Jungkook terkekeh menatap Taehyung yang sedari tadi mengoceh soalnya.
Jungkook berada di UKS karena hidungnya berdarah setelah lemparan bola basket, Taehyung dengan pakaian cheerleader ketat menemani Jungkook. Begitu dokter pergi Taehyung segera menghujami Jungkook dengan banyak nasehat.
"Jungkook jangan sampai gitu lagi, gue cemas banget liat hidung lo berdarah. Dan lagi! Kalau dari tadi sakit tuh bilang aja jangan di paksain olahraga. Jungkook harusnya pagi2 ngecek kesehatan dulu, kalau kayak gini kan gue takut. Gue—" Taehyung menatap Jungkook diam, ucapannya terhenti ketika jari telunjuk Jungkook menempel di bibirnya.
"Iya, saya tau kak. Saya gak sakit kok tadi cuma kurang fokus aja waktu latihan." Jawab Jungkook.
"Nah! Jungkook harusnya—..." Taehyung terdiam lagi saat jari telunjuk Jungkook kembali menyentuh bibirnya.
Jungkook mendekatkan wajahnya dengan senyum tipis ia meniup wajah Taehyung, "fhuuu~~."
Taehyung spontan berkedip-kedip ketika wajahnya di tiup, ia menatap Jungkook bingung, pipinya memerah samar.
"Kak Taehyung bawel, lucu haha." Ucapnya.
Bangsat (╥﹏╥) - Taehyung.
"Si-siapa yang lucu?! Gue gak!" Taehyung berbalik tak berani menatap Jungkook, wajahnya semerah tomat.
"Kak Taehyung." Panggil Jungkook.
"Apa?" Taehyung membalas tanpa menoleh.
"Kakak makin manis pake baju itu." Jungkook berucap lembut.
Jancok, aku ambyaaarrrrr - Taehyung
"Gue gak manis! Gue cari minum dulu kalau gitu, lo pasti haus." Dengan gugup Taehyung keluar dari UKS.
Jungkook hanya berdeham singkat, padahal ia masih ingin berdua saja dengan seniornya itu. Tapi agaknya Taehyung kurang nyaman dengan perlakukannya tadi.
Taehyung menutup pintu UKS dan menutup wajahnya yang memerah malu, "fuck ughhh!!!" Girang Taehyung.
Tentu saja, saat Jungkook meniup wajahnya, wajah itu sangat dekat, mata Jungkook terpejam dengan bibir sedikit mengerucut seolah hendak mencium Taehyung saat itu juga.
Bayangan wajah tampan Jungkook yang memejamkan matanya serta bibir tipisnya yang merah membuat Taehyung senam jantung.
Heol, padahal mereka tidak benar-benar berciuman. Kim Taehyung saja yang lebay.
Sambil memegang dadanya yang naik turun ia mengigit bibir tebal bawahnya, "bisa gila gue kalau si Jungkook kayak gitu." Ujarnya.
Taehyung menyentuh pipinya yang masih merah dan panas, "goblok tae! Goblok!!" Rancaunya sambil setengah berlari menuju kantin sekolah.
Sesampainya di kantin ia membeli dua kaleng minuman rasa apel, Jungkook suka itu kata Hoseok sih. Taehyung berjalan sambil menyentuh dadanya lagi.
"Arghh kenapa muka Jungkook tidak bisa hilang dari.... Skskskjapqnsklakn aaaaaaaa... Jantung ku yang malang ahhh gue belum siap. Bangke bener si Jeon itu ishh." Kesalnya.
Taehyung tak bisa berhenti berdebar dan tersenyum mengingat ketika Jungkook meniup wajahnya, itu hampir membuatnya stres.
Sebelum tangannya menyentuh handle pintu bahunya di dorong, seorang pemuda yang ia kenal.
"Ji-Jimin... Ngagetin gue aja ishh!" Ujar Taehyung memukul dada Jimin kesal.
