Jakarta — November, 2015
"Bintang!"Gibran yang awalnya tengah menertawai kelakuan Kai dan Terry sedikit menoleh saat Daniel memanggil seseorang. Melambaikan tangan semangat pada pemuda jangkung yang membawa roti bakar di tangan kanannya.
"Apaan?!" sahutnya dari seberang kantin.
"Besok jadi ga???"
Menghampiri dengan langkah santai, dagunya kembali terangkat untuk bertanya, "Jadi apa?"
"Prok prok prok!"
"Garing, Kai, mending lo diem."
"Anj—"
Meski dikata garing oleh Terry, lelaki yang dipanggil Bintang tadi tetap tertawa. Duduk di sebelah Daniel untuk mengobrol.
"Jadi apa?" ulangnya.
"Ke rumah gue lah! Masa lo lupa?"
Terlihat berpikir sejenak, sebelum tersadar, "Lah iya? YAH ELO SIH GA INGETIN."
"DIH KAN ELO YANG BUTUH."
"Ya udah kapan kapan aja. Gue ada janji sama cewek gue," celetuk Bintang asal.
"Cewek yang mane? Cewek lu banyak blegug."
"Yang IPS." Bintang beranjak, baru menyadari kehadiran Gibran di samping Daniel, lelaki itu tersenyum singkat, "Yo."
"Oit. Gibran," sapanya, menyambut uluran tangan Bintang.
"Bintang."
"Tatang," sela Terry.
Bintang mendengus, mengabaikan sahutan temannya dan bertanya, "Anak baru lo?"
"Iya. Baru dua bulan lalu."
"Ohh, betah betah ya di sini. Gue duluan, mau ngapel, hehe," cengir Bintang.
Seakan sudah tau kelakuan temannya, Daniel mengusir cepat, "Sana lo sana, hus hus buaya darat."
"Yeu. Ya udah, gue duluan, dahh."
Selepas kepergian Bintang, Gibran jadi penasaran. Dasarnya tukang kepo, asal bertanya yang penting terjawab.
Gibran membuka suara tanpa ragu, "Emang ceweknya berapa?"
"Dua, kalo ga nambah," jawab Kai santai.
"Anjir. Ceweknya tau di duain?"
"Ga tau ya gue, tanya Gema aja sono, banyak infonya dia."
Gibran menjentikkan jari, beranjak cepat, "Oke sip, Mala dimana Mala, gue butuh Mala."
•••
"MALA!""Uhuk—lo tuh ga bisa ya ga ngagetin?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
batas - txt [✔]
Fanfiction[ғɪᴋsɪ ʟᴏᴋᴀʟ] "Kalau gini kayak panggilan kesayangan, sebagai temen, hehe." 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐳𝐨𝐧𝐞? 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧, 𝐢𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐦𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐭𝐦. txt local fiction, copyright, 2021