Umji

713 93 7
                                    

Irene memeluk taehyung yang tengah mengangkat telpon entah dari siapa, lalu ia memberi isyarat kalau irene jangan bersuara dengan meletakkan jarinya di bibir irene.

"Bagaimana lenganmu apa masih sakit?" Tanya irene setelah taehyung mengakhiri panggilan itu

"Sudah tidak tapi jangan lakukan lagi" ucap taehyung yang diangguki irene

Taehyung masih bentah menatap wajah cantik irene
"Wae?" Tanya irene saat taehyung masih saja betah memandanginya

Bukan menjawab taehyung justru mencium bibir irene lembut hanya ciuman singkat dengan sedikit lumatan namun berhasil membuat irene terdiam membeku karena terkejut.

"Kenapa?" Tanya taehyung padahal ia tau kenapa irene begitu terkejut

"Kau apa masih mencintai mantan kekasihmu?" Tanya taehyung lagi, irene barusan tak membalas ciumannya.

Irene mantap taehyung lalu menggeleng "aku hanya terkejut dan belum terbiasa" jujur irene

Taehyung tersenyum mendengar jawaban irene entah itu sebuah kebohongan atau kejujuran tapi ia senang mendengarnya

"Kalau begitu kita harus sering melakukannya agar kau terbiasa" ucap taehyung lalu kembali mencium bibir irene tidak seperti tadi yang hanya ciuman singkat kali ini lebih lama, taehyung memekik senang dalam hati saat menyadari irene membalas ciumannya

Sampai ketukan pada kaca menyadarkan mereka berdua ya umji berdiri diujung pintu mengetuk kaca menatap taehyung dan irene malas

Taehyung melepas pangutan nya menatap irene lalu tersenyum sedangkan irene jadi canggung karena umji melihatnya berciuman dengan taehyung ah soal wanita itu irene jadi kesal setiap ingat betapa bar bar nya wanita itu menjambak rambut irene beberapa waktu yang lalu.

"Maaf mengganggu kencan sore kalian" ucap umji lalu melangkah masuk mendekati taehyung dan irene

"Ada apa?" Tanya taehyung

"Hanya memberitahumu kalau omma ku pulang hari ini dan dia meminta mu untuk datang makan malam ke rumah" ucap umji

"Ah ya aku akan kesana nanti" ucap taehyung

"Sekarang saja kutunggu" ucap umji

Setelahnya irene dan taehyung bersiap meski umji sedikit kesal saat taehyung mengajak irene tapi ya sudahlah ya

Ketiga nya pergi dengan 1 mobil irene yang duduk di kursi belakang karena umji memaksa mau duduk di depan bersama taehyung, itu bukan satu masalah untuk irene hanya saja taehyung sedikit kesal akan hal itu ia jadi tak bisa memegang tangan irene sepanjang perjalanan.

Merka berhenti di depan toko bunga taehyung dan umji turun dan irene memilih untuk menunggu saja di dalam mobil. Sudah jadi kebiasaan taehyung membawa bunga untuk ibu umji ksrena wanita paruh baya itu menyukai bunga

Sedangkan di dalam toko bunga taehyung dan umji sedikit berselisih karena umji terus mengatakan tak suka jika taehyung membawa irene datang kerumahnya

"Kau bilang ini makan malam biasa memangnya kenapa kalau aku membawanya?" Tanya taehyung

"Kau tau aku tidak menyukai kekasihmu itu kenapa kau membawanya mengajaknya kerumahku" kesal umji

"Memangnya apa salahnya apa yang sudah irene lakukan padamu sampai kau begitu membencinya?" Tanya taehyung tak habis pikir

'Karena aku mencintaimu Kim taehyung' batin umji

"Tidak suka saja dia menyebalkan!" Ucap umji

"Sudahlah jangan berdebat maaf membuatmu jengkel" ucap taehyung pada akhirnya ia mengalah ia tak mau jadi bertengkar dengan umji "kau mau bunga juga? Aku akan membelikanmu" tawar taehyung agar sahabatnya itu tak marah lagi padanya dan bisa bersikap baik juga pada irene nanti

Setelah membayar bunga untuk umji dan ibunya merka keluar dari toko bunga itu dan kembali masuk kedalam mobil

Irene banyak diam karena umji terus mengajak taehyung mengobrol mengingat masa lalu mereka irene tak ingin ikut campur.

