03

999 179 50
                                    

Jaemin menurunkan tubuh kecil Renjun ketika sudah sampai di depan kelas si kecil,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menurunkan tubuh kecil Renjun ketika sudah sampai di depan kelas si kecil,

Jaemin membenarkan poni Renjun yang sedikit berantakan,

"Masuk, belajar yang bener. Nanti istirahat saya kesini, kita ke kantin bareng." Ujar Jaemin,

Renjun mengangguk, "sama Jeno?" Tanyanya,

"Berdua aja gimana?" Tawar Jaemin dan mendapat gelengan dari si manis,

"Kasian Jeno, tadi udah di tinggalin."

Jaemin terkekeh, "yaudah iya, sama Jeno. Semangat belajarnya,"

Renjun mengangguk, "kamu ke kelas sana," ujar Renjun main main dengan gestur tangan seakan mengusir,

Cup~~

"Saya pergi," ujar Jaemin, lalu berjalan meninggalkan satu manusia yang baru saja ia kecup pipi kirinya,

Renjun menutup wajahnya dengan kedua tangan kecil miliknya, lalu menghentakkan kaki salah tingkah dan berlari masuk kedalam kelas,

Para teman kelas Renjun yang menyaksikan adegan kecup mengecup dari Jaemin pada pipi berisi Renjun itu hanya bisa menatap kosong kearah pintu bahkan setelah Renjun sudah duduk di bangkunya,

"AAAA GEMASSSSSS!" pekik mereka bersamaan,

Lalu melirik secara serentak kearah Renjun yang masih menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan,

"BAYI KITA JATUH CINTA GAIS!" teriak salah satu murid kelas Renjun,

Kelas menjadi ricuh dengan segala godaan pada si manis, Renjun hanya tertawa malu dan menunduk menyembunyikan semburat merah dari wajahnya.

"Bener ya si Renjun, gak pernah keluar kelas sekalinya keluar langsung pangeran sekolah yang ke cantol."

•••

Bel istirahat berbunyi, Jeno langsung keluar dari kelasnya dengan tangan yang ia masukan kedalam saku celana,

Dirinya membawa tungkai panjangnya berjalan menyusuri koridor gedung IPS menuju gedung IPA untuk menjemput kembarannya dan tuan putri baru mereka untuk makan siang bersama di kantin,

Jaemin yang sudah berada di luar kelas langsung merangkul Jeno yang baru saja datang,

"Jemput Renjun dulu," ujar Jaemin,

Jeno hanya mengangguk, sudah tau tentang rencana makan siang bersama saat Jaemin memberi pesan padanya tepat sebelum bel masuk berbunyi,

Jaemin mengetuk pelan pintu kelas Renjun, tak berselang lama salah satu siswi ber name tag Ryujin membuka pintu,

Lalu matanya membulat dan dalam hitungan detik memandang penuh arti kearah Jaemin saat mengingat kejadian pagi tadi dimana Jaemin dengan terang terangan mengecup pipi Renjun,

"Cari Renjun kan? Bentar ya,"

"Renjun ku sayang, anak mamih sini nak.. calon suami kamu udah datang menjemput," ujar Ryujin memanggil Renjun,

Renjun berdiri dari kursinya dan berjalan kearah pintu kelas,

"Oh, Nana dan Nono udah datang," ujar Renjun ceria,

Ryujin yang tidak pernah tahan dengan wajah menggemaskan Renjun langsung mencubit keras pipi si manis,

"Gemes banget anak mamihh..." Ucap Ryujin,

"Iwya injwun emwang lwucwu," jawab Renjun tak jelas karena tangan Ryujin yang masih aktif memberikan uyelan pada pipi bulat bak bapau miliknya,

Jeno menjauhkan tangan Ryujin dari pipi Renjun saat melihat si kesayangannya sedikit meringis sakit,

Jeno mengusap lembut pipi Renjun yang memerah, lalu menarik Renjun keluar dan berjalan dengan tangan memeluk posesif pinggang si kecil meninggalkan Jaemin yang mendengus masih didepan kelas Renjun,

"Makasih ya, duluan." Ujar Jaemin pada Ryujin lalu berjalan tergesa menyusul Jeno,

Dan saat sudah berada di sisi lain Renjun Jaemin membawa tangan kecil Renjun untuk ia genggam dan kecup sebentar,

Pemandangan itu tentu tidak luput dari Ryujin yang kini tengah membuka mulut lebar,

"GAIS! BAYI KITA BERSUAMI DUA!"

•••

Jaemin, Jeno beserta Renjun menikmati makan siang mereka dengan topik obrolan ringan, layaknya sudah kenal lama,

Kadang si kembar tertawa gemas melihat bagaimana Renjun yang mempoutkan bibirnya saat ia di paksa harus memakan sayur oleh Jaemin,

Jaemin menghapus noda saus yang berada di ujung bibir Renjun, "pelan pelan, sayang. Berantakan ini," tegur Jaemin,

Renjun hanya membalas dengan memberikan cengiran lucunya hingga matanya menyipit,

Jeno mengecup puncak kepala Renjun untuk mendapatkan perhatian dari si manis, dan tepat sasaran Renjun langsung menatap padanya,

"Nono aaa~~" ujar Renjun sembari menyodorkan satu bulatan nasi dari sendoknya pada bibir Jeno,

Si tampan hanya mengikuti, terlalu lemah untuk menolak saat Renjun meminta dengan mata bersinar seperti itu.

Kejadian bak roman picisan di kantin itu tentu di tonton oleh para siswa yang melaksanakan jam istirahat mereka untuk makan siang di kantin,

"Jun, Nana ke toilet dulu, sama Jeno di sini ya." Ujar Jaemin,

Renjun memang meminta agar Jaemin tidak menggunakan bahasa baku lagi padanya, dan langsung di turuti oleh pemuda itu,

Renjun mengangguk tanda mengizinkan, lalu Jaemin mengecup kembali pipi berisi Renjun sebelum beranjak pergi menuju toilet,

Renjun kini fokus menyuapi Jeno, sambil sesekali tertawa saat Jeno membuat wajah jelek tepat di hadapannya,

Byur!

"Aw! Panas!" Pekik Renjun saat cairan panas yang tumpah itu tepat mengenai tangan kirinya, Jeno dengan cepat mengelap dan meniup pelan lengan Renjun,

"Eh, sorry gak sengaja." Ujar si pelaku dengan tanpa dosa,

Renjun masih mendesis tangannya terasa terbakar akibat air panas itu,

Jeno menatap tajam kearah gadis yang melakukan hal itu,

"Berhenti lukain setiap orang yang Deket sama gue, karena sampe kapanpun gue gak akan pernah suka sama Lo, Siyeon."

•••

Ini cuma fiksi ya, jangan di bawa ke kehidupan asli idol nya,

Light cuma minjem nama sama visual aja.

Selamat menikmati~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ours || norenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang