unexpected disaster

4.9K 195 38
                                    

Original story by Cha ChrisMon
.
.
.
"Seulgi."

"Jimin."

Kedua pasang netra berbeda warna saling memandang, menjerat satu sama lain. Sudah lama kedua insan berbeda gender itu tidak saling bertemu selama dua tahun. Semenjak mereka memutuskan tali pertunangan yang telah terikat selama lebih dari tiga tahun hanya karena ambisi mereka masing-masing menuju puncak karir.

Ya, Park Jimin dan Kang Seulgi.

Mantan kekasih.

Mantan tunangan.

Dengan alasan pekerjaan, mereka berdua bertemu kembali di lobi perusahaan pusat Park yang berada di Seoul.

"Maaf telah lama membuatmu menunggu, Seulgi," ucap Jimin tetap dengan wajah datar tanpa emosinya. Atau wajah yang pandai menutupi emosi sang pemilik. Bagaikan seorang aktor, padahal ia merupakan seorang direktur muda Park corporation.

"Tidak. Aku juga baru sampai," jawab Seulgi tenang. Cara bicaranya tetap mengalun lembut di pendengaran siapapun. Suara yang mampu menyembunyikan perasaan sesungguhnya pula. Seharusnya ia menjadi seorang aktris daripada menjadi seorang arsitek.

Keduanya memang sudah terkenal dalam dunia masing-masing. Jimin berhasil membuat perusahaannya menjadi rival nomor satu bagi seluruh pebisnis di dunia.

Dan Seulgi berhasil membuat dirinya menjadi arsitek yang paling diminati untuk merancang berbagai bangunan pemerintahan penting di beberapa negara. Ini memang cita-citanya dapat membuat orang merasakan kepuasaan dengan hanya berada di suatu tempat yang dibentuk olehnya.

Karena itu Seulgi harus berada jauh dari Korea Selatan. Dan karenanya ia rela mengorbankan waktu pribadinya dengan pria yang ia cintai. Itu pula yang menyebabkan seorang Kang Seulgi memutuskan tali pertunangan karena ia ingin mengejar karirnya. Tidak mematuhi mantan calon suaminya untuk tidak perlu bersikeras mengejar karir hingga ke luar negri sedangkan sang pria juga terlampau sibuk dengan bisnisnya sendiri.

Seulgi merasa mereka sudah tidak lagi dapat bersama. Tak disangka semua disetujui oleh pihak pria yang kini berdiri dengan tegapnya di hadapannya.

"Sebaiknya kita langsung ke ruang pertemuan saja. Semuanya telah menunggu kita untuk segera memulai membicarakan proyek ini," ucap Jimin sembari terus memandangi keindahan bola mata yang sangat diingatnya.

"Baiklah."

Seulgi sedikit menghela napas, entah untuk alasan apa.

"Sepertinya kau tidak ingin menanyakan kabarku ya, Jimin?" tanya Seulgi berbasa-basi. Kakinya telah melangkah mengikuti Jimin yang berjalan satu langkah di depannya.

Jimin tersenyum hambar. "Sudah berubah," bisiknya yang tidak dapat terdengar oleh orang lain.

Putra bungsu dari keluarga Park itu menyadari sudah tidak ada panggilan khusus yang biasa diucapkan oleh sang wanita yang kini terlihat semakin manis. Namun selebihnya tidak ada yang berubah baik dari pembawaan dan tubuh seksinya. She is still HOT!

"Kau terlihat baik-baik saja, Seulgi." Akhirnya ia menjawab.

"Ya, kau juga sepertinya," sahut Seulgi agak mengambang. Rasanya aneh mendengar pria itu menyebutnya seperti masa lalu. Salah satu bagian yang dirindukannya dari seorang Park Jimin.

Yah, untuk apa Seulgi berharap semua akan sama seperti dulu. Tentunya semua sudah berubah bukan? Kecuali ketampanan khas pria Park yang tetap membuatnya semakin terpukau seiring bertambahnya usia.

"Kenapa kau tidak datang bersama dengan abeoji dan eommonim?"

"Mmm ... karena masih ada sesuatu hal yang harus ku urus terlebih dahulu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙎𝙀𝙐𝙇𝙈𝙄𝙉 𝙎𝙃𝙊𝙍𝙏 𝙎𝙏𝙊𝙍𝙔 [𝙈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang