Sifat Malas

115 14 0
                                    

Pertanyaan : 


Apakah malas termasuk salah satu maksiat batin ?

********

Jawaban :

Futur adalah kemalasan dan berleha-leha setelah semangat dan giat. Tidak diragukan lagi, hal itu merupakan penyakit batin pada diri seseorang pada suatu waktu. Baik dalam masalah agama atau urusan dunia. Hal itu merupakan tabiat yang Allah telah ciptakan

Setiap orang muslim, bahkan setiap manusia, di dapatkan pada dirinya semangat dalam beribadah, berakhlak nan mulia dan (semangat) dalam mencari ilmu dan berdakwah

Kemudian setelah berjalan beberapa waktu, ditimpa kemalasan. Sehingga semangatnya melemah untuk melakukan kebaikan yang telah dilakukannya beralih pada kemalasan dan ingin istirahat

Setiap orang sesuai dengan kemalasannya akan diperhitungkan. Barangsiapa yang ketika malas sampai meninggalkan kewajiban dan jatuh ke sesuatu yang diharamkan, maka dia dalam bahaya besar. Maka kemalasannya menjadi suatu kemaksiatan, harus dikhawatirkan sampai pada suul khatimah

Sedangkan jika malas melaksanakan keutamaan dan sunnah, tapi dia tetap menjaga kewajiban, menjauhi dosa besar dan sesuatu yang diharamkan, hanya saja waktu melakukannya (kebaikan) berkurang seperti dalam mencari ilmu, qiyamul lail dan membaca Al-Qur'an. Maka kemalasannya seperti itu diharapkan hanya sesaat saja, semoga selesai dalam waktu dekat insyaallah

Abu Abdurrahman As-Sulami rahimahullah berkata:

"Di antara aibnya jiwa adalah kemalasan yang menimpanya dalam hak-hak yang sebelumnya dilakukannya. Yang lebih aib lagi adalah orang yang tidak memperhatikan kekurangan dan kemalasannya. Yang lebih aib lagi, orang yang tidak tahu kemalasan dan kekurangannya. Kemudian yang lebih aib lagi, adalah orang yang menyangka bahwa dia semangat padahal dalam kondisi malas dan kurang. Ini adalah sikap kurang bersyukur ketika mendapatkan taufiq dalam melaksanakan hak-hak. Karena kurang bersyukur, maka semangat dialihkan menjadi kurang bersemangat. Dia menutupi kekurangannya dan menyangka baik keburukannya

Allah Ta'ala berfirman,"Maka Apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu Dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ?" (QS. Fathir: 8)

Agar terhindar dari itu semua adalah dengan mengharap kepada Allah Ta'ala, senantiasa mengingat-Nya, membaca Kitab-Nya, mengagungkan kemuliaan orang-orang Islam dan meminta didoakan oleh para wali Allah (orang bertakwa) agar dikembalikan kepada kondisi semula

Semoga Allah memberikan kenikmatan dibuka baginya jalan untuk berbakti dan dalam ketaatanNya

Seorang muslim yang menunaikan hak-hak Allah Ta'ala, menjauhi larangan-laranganNya, dia dalam kondisi kebaikan insyaallah. Kalau malaikat pencabut nyawa datang sementara dia dalam kondisi seperti itu, maka kabar gembira dengan mendapatkan keutamaan dan rahmat Allah. Cukuplah dalam hatinya ada kalimat tauhid dengan merealisasikan dalam perbuatannya



***************



jangan lupa divote!!!

Tanya Jawab Seputar IslamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang