Terungkap

287 47 40
                                    

Hai everyone! It's me Author! Jangan lupa puter backsound nya waktu Draco lagi galau🤫, bayangin aja yang di mv itu Draco lagi galauin kamu😢.
Happy reading!💗

•_•

These dumb conversations
They raise my affections
Those were the good times
And i miss the old times

Have i told you lately?

That i miss you badly

Sometimes i wish
That i could still call you mine

Still call you mine

Now all i’ve got is
The stain on my blue jeans
The only way i could
Remember that you were once

mine.

Alunan senandung Draco berhenti, ia berbaring lemas di sofa ruang rekreasi Slyterin dan tak sedikit juga suara suara yang bertanya tanya mengenai keadaan nya. Draco tak seperti biasanya.

"What the matter mate?"
 
Blaise menghampiri Draco ditemani Crabbe dan Goyle disampingnya. Disusul oleh Pansy dan Astoria.

Draco masih diam. Pria itu tampak tak berselera untuk berbicara.

"Lo kenapa sih? Ada masalah?"

"Jangan bilang lo kayak gini karena Alice" Pansy mendekati Draco dan berdiri disampingnya.

"Temenin gue Drake, only a while"

Draco dan Pansy pergi meninggalkan Blaise, Crabbe, Goyle serta Astoria yang sedang dihinggapi pertanyaan besar mengenai hal yang terjadi.

"Jadi lo beneran suka sama Alice?"

Pansy membuka suara, ia mengarahkan kepala Draco tepat didepan nya agar pria itu dapat menatap matanya.

"Iya"

Satu kata namun berhasil membuat Pansy terluka. Bagaimana tidak ia telah menyukai Draco dari awal mereka bertemu dan ia rela menjadi sahabat Draco dengan harapan pria itu dapat membalas perasaan nya. Namun Pansy salah besar. Draco tak menyukai nya, ia menyukai Alice-musuh besar Pansy.

"Lo pernah berfikir gak kalo ada banyak orang diluar sana yang mau sama lo tapi lo malah berharap sama yang gak pasti?" Pansy berkata dengan suara terisak, gadis itu sedang menahan tangisnya agar tidak pecah begitu saja.

"G-gue gak tau"

"Berhenti Drake, berhenti buat susah diri lo sendiri. Lo pantes dapetin yang lebih baik dari dia. Yang gabakal bikin lo sedih"

Draco menyibak rambutnya kasar layaknya orang frustasi, fikiran nya sekarang sudah tak terkendali emosinya meningkat begitu memikirkan Alice.

"Siapa Pans? Siapa?!"

Pansy tak kuasa menahan tangisannya. Ia berkata dengan air mata yang mengalir di pipinya,
"Gue! Gue Drake-

Pansy masih sesenggukan, ia menggantungkan kalimatnya.

-Lo ga liat selama ini yang peduli sama lo itu siapa? Yang selalu khawatir kalo lo ada apa apa? Lo gapernah peka! Lo malah nganggep gue seolah gaada dan itu bener bener sakit Drake"

Keheningan menyelimuti pembicaraan mereka kala itu. Hanya samar samar terdengar suara tangisan Pansy. Gadis itu menangis sejadi-jadinya. Meluapkan emosi yang telah dipendam nya selama ini.

Draco memeluk Pansy, membuat tangisan gadis itu berhenti. Ia menyapukan air mata yang mengalir di pipi gadis itu.

"Maafin gue buat yang terakhir kali nya. Tapi maaf Pans, perasaan gabisa dipaksain"

Arrival {Draco Malfoy x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang