photoshoot

7.6K 223 23
                                    

Original story by vennawu
.
.
.
"Kau ingat apa yang aku katakan, kan?"

Seulgi mengangguk. Meneguk air mineral yang disodorkan Irene padanya. Managernya itu terlihat gugup dan panik bersamaan. Sama seperti dirinya.

"Dia orang yang cukup berpengaruh, Seulgi." Irene kembali merapikan bathrobe yang Seulgi kenakan. Memastikan sampul bathrobe itu tak terlalu kencang ataupun terlalu longgar. "Jadi ini akan berpengaruh pada karirmu. Berusahalah."

Kembali Seulgi mengangguk. Irene benar. Lawan mainnya kini bukanlah orang biasa. Jika kadang Seulgi bermain untuk film dengan kualitas kelas dua, maka proyek yang diikutinya ini adalah proyek kelas atas. A+.

Seulgi adalah bintang film panas. Sudah beberapa tahun ini profesi itu terus dijalaninya. Diluar perkiraan Seulgi, persaingan bisnis di industri ini begitu berat. Para aktris dan aktor berlomba-lomba untuk membintangi lebih banyak lagi film untuk membuat nama mereka terkenal. Tapi keberuntungan belumlah berpihak pada Seulgi. Seulgi adalah satu dari sekian banyak pemain dengan film yang mereka bintangi bukanlah film dengan budget berlebih. Selama ini filmnya bisa diunggah dengan mudah dengan royalti yang sedikit. Bukan film eksklusif yang hanya bisa didapatkan oleh orang tertentu dengan bayaran yang terbilang tinggi.

Bisa diingatnya ketika dua hari yang lalu Irene menyampaikan kabar yang mengejutkan. Managernya itu mendapatkan tawaran menarik untuk meningkatkan popularitas Seulgi. Irene bercerita bahwa Kwon Yuri menghubunginya. Menanyakan apakah Seulgi bisa mengisi kekosongan cast untuk proyek ini.

Irene yang tak mau menyia-nyiakan kesempatan tentu saja mengiyakan permintaan Yuri. Yuri termasuk dari sekian orang yang namanya berpengaruh. Menolak kesempatan ini tentu saja mencoreng bahkan menghabisi karir Seulgi. Apalagi mendengar lawan main Seulgi, Irene langsung mengcancel seluruh jadwal artisnya hari ini.

Seulgi mengenal Yuri beberapa waktu lalu. Mereka bertemu dalam proyek film bertema sex party dan threesome. Bisa dibilang Yuri adalah bintang film atas dengan bayaran yang tak sedikit. Anugerah bagi produser kecil jika wanita bermarga Kwon itu ikut dalam film berkualitas rendah.

Proyek ini akan menaikkan popularitas Seulgi mengingat sang lawan main adalah Park Jimin. Seorang produser berumur diakhir dua puluhan yang sudah mengeluarkan film-film kelas atas berkualitas tinggi. Kedudukannya sebagai produser tak menutupi kemungkinan untuknya ikut bermain sebagai aktor film panas. Hanya saja intensitasnya tak sesering bintang lainnya.

Seulgi belum pernah bertemu Jimin. Hanya menyaksikan beberapa film yang dibintanginya. Pria itu begitu tampan dengan rambut ikal kecoklatan dan tubuh tinggi tegap. Tatapan mata hitamnya mampu mempesona setiap wanita. Membuat kaum hawa manapun tak sanggup menolak jika sudah berada dibawah kungkungan pria itu.

Membayangkannya, Seulgi merona.

Sikutan dari Irene menyadarkan Seulgi. Wanita berambut coklat gelap bergelombang itu kembali memfokuskan atensinya dengan sang manager.

"Yuri sudah menyelesaikan scene awalnya. Jadi kau yang melanjutkan." Irene mengamati kertas skenario yang diberikan sutradara untuk Seulgi pelajari.

Sebenarnya Seulgi sudah membacanya semalam. Namun tak akan salah jika dia mendengarkan Irene menjelaskan.

Scene awal dijelaskan dimana Yuri berperan sebagai wanita lain dalam hubungan Seulgi dan Jimin. Scene awal itu masih terkesan biasa. Dimana mereka berdua saling berciuman dan bergumul diatas ranjang dengan tubuh tanpa busana.

Seulgi kembali gugup. Pasalnya proyek ini tidak seperti film yang biasa. Proyek ini dirancang dalam bentuk pemotretan dimana nantinya gambar yang dihasilkan dirangkai untuk menjadi satu cerita utuh. Disinilah letak kesulitannya. Karena tidak mengandalkan suara dan dialog, ekspresi wajah begitu diperlukan. Gambar itu akan terasa hidup dan bicara dengan sendirinya jika sang pemain mampu untuk membawa perannya dengan baik.

𝙎𝙀𝙐𝙇𝙈𝙄𝙉 𝙎𝙃𝙊𝙍𝙏 𝙎𝙏𝙊𝙍𝙔 [𝙈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang