[ AUTHOR POV ]
Aku mendengar samar-samar deruan hujan yang sangat deras dari arah jendela, dan tiba-tiba saja dentuman petir menyambar sontak itu membuatku tersentak dari alam mimpi ku. "Nghhahh...," kaget ku
"Udah bangun?," sahut pria yang tengah duduk di kursi dengan buku, dan kaca mata bening yang hinggap sempurna di hidung mancungnya.
"Ka... kak Taeyong-?! Kenapa kakak ada disini? Aku dimana?," sahut ku kaget saat pria itu berdiri menghampiriku dan menatapku dengan jarak yang cukup dekat.
"Mukamu pucat kau kedinginan?, Kau pasti bingung kan kenapa kau ku bawa kemari," saat bersamaan Queen memotong pembicaraan Taeyong.
"Bukannya kakak menyuruhku keluar?, Lalu kenapa kau menolongku?," ucap Queen kesal.
Taeyong hanya menatapnya dingin ia beranjak berjalan ke sebuah lemari besar, sepertinya ia ingin mengambil sesuatu dan benar saja. "Ganti bajumu, " sahutnya dingin sembari melemparkan pakaian hangat kepada Queen.
"Hachiii...!!! , " bersin Queen
"Cepatlah, jika sudah selesai cepat turun akan ku berikan kau sup hangat, " ujarnya lalu pergi begitu saja.
Queen hanya terdiam dan menatapnya Taeyong pun segera pergi meninggalkannya, Queen menatap ke sekeliling ruangan disetiap incinya,
"Villa ini dari depan terlihat seperti tidak layak huni tapi di dalamnya terlihat sangat klasik dan mewah apa ini Villa milik kak Taeyong?, " gumam ku.
Bagaimana bisa desain Villa ini seperti abad ke-12 kamarnya begitu luas dan megah, lemari buku-buku yang tersusun rapi di dekat perapian, dinding yang berwarna Dark Blood menambah ke aesthetic kan ruangan ini.
Saat ingin mengangkat tubuh, Queen sedikit sempoyongan dan hampir terjatuh, "Arghh... kepala ku berat sekali," keluh ku sembari berjalan secara perlahan.
***
Setelah selesai Queen pun turun ia melihat Taeyeong yang sudah menunggunya sangat lama menghampirinya.
"Kenapa lama?," tanya nya dingin Queen hanya terdiam tidak menjawabnya.
"Duduklah ...," sahutnya dingin Queen pun menuruti permintaannya
"Hachiii...!!!,"
Taeyong mengambilkan sup jamur, secangkir coklat panas dan juga tisu lalu ia memberikan nya pada Kuin.
"Makanlah kau akan pulang setelah hujannya reda,"
Mendengar perkataan Taeyong Queen teringat dengan ayahnya, Queen pun merogoh kantongnya tapi sepertinya ia lupa meletakkan ponselnya. Tanpa sadar Taeyong menyodorkan sebuah ponsel miliknya padanya. " cari ini? ,"
Queen pun langsung merampas ponselnya tersebut, "Arghhh... sial ponselnya mati," batin Kuin
"Cepat makan keburu dingin, "
Lagi lagi Queen hanya terdiam dan menunduk."Kenapa? kau alergi jamur?,"
Queen hanya menggelengkan kepalanya.
"Lalu? Yakkk-!!! Kau ini bisu ya?,"
Kuin terkejut saat pria itu mulai membentak dirinya.
"A... aku ingin pulang," ucapnya seraya menundukan kepalanya.
"Sudah ku bilang kau akan pulang setelah hujanya berhenti," jelasnya lalu ia beranjak dari kursi dan pergi, tidak mau membuatnya marah Queen memakan supnya sampai habis.
"Ntah kenapa rasanya aku pernah mencicipi sup ini sebelumnya, argghhh... kepalaku sakit sekali,"
Tanpa sadar hidung Kuin mengeluarkan cairan merah hingga menetes diatas meja makan,
"Argghhh... mimisan lagi," gerutunya lalu dengan cepat Kuin berlari ke wastafel dan membersihkan hidungnya.
"Ahhh... darahh segarrr,"
Seorang pria pucat menghampiri bekas darah yang tertinggal di meja makan, ia menggoreskan jari telunjuk untuk mengelapnya lalu menjilatnya dengan lidah hingga tiada sisa sama sekali. Seketika pria itu tidak bisa mengontrol nafsunya akan darah.
°^°
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Fantasy [ ON GOING ]
Fantasy[ DON'T COPY MY STORY-! ] Bagaimana jika seorang gadis polos nan lugu,bisa menjadi penyihir? sedangkan ia terlahir sebagai gadis biasa penasaran? ayo ikut in terus petualangan seorang gadis yang bernama Queen Biee. Cerita dibuat : 30 mei 2020 Ce...