SEMUA KARENA YUDHA!

24 3 0
                                    

"Apakah awal ini akan di rayakan atau di hindari? "

20 Juli 2009  -10.30-

Rallie

"HOY" sumpah jantung gue untung engga lari, siapa sih yang menganggu ketenang gue yang lagi baca novel ini. Minta di gebug pakai novel apa.

"Apa sih anjing" astaufirallah keluar juga kata-kata keramat gue, lagian ngeselin banget.

"Seloo kali mbak ngegas banget kayak kompor elpiji" jawab yudha sambil cengar cengir mutados deh (muka tanpa dosa) fyp aja kalau kalian gatau heheh.

Gue yang keburu kesel duluan tidak menghiraukan keberadaan dia yang duduk di kursi depan gue yang kebetulan kosong kayaknya rani lagi jajan deh ke kantin jadinya kursinya kosong. Gue melanjutkan kegiatan membaca gue yang tertunda karena yudha.

"Ra..."

"......"

"Ra....."

"......"

"Ra...."

"Apasih aelah, ga tenang banget hidup gue, cuma mau baca novel aja susah banget" bener-bener emang si yudha pengen banget gue gampar pakai novel yang udah tertutup rapat karena udah engga mood lagi lah gue baca kalau udah di ganggu gini.

"Gue mau tanding basket" Ujar Yudha.

Gue hanya menatapnya sekilas lalu membuka kembali novel yang sebelumnya sudah tertutup itu karena, ya tuhan ternyata engga penting banget nih bocah datengin gue sumpah.

"Raaaa...." 

Yudha sialan. Lucu lo gitu ngerengek gitu? Engga ya anjing. Astaufirallah rallie yok ngucap.

"Ya terus urusan sama gue apa bambang, ya kalo lo mau tanding ya latihan Yudha" Jawab gue gemas ingin menimpuk muka yudha menggunakan novel yang sedang tergeletak di atas meja.

Engga ada hubungan banget sama gue mau dia tanding basket mau tanding bola atau apalah masa bodo gue anjir, emang gue pelatih dia.

"Gue mau minta tolong ama lu Rallie" Jawab Yudha sambil memelaskan wajahnya.

"Ha?" Ga enak nih perasaan gue beneran nih engga enak.

"Tolong apaan sih Yud"

"Jadi gebetan gadungan gue!" Tegas Yudha.

"Ngawur!" Ngegas lah gue, emang mulut yudha ini minta di cium sama novel gue yang tebelnya 500 halaman ini kali ya.

Dari pada gue kesel sendiri mending gue tinggalin aja dia. Karena posisi tempat duduk gue termasuk dekat dengan pintu akhirnya memudahkan gue untuk melarikan diri dari yudha.

Ketika gue pengen ke koprasi baru 3 langkah dari depan kelas gue, tangan gue kayak di tarik dan pelakunya adalah yudha. Gamau umur panjang kayaknya dia.

Gue mencoba menghentakkan tangannya agar melepaskan tangan gue tapi nihil bro, erat banget kayak mau nyebrang nih jadinya.

"Yud, lepasinnnn, ga sadar lu, di depan kelas ini bukan di kelas, mau liat gue di kuliti degem-degem lo ya" Kesal banget gue sambil memperhatikan sekitar lingkungannya.

Melotot dong gue gila aja nih yudha di depan kelas woi kita, banyak banget yang ngeliat, sinis sinis lagi ya gimana ya yudha ini kan anak basket ya gue juga engga buta kalo dia ini sebenernya rada ganteng, rada ya rada. Nih degem-degem yudha udah pada sinis semua ngeliat gue. Di kira gue kayak tai gitu pada sinis jijik. Pengen gue colok matanya satu-satu sumpah.

Ayolah gue cuma emgga pengen terdengar gosip tentang dirinya dan Yudha, secara banyak banget yang sangat maniak Yudha di sekolah ini, gue cuma pengen tenang di sekolah ini. Baru juga kelas 7 mau naik kelas 8 udah banyak tingkah entar di kira kakel, soalnya yang tergila-gila dengan yudha DKK nih sampai kakel

ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang