Pekikan dan tawa anak anak itu seolah menjadi musik yang mengalun indah di telinga irene, tempat ini tempat ia menghabiskan masa kecilnya meski tak terlalu banyak kenangan yang bisa ia ingat tapi irene terkadang juga merindukan tempat ini, jauh dari perkotaan dan masih asri dengan pepohonan rimbun yang menyejukkan.
Irene menatap anak anak yang tengah bermain dia dulu juga seperti itu berebut mainan tak jarang dia menangis jika ia kalah dan tak mendapatkan apa yang ia mau dan sehun akan datang membelanya. Semuanya manis semua kenangannya disini manis irene menyukainya.
"Kau menikmati waktumu?" Tanya wanita paruh baya yang dulu sangat menyayanginya seperti ibu untuknya
Irene mengangguk "disini sangat tenang aku suka" ucap irene
"Anak anak sangat senang dengan hadiah yang kau dan sehun bawa" ucap ibu panti itu
Irene tersenyum mendengarnya "aku akan lebih sering berkunjung" ucap irene lalu diangguki ibu panti itu.
Sehun tengah bermain bola dengan anak anak panti, dia tumbuh besar disini dia paham betul anak anak akan senang jika ada yang mengunjungi mereka membawa hadiah untuk mereka terlebih mau meluangkan waktu bermain bersama mereka.
Seharian itu irene dan sehun menghabiskan waktu dipanti bermain dengan anak anak tertawa bersama mereka dan mengenang masa kecil mereka tentu saja. Ibu panti senang saat sehun membawa irene datang ia senang melihat irene dan sehun berhasil menjadi seseorang yang mandiri secara finansial.
Saat menjelang malam irene dan sehun pamit untuk kembali ke Seoul dengan sebelumnya mampir kesebuah bar kecil di pinggir kota entahlah sehun mengatakan akan menunjukkan sesuatu padanya
"Wanita itu wanita yang tengah menggoda pria pria hidung belang itu kau lihat? Itu omma kita" ucap sehun membuat irene membulatkan matanya
"Kaus serius?" Tanya irene pasalnya wanita itu terlihat masih begitu muda
Sehun mengangguk "kan sudah kubilang kau tak akan suka melihatnya" jawab sehun apa adanya
"Ayah kita Ehmm pria itu yang tengah duduk ditemani dengan dua gadis muda, dia bahkan menjual istrinya sendiri benar benar brengsek" ucap sehun
"Jangan coba coba menemui mereka rene itu tak akan baik untukmu mereka bisa saja menjual mu juga" ucap sehun mewanti wanti
"Apa tak apa kita disini?" Tanya irene
"Tak apa mereka kan tak mengenali kita atau mungkin mereka jua lupa kalau punya kita" ucap sehun "ayo kita pulang aku mulai muak melihatnya" ajak sehun
"Ehmm ya ayo pulang" ucap irene mengikuti sehun yang sejak tadi menggenggam tangannya seolah takut jika ia hilang atau tertinggal di tempat ini
Irene sedih mengetahui kondisi orang tuanya irene akan jauh lebih senang jika orangtuanya menitipkan dirinya dan sehun di panti karena mereka tak mampu menghidupi irene dan sehun atau mereka terlilit hutang atau irene akan lebih senang jika ibunya menitipkan mereka karena ayah mereka tak mau bertanggungjawab oh ayolah itu jauh lebih baik dan terhormat daripada yang mereka lakukan mereka menitipkan sehun dan irene karena ingin lepas tanggungjawab dan menjalani pekerjaan kotornya sungguh irene merasa jijik dengan pekerjaan orangtuanya apa kah benar irene dan sehun anak pria itu irene menyangsikannya juga mengingat pekerjaan ibunya seperti itu.
***
"Aku akan sangat senang jika kau mau tinggal denganku" ucap sehun saat mengantar irene
"Oh taehyung tak mengizinkan nya" ucap irene
Sehun mengangguk "masuklah ini sudah malam" ucap sehun
"Kau sudah memikirkannya?" Tanya irene saat sehun akan pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake love
FanfictionBae irene dimanfaatkan kekasih nya untuk mendekati Kim taehyung demi mendapatkan sesuatu , berhasil kah dia atau dia justru terjebak dalam skenario yang ia buat sendiri?