Setelah puas nongkrong bersama Fisya, Sandra langsung pulang kerumah karena tak ingin ibunya cemas meski ia sendiri telah meminta izin sebelumnya, namun ibunya sangat khawatiran pada dirinya. Mobil ferari milik Sandra sudah memasuki pekarangan rumah milimalis 3 tingkat dikawasan elit berwarna putih dengan corak abu abu, setelah selesai memakirkan mobilnya Sandra langsung menuju pintu utama guna memasuki rumahnya
Ting tong
"Assalamu'alaikum bu Sandra sudah pulang nih""Wa'alaikumsallam nak sini masuk habis itu bantu ibu masak untuk makan malam" jawab Naomi
"Ibu....kan Sandra udah pernah bilang, Sandra males kalo sama urusan masak memasak, kecuali kalo urusan makan baru Sandra mau"jawab Sandra sambil cekikikan
"Kamu itu bukannya mau lagi tapi doyan"kata Naomi tak kalah dengan cekikikan Sandra
"Yaudah bu Sandra mau kekamar cape mau istirahat dadah muachk"kata Sandri sembari berjalan menuju kamarnya
"Itu anak nggak ada berubah berubahnya apa ya, orang ibu sama bapaknya aja rajinnya tingkat dewa masa anaknya malesnya naudzubillah, hust apa si kamu Naomi kaya gitu juga anak kamu"ujar Naomi sambil menggeleng gelengkan kepalanya
Sandra didalam kamarnya kini tengah sibuk dengan novel kesukaannya yang berjudul 'My greatest man' entah kenapa kalo Sandra membaca cerita itu dirinya akan terhanyut dalam suasana dari cerita tersebut, saat sedang asik asiknya membaca ponsel miliknya pun bergetar menunjukan notif dari whatsap, ketika ia melihat siapa yang mengirimkan pesan ia bingung karena itu nomor tidak dikenal dan terkejut dengan isi pesan tersebut. Isi pesan tersebut adalah
"Besok adalah hari dimana ayahmu akan meninggal, apakah kamu sudah siap untuk kehilangan ayahmