela nafasnya kasar
"Kau memiliki skill yang bagus, mungkin kau akan menjadi seeker?" ucap Mark
Seeker, pemain paling penting di permainan Quidditch. Tugasnya menangkap Golden Snitch dan mengakhiri permainan.
"Aku tidak segila itu untuk menawarkan diri menjadi seeker." ucap Jeno lalu meninggalkan Mark
"Mood Jeno sedang tidak bagus hari ini." gumam Mark lalu menyusul Jeno
Jeno melangkahkan kakinya ke lapangan utama, netranya menangkap seorang lelaki yang tak asing.
"Jaemin Vervain." ucap Jeno
Jaemin terlihat sedang menaiki sapu terbangnya dan mencoba untuk menangkap Golden Snitch.
"Kau lihat, Jaemin sedang sibuk berlatih menjadi seeker. You're such a coward." ucap Mark yang tidak tahu dari kapan sudah ada di sebelah Jeno
Jeno menghela nafasnya kasar, netranya fokus mengikuti arah Jaemin yang sedang sibuk menangkap Golden Snitch.
"Mungkin aku akan menjadi Beaters." ucap Jeno
Beaters, tugasnya melempar bludger pada lawan untuk menjatuhkan lawan dari atas sapu terbang.
"Lihat saja nanti." ucap Mark
"Cih, kau berlagak seperti seorang peramal." ucap Jeno
"Aku pikir kau akan menjadi seeker untuk mengalahkan Jaemin." ucap Mark
Jeno pun terdiam. Jika ia berhasil mengalahkan Jaemin, itu akan sangat keren.
"Ya, terserah. Namun tujuanku untuk memenangkan Quidditch sebagai seorang Gryffindor, bukan untuk mengalahkan Jaemin." ucap Jeno
Lalu tanpa mereka sadari, ada yang berdiri di belakang mereka.
"Membicarakanku, huh?" ucap Jaemin
"Oh my god! Kau mengejutkanku!" ucap Mark sambil memegang dadanya
"Kau berhasil menangkap Golden Snitch itu?" tanya Jeno
"Belum. Mau mencobanya bersamaku?" ucap Jaemin lalu menaiki sapu terbangnya dan mengedipkan sebelah matanya pada Jeno
"Oh god he's flirting." ucap Mark
Jeno pun lantas mengambil sapu terbangnya dan menyusul Jaemin untuk menangkap Golden Snitch.
"Sedang apa mereka?" tanya Haechan yang baru saja datang
"Latihan, mereka akan menjadi seeker. Sedang apa kau disini?" tanya Mark pada Haechan
"Aku hanya lewat, kebetulan aku melihatmu jadi aku hampiri." ucap Haechan
"Ayo jalan - jalan. Aku tidak ingin menjadi orang ketiga Jeno dan Jaemin disini." ucap Mark
Tanpa persetujuan Haechan, mark sudah menarik tangan Haechan dan berniat untuk pergi ke Diagon Alley.
Dilain itu, kedua seeker sedang memfokuskan netranya pada bola kecil yang terbang sangat cepat yaitu Golden Snitch.
Jeno berhasil menyusul Jaemin. Lalu, Jaemin tidak ingin kalah. Mereka masih sibuk dengan sesi saling mengejar.
"Astaga, sulit sekali." keluh Jaemin
Jaemin menyusul Jeno, ia semakin gencar untuk menangkap Golden Snitch. Jeno melihat raut wajah Jaemin yang terlihat lelah, ia pun menyusul Jaemin.
"Hei! Hei! Astaga dengarkan aku! Jaemin Vervain!" teriak Jeno namun Jaemin seakan tuli
"Kau terlihat lelah, ayo beristirahat!" teriak Jeno sekali lagi, namun Jaemin tetap fokus pada tujuannya
Dan akhirnya, Jaemin berhasil menangkap Golden Snitch itu. Senyum merekah di wajahnya dan ia pun turun disusul Jeno.
"Aku berhasil!" ucap Jaemin lalu terduduk karena lelah
"Selamat, kau hebat sekali." ucap Jeno lalu menepuk bahu Jaemin
Lalu Jaemin pun melihat ke arah jeno, "Kau akan menjadi seeker?" tanya Jaemin
"Tidak tahu, Mark lebih cocok menjadi seeker." ucap Jeno lalu mendudukkan dirinya disamping Jaemin
"Ah begitu, terimakasih sudah menemaniku latihan." ucap Jaemin
"Terimakasih juga telah membuat hariku lebih berwarna." celetuk Jeno
"Eh?"
"A-ah ya, maksudku terimakasih sudah menemaniku juga hari ini." ucap Jeno sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Mmm, good luck." ucap Jaemin
"Untukmu juga." ucap Jeno
Hening diantara keduanya, mereka diam dan sibuk dengan pikirannya masing - masing.
"Mau membuat taruhan?" tanya Jeno
"Taruhan apa?" ucap Jaemin
"Taruhan turnamen Quidditch. Kau tahu taruhan kan?" ucap Jeno
"Tentu saja, kau mau apa dariku?" tanya Jaemin
Jeno berpikir sejenak, banyak sekali hal yang ia inginkan dari Jaemin.
'berkencanlah denganku.' batinnya
"Temani aku seharian penuh." ucap Jeno
"Hanya itu saja?" Jaemin terlihat terkejut
"Memangnya apa lagi?" tanya Jeno
"Aku pikir kau akan meminta ciuman dariku, atau tanda tanganku?" ucap Jaemin
Pipi Jeno memerah, ia tak bisa bayangkan rasanya berciuman dengan Jaemin. Astaga, membayangkannya saja sudah membuat kakinya lemas.
"Haha, baiklah aku akan meminta tanda tanganmu juga nanti. Kau mau apa?" ucap Jeno
"Bantu aku untuk memecahkan sesuatu." ucap Jaemin
"Apa?" tanya Jeno
"Tentang kematian ayahku." ucap Jaemin
Jeno menelan ludahnya kasar, ia pun mengangguk dan tersenyum ke arah Jaemin.
"Baiklah, kita lihat siapa yang menang." ucap Jeno
Pada akhirnya, Jeno bukan ingin memenangkan Turnamen Quidditch karena ia seorang Gryffindor. Ia memenangkannya untuk Jaemin.
ㅤㅤ
TBCGolden snitch :
Ayo ramein terus, see you ! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
history
Fanfiction[ Hogwarts!AU ] Inspired by Harry Potter story by J. K. Rowling "Ayahku mati oleh mantra Avada Kedavra." Saat masalalu kelam terjadi, semua orang dibungkam. ━ JENO X JAEMIN bxb mpreg highest rank #2 nomin