Irene tau umji sangat tak menyukai keberadaannya saat ini sejak awal wanita itu selalu menatapnya sinis, sebenarnya irene juga enggan ikut datang ke rumah wanita itu toh juga irene tak mengenal merka hanya saja tadi taehyung memaksanya untuk ikut jadilah ia ikut meski rasanya sperti menjadi orang ketiga diantara mereka.

Irene menatap taehyung yang berjalan meninggalkannya ia masih asik dengan umji sampai lupa kalau ada dia ikut bersamanya.

Irene mengambil ponselnya saat benda pipih persegi panjang itu berdering

Sehun nama itu tertera dilayar ponselnya

I: halo, ada apa?

S: kau dimana? Bisa kita bertemu sebentar?

Irene menatap taehyung dan umji yang sudah ada didepan pintu hendak masuk namun masih mengabaikannya

I: jemput aku kalau begitu

S: kau dirumah taehyung?

I: tidak aku akan mengirikan alamatnya

S: baiklah

Irene berbalik kembali berjalan menuju pagar rumah umji membuat petugas keamanan yang berjaga disana sedikit bingung namun tak berani bertanya juga.

Irene menunggu sekitar 15 menit sampai sehun sampai, ia langsung masuk begitu mobil sehun berhenti didepannya

"Rumah siapa?" Tanya sehun lalu melajukan mobilnya

"Umji temen nya taehyung" jawab irene apa adanya

"Kemarin kau bertemu chanyeol? Kau baik baik saja?" Tanya sehun khawatir

Irene menatap sehun lalu mengangguk "dia mencekik ku tapi aku berhasil lolos" ucap irene

"Tadi pagi dia mendatangi ku, dia bilang dia menyesal tapi apapun itu jangan mau kembali padanya mengerti?"

"Ehmmm aku juga tak berniat kembali padanya" ucap irene "kau kenapa kau baik padaku? Kau menyukaiku?" Tanya irene

"Tidak"

Irene menatap sehun tak percaya "lalu kau bilang karena kau memeng baik begitu cih aku tau kau" ucap irene tak mau percaya

"Joohyun" panggil sehun

"Irene" koreksi irene

"Aku kakakmu" ucap irene

"Ehmm ya aku tau itu tapi kita hanya beda sedikit dan kita sudah berteman sejak Kecil aku malas memanggilmu oppa jika itu yang kau maksud" ucap irene

"Aku benar benar kakakmu kita itu bersaudara" ucap sehun mengaku

Irene menatap sehun terkejut "ah kau mencoba melucu astaga kau tidak cocok melakuaknnya" ucap irene lalu terkekeh sehun dengan wajah dinginnya melucu itu bukan hal yang bisa diterima

"Aku serius, aku sudah pernah melakukan tes dan kita memang saudara" ucap sehun "ibu panti yang memberitahuku awalnya aku juga tidak tau"

Irene tertawa "kita tidak mirip" ucap irene mengelak

"Tapi kenyataannya kita memang sedarah" ucap sehun "orang tua kita masih hidup" imbuh sehun membuat irene semakin terkejut

"Itu tidak masuk akal!"

"Mereka memnag brengsek rene" ucap sehun ia pun juga membenci orang tuanya

Sehun membawanya ke rumah lalu memberikan irene bukti bukti kalau mereka memang bersaudara.

"Tinggallah disini saja aku sudah mengatakannya pada chanyeol kami bertengkar kemarin tapi dia janji tidak akan mengganggumu lagi" ucap sehun

"Aku takut"

"Kau aman disini" ucap sehun menyakinkan

***

Fake love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang