S A T U

1.4K 130 43
                                    

Sesuai janji, chapter 1 di update cepet 💜💜 semoga suka yaaa~ Jangan lupa vote dan komentar, mau spam komen juga dipersilahkan wkwk.

Happy reading 📖

Seorang pria berambut hitam alami mematut dirinya di cermin dengan sebuah handuk yang menutupi bagian tubuhnya dari pinggang sampai lutut, dari cermin itu memperlihatkan sebuah bekas jahitan memanjang di dada tengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pria berambut hitam alami mematut dirinya di cermin dengan sebuah handuk yang menutupi bagian tubuhnya dari pinggang sampai lutut, dari cermin itu memperlihatkan sebuah bekas jahitan memanjang di dada tengahnya.

Sebuah operasi pemasangan ring jantung yang bisa membuat hidupnya lebih lama, semoga.

"Seokjin-ah!"

Terdengar suara teriakan dari luar kamarnya.

"Ya, Hyung!"

"Jangan lupa kau ada jadwal rapat jam 8 pagi bersama Tuan Choi!"

"Ya, sebentar!"

Bola mata Seokjin bergulir ke arah jam di dinding, sudah jam 7 pagi. Pantas saja orang yang dipanggil "Hyung" itu sudah cerewet.

Akhirnya Seokjin pun mengakhiri acara memandang dirinya di cermin setelah ia menyentuh bekas operasi yang sudah mengering beberapa hari yang lalu. Kemudian ia pun bergegas memakai pakaian yang biasa ia gunakan ketika ke kantor.

ˢᵉᶜʳᵉᶜʸ

"Seokjin Hyung kenapa belum keluar juga, Hyung?"

"Sebentar lagi juga keluar. Sarapan duluan saja, nanti kau terlambat ke sekolah lagi."

Si lelaki yang dipanggil "Hyung" duduk di kursi makan yang bersebrangan dengan si remaja berseragam SMA.

"Hahh. Aku mau menunggu Jin Hyung saja."

"Kau sengaja agar terlambat ke sekolah, ya?"

Si remaja itu; Kim Taehyung, mengeluarkan box smile andalannya. Senyuman yang menjadi favorit orang-orang yang melihatnya.

"Hyung tahu saja."

Si pria berpakaian formal itu menghela napas. Sejenak ia memijat pangkal hidungnya, tak mengerti lagi dengan sifat adik dari bos besarnya ini.

"Kau sudah kelas 3, Kim Taehyung. Mau sampai kapan kau berulah?"

"Berulah? Tidak, Hyung! Ini menyenangkan! Lagipula si tua itu tidak pernah marah, kok— aduh, sakit!"

Pria tadi menahan tawa melihat telinga Taehyung dijewer oleh Seokjin.

"Siapa yang kau sebut tua, Bocah?!"

"Akh, Hyung~~ maksudku tadi tampan, bukan tua."

Seokjin melepaskan jewerannya lantas duduk di samping Taehyung sambil mendengus. Laki-laki yang sudah rapi dengan setelan jas itu berkata, "Hari ini kalau gurumu menelepon lagi, jangan harap ada yang akan datang ke sekolahmu."

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐜𝐲||ᵗᵃᵉʲⁱⁿ ᵇʳᵒᵗʰᵉʳˢʰⁱᵖTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang