SPAM VOTE!!!
SPAM COMMENT!!!
HAPPY READING!!!
- BERBEDA -
***
Suara ayam berkokok bersahutan dengan bunyi alarm yang terpasang di handphone bermerek vivo itu.seorang gadis yang sedang tertidur pulas dengan memakai piyama memotif bunga-bunga itu pun terganggu karna suara bersahutan dari dua jenis yang berbeda.
Gadis tadi menggeliat sambil mengucek matanya. Quuen, gadis itu.quuen lalu menoleh ke handphonenya yang masih berbunyi karna alarm nya belum dimatikan. Ternyata sudah jam 05:45.
Astaga waktu subuh sudah hampir lewat!.Quuen langsung duduk dan melototkan matanya."astagafirulah.udah hampir pagi."ucapnya panik seraya menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya. Lalu ia berjalan kekamar mandi Dan melakuan ritual mandinya.Setelah melakukan ritual mandi, quuen lalu melaksanakan sholat subuh terlebih dahulu.
Setalah selesai lalu quuen langsung bersiap-siap untuk sekolah.Memakai seragam sekolah, dengan tas selempang berwarna hitam. Dengan polesan bedak yang tidak terlalu tebal, dan bibir yang hanya memakai lipbalm ditambah rambut yang ia kuncir satu. Sangat sederhana namun terlihat istimewa.
"Udah selesai. sekarang tinggal sarapan terus berangkat kesekolah deh."ucapnya pada diri sendiri,sambil tersenyum didepan kaca menampilkan dirinya yang sudah rapi.
"Mama, sama papa udah pulang belum yah?."tanyanya pada diri sendiri, sambil bejalan kedepan pintu kamarnya.
"Langsung turun aja deh."ucapnya dengan penuh harapan akan diperlakukan baik oleh mama dan papanya. Lalu quuen langsung turun kebawah.
***
Terlihat quuen sedang menuruni tangga dengan tas yang diselempangkan di bahu kanan dan kirinya. Ia melihat kearah ruang tamu dan sudah ada orangtuanya yang sudah rapi.
Quuen tersenyum sambil berjalan kearah mereka.ia berharap mama dan papanya bersikap baik kepadanya seperti 7tahun lalu.
"Pagi, ma, pa."sapa quuen dengan senyum manisnya.
Tak ada jawaban.
Quuen lalu mengulum bibirnya."Mama, papa. Pagi-pagi udah siap, mau kemana?."tanya quuen.
Mamanya menatapnya sinis."Bukan urusan kamu."jawab mamanya, Qira.
Quuen tersenyum kecut. Sampai kapan gini terus?.
"Mmm, kita sarapan bareng yuk ma, pa."ajak quuen sambil tersenyum,kearah mama dan papanya.
"Saya ada urusan dikantor."ucap papa quuen, Zyan.
Queen lalu menatap mamanya lagi."ma?."
"Urusan dibutik."jawab mamanya singkat.
Lalu mama dan papanya berlalu di depan quuen, tanpa memandang quuen. Quuen yang tertinggalpun hanya bisa memandangi mereka sambil tersenyum kecut.
"Mama,dan papa. Nggak capek, giniin quuen terus. Quuen aja capek ma, pa. Diginiin terus."lirihnya.
Lalu ia berjalan ke meja makan dengan senyum kecut yang masih terlihat diwajahnya. Harapannya cuman satu, mama dan papanya menganggapnya ada. Cuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tuhan, kemana kebahagiaanku? "MAMA, PAPA!. QUUEN MENANG LOMBA!."Teriak gadis berseragam biru putih itu. "SAYA TIDAK PERDULI!. DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI. ANAK PEMBAWA SIAL!." Papa? Quuen mau bahagia. Quuen mau peluk papa...