Berbicara memang mengandung resiko. Apabila berbicara baik dan bermanfaat maka akan membawa kebaikan. Namun jika berbicara buruk penuh dengan ujaran kebencian, dusta, sombong, suka marah tanpa sebab akan menempatkan kehancuran, baik fisik maupun batin.
Seperti seorang suami selalu berbicara kasar kepada istrinya, tentu malapetaka terjadi. Seorang istri pun akan berkata lirih: "Rumahku adalah nerakaku." Na'udzu billah.
Begitu juga seorang istri yang cerewet banyak menuntut suami, bahkan kurang sedikit dari suami lalu berkata kasar kepada suaminya, "Laki-laki macam apa kau ini!!!"...duh dunia serasa kiamat.
Pernah suatu ketika Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu masuk ke tempat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu'anhu yang ketika itu ia sedang menarik lidahnya. Umar lalu berkata kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, "Semoga Allah mengampunimu."
Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, "Lidahku ini menempatkanku di tempat-tempat yang berbahaya." Al-Muwatha' 2/988 dan sanadnya shahih.
Al-Hasan berkata, "Lidah adalah komandan tubuh. Jika lidah berbuat dosa maka organ tubuh juga akan ikut berdosa, namun jika lidah menahan diri organ tubuh pun juga bisa menahan diri."
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda, yang artinya, "Paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka adalah dua hal yang terletak di tengah yaitu: mulut dan kemaluan." HR. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi.
Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata, "Celaka engkau!!! (sambil memegang lidahnya). Katakan yang baik, niscaya engkau beruntung atau diamlah dari mengatakan yang buruk niscaya engkau selamat."
Ditanyakan kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, kenapa berkata seperti itu? Jawab beliau, "PADA HARI KIAMAT YANG PALING DIBENCI MANUSIA ADALAH LISAN... KECUALI...LISAN YANG BIASA BERKATA KEBAIKAN ATAU LISAN UNTUK MENDIKTEKAN KEBAIKAN." Az-Zuhdu hal 189. Imam Ahmad.
Yunus bin Ubaid, "Engkau tidak akan mendapatkan kebaikkan pada seseorang kecuali akan diikuti semua kebaikannya karena lidahnya." Al-Hilyah 3/20
Banyak orang yang melakukan kesia-siaan amalan karena perilaku lidah yang tidak terjaga. Sehingga amalan itu tidak berpahala bahkan hilang dan berakhir terkena dosa.
Seperti, seseorang yang berpuasa namun ketika berbuka puasa dengan barang haram atau makanan yang haram.
Dan...ada pula manusia yang shalat malam namun ia suka bersaksi palsu di siang hari.
Begitu juga banyak manusia melakukan shalat, puasa, membaca Al-Qur'an namun lidahnya suka mencaci maki orang lain.
Sebagaimana ada kisah seorang laki-laki berkata,
“Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan yang terkenal dengan banyak melaksanakan shalat, puasa, dan sedekah, HANYA SAJA IA MENYAKITI TETANGGANYA DENGAN LISANNYA.
Beliau bersabda, “IA DI NERAKA.”
Laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang perempuan yang terkenal dengan sedikit puasa, sedekah, dan shalatnya. Ia hanya SEDEKAH DENGAN SEPOTONG KEJU, TETAPI IA TIDAK MENYAKITI TETANGGANYA DENGAN LISANNYA.”
Maka beliau bersabda, “ IA DI SURGA.” (H.R. Ahmad)
Jika seseorang ingin menempati surga yang dijanjikan oleh Allah Azza wa Jalla, maka beramal shalihlah serta menjaga mulut dari hal yang dilarang oleh agama Islam.
Sebagaimana Allah berfirman:
وَتِلْكَ ٱلْجَنَّةُ ٱلَّتِىٓ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
"Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan." QS. Az-Zukhruf: 72.
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda:
وَ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: مَنْ يَضْمَنْ لِيْ مَا بَيْنَ لِحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ ِرجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنّةَ (متفق عليه) أخرجه البخاري),(6474)الترمذي( (2409)
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu a’nhu, dia berkata bahwa Rasulullahu sallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mampu menjamin untukku apa yang ada di antara kedua rahangnya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan) aku menjamin baginya surga.” (Muttafaq ‘alaih; Shahih Bukhari nomer 6474, Sunan Al Tirmidzi nomer 2409).
Oleh sebab itu untuk menjadi yang baik ada beberapa syarat, salah satunya ialah bisa menjaga lisannya dengan berbicara baik.
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam. ditanya, “ SIAPAKAH MUSLIM YANG PALING UTAMA?”
Beliau menjawab,
“ORANG YANG BISA MENJAGA LISAN DAN TANGANNYA DARI BERBUAT BURUK KEPADA ORANG LAIN.” (HR. Bukhari).Sekiranya kita telah mengerti, bahwasanya dengan lisan manusia bisa mencapai tingkat mulia begitu juga ia bisa meluncur ke tingkat yang paling dasar.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ (سنن الترمذى – ج 8 / ص 15)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang apa penyebab terbanyak manusia masuk surga? Nabi menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga ditanya tentang apa penyebab terbanyak manusia masuk neraka? Nabi menjawab: ” mulut dan kemaluan”(HR Al Tirmidzi jilid 8 halaman 15).
Ayo di sosial media apa saja, dijaga lisan dengan baik, agar dimudahkan untuk melenggang ke surga. Aamiin
----------------------
Argo abu zahro sampangan wirokerten banguntapan bantul yogyakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
musahabah diri
Short Storymari kita berhijrah bersama mari kita sama sama mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu WA Ta'ala, semoga istiqomah sahabat jannah 😊