Taehyung terdiam kaku dan canggung, Jimin mengukungnya, menatap tajam mata Taehyung dengan begitu intens hingga Taehyung merasa aneh.
"Lo- lo kenapa sih?" Taehyung bertanya dengan gagap, ia merasa bahwa yang ada di depannya ini bukan Jimin.
Jimin memperhatikan Taehyung, rambutnya masih di ikat apel, poni panjangnya yang terbelah serta pakaian cheetleader yang masih ia kenakan bersama dengan jaket Jungkook.
"Jujur!" Ucap Jimin tegas, "jujur sama gue Tae!" Lanjutnya.
"Ju-jujur soal apa?" Taehyung menunduk takut, nyalinya ciut ketika sahabat kecilnya marah.
Taehyung mengintip wajah Jimin sesekali dan satu hal yang ia tau tatapan Jimin tidak pernah berpindah ke arah lain. Hanya menatap Taehyung. Tatapan tegas yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Jujur sama gue..." Jimin berkata sambil mendekatkan wajahnya untuk menatap wajah dan mata Taehyung dengan jelas, "lo suka kan... Sama Jungkook?" Tanyanya.
Taehyung tanpa sadar menahan nafasnya, ia menghela nafas panjang mengalihkan tatapannya ke tempat lain. Dalam otaknya ia berfikir Jimin kenapa?
Taehyung tidak paham dengan apa yang Jimin katakan, haruskah ia menanyakan soal perasaan cintanya pada Jungkook dengan mengurungnya seperti ini?
"Gu-gue..."
Kriet!
Taehyung dan Jimin menoleh, pintu UKS di buka Jungkook keluar dan mendapati pemandangan Taehyung yang tengah di kungkung oleh Jimin.
Taehyung melihat arah mata Jungkook dan ia segera mendorong dada Jimin menjauh, "ah hehe gak kayak yang lo pikirin kook haha." Sambil terawa lebar Taehyung berkata dengan canggung.
Jimin dan Jungkook sempat adu tatapan beberapa detik, entah apa yang mereka pikirkan Taehyung sangat canggung sekarang ia lebih takut jika Jungkook mengira bahwa ia dan Jimin punya hubungan serius, terlebih posisi tadi itu membuat Taehyung khawatir.
Jungkook gak mikir kalau gue mungkin lagi anu sama Jimin kan?! (╥﹏╥) Batin Taehyung risau.
"Eng... Selamat sore kak Jimin." Kata Jungkook tersenyum kearah Jimin.
"Sore." Jimin membalas juga dengan senyum manis.
"Jungkook! Jungkook tadi gue... Gue sama Jimin gak—" Taehyung berusaha menjelaskan tapi ucapannya terpotong.
"Gue tadi cuma mau hapus noda lipstik yang ada di pipinya tadi. Jangan mikir aneh-aneh." Jimin berujar cepat.
"I-iya!! Dia cuma bantu hapus itu kok, kayaknya noda pas gue di pakein lipstik sama Hoseok tadi hehe." Taehyung berkata sambil memandang Jungkook ragu, dari pada ragu tatapannya lebih menunjukkan kesedihan.
"Ah iya kak, saya paham kok." Jungkook tersenyum tipis, ie milirik Jimin yang menatapnya datar dengan santai.
Situasi canggung ini sama sekali tidak meyakinkan Jungkook. Tapi kenapa hatinya berdesir sakit melihatnya?
Ia tidak mungkin jatuh hati pada pemuda berandalan seperti Taehyung. Tidak mungkin.
Jungkook jangan percaya sama yang lo pikirin ya walau gue gak tau apa yang lo pikirin ueueue (╥﹏╥) - Taehyung bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Jungkook!! 《kv》
Acak"Tae, Jungkook tuh sukanya yang manis, pinter, jago masak dan penurut gitu." "Anjir, mana bisa gue gitu!" . . . Cari aja cowo kelas sebelas yang ngaku jantan tapi tiap lihat adik kelas yang namanya Jeon Jungkook bisa gagu dalam sekejap. Orangnya cum...