bagian 6

17 2 0
                                    

naruto sedang melipat handuk di depan tv dengan khusyuk namun tiba-tiba ia melihat sasuke berjalan dengan semangat tapi wajah datarnya sedikit lesu
"sasuke kau mau kemana" tanya naruto

"menemui tetangga" jawabannya sembari mengangkat kepalan tangannya ke udara sebagai bentuk semangat tapi wajah dan nada bicara nampak lesu dan seolah terpaksa

"sudahlah mungkin itu hanya kalung biasa dan tidak ada hubungannya denganmu" naruto mencoba menasehati sasuke

"lagi pula kau berhutang jawaban dengannya"lanjut naruto

"yak itu dia, sudah ku putuskan hari ini aku akan jadi malaikat, malaikat yang tampan" masih dengan kepalan tangan semangatnya sasuke berjalan menuju pintu

mendengar perkataan sasuke barusan membuat naruto hampir terjungkal
"teme kau sakit, teme kau masih mabuk jangan keluar" naruto berteriak sambil berlari mengejar sasuke tapi sasuke samasekali tak menghiraukan perkataan naruto ia terus berjalan dengan santai dan naruto kalah cepat sasuke sudah membanting pintu tepat di depan wajahnya
"sasuke bodoh" isaknya sembari mengelus-ngelus pintu

______

sasuke makan dengan tenang menghabiskan suap demi suap sup tomat hangatnya tapi gadis di depannya hanya mengamatinya dalam diam dan keheranan
ia pun mengetuk-ngetuk meja dengan dua jarinya

"apa kau mengajakku kemari hanya untuk ini?" tanya sakura dengan sedikit kesal

"maafkan aku, aku hanya menepati janjiku kemarin" jawab sasuke sembari membungkukkan badan membuat sakura kebingungan dan semakin merasa aneh dengan laki-laki didepannya

"sudahlah terserah aku mau pergi, terimakasih atas traktirannya" ucap sakura sembari mencari sesuatu di tasnya

"apa aku juga yang membayar makananmu?" tanya sasuke dengan sok polosnya
sakura menoleh pada sasuke yang membuatnya semakin jengkel

"kau bisa menghafal angka?" tanya sakura lalu di angguki oleh sasuke

"lupakan, ini nomor ponselku jika kau mau aku mengganti uangmu" kemudian sakura menyerahkan selembar kertas yang sudah ia tulis nomor ponselnya sasuke hanya memandangi kertas tersebut tanpa minat

"jangan bilang kau tidak punya ponsel tuan aneh" ejek sakura spontan sasuke langsung mengambil kertas tersebut

"tentu saja aku punya" jawab sasuke

"bagus, kau memang harus menghubungiku bye bye" sakura lalu berdiri dari kursinya tapi tiba-tiba ia mencondongkan tubuhnya pada sasuke dan

mencium

tepat di depan wajah sasuke
lalu ia menampilkan wajah mengejek sementara sasuke masih cengo dengan apa yang barusan sakura lakukan

_______

sasuke buru-buru mencari naruto di apartemen, tadi setelah mendapat nomor ponsel sakura ia memutuskan untuk membeli ponsel

ia terus memandang benda pipih yang dipeggang mencoba mencari tombol untuk menghidupkannya sesuke terus menekan-nekan layar hp dan menggoyangkannya namun benda itu tak kunjung menyala
"aaaakhh" akhirnya ia menyerah dan membanting benda itu kemeja

"kenapa berteriak" sewot naruto yang baru keluar dari kamarnya

sasuke buru-buru mengakat hp-nya dan menyodorkannya pada naruto
dengan bingung ia pun mengambil benda tersebut
"kenapa membeli benda macam ini?"
tak ada jawaban namun naruto cukup mengerti arti tatapan sasuke

setelah lama hening naruto kembali berucap
"aku tau siapa yang bisa membantumu"  rupanya dari tadi ia sedang berpikir
________

sudah satu minggu sakura tidak bertemu dengan sasuke padahal mereka bertetangga tapi mengapa rasanya sulit sekali utuk tidak sengaja berpapasan dengan sasuke

sakura terus memandang hp-nya kira-kira sudah 2 jam semenjak ia duduk dikursi caffe ini latte-nya pun tak tersentuh bahkan mulai dingin

"sakura chan sedang menunggu telfon dari seseorang?" wanita dengan rambut indigo itu pun duduk didepan sakura tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu

"begitulah hinata, tapi sepertinya aku terlalu berharap" jawab sakura sembari merebahkan kepalanya diatas meja, matanya menatap jalanan didepan caffe yang hanya terhalang dinding kaca

"kenapa begitu? apa dia terlalu sibuk hanya untuk sekedar menghubungi sakura chan?" wanita bernama hinata itupun kembali memberi pertanyaan kepada sakura yang bahkan ia pun tak tau jawabannya
andai hinata megerti masalahnya bukan hanya sekedar menghubunginya atau tidak
tapi tapi ini lebih rumit dari pada hanya 'sekedar'

sakura masih duduk ditempat yang sama padahal hari sudah malam.

"sakura chan aku pulang dulu ya, kau juga harus pulang ini sudah malam" hinata melambaikan tangannya dan hanya dibalas anggukan oleh sakura

saat ini sakura sedang membaca buku laporan keuangan caffe nya, ya tempat ini adalah milik sakura tapi karena sakura sering sibuk dengan tugasnya sebagai dokter baru iapun memperkerjakan seorang karyawan bernama hinata,

sakura terlalu fokus dengan aktifitasnya sampai tidak menyadari ada seseorang disebrang jalan sedang memperhatikannya dalam diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grim Reaper (SasuSaku fersion)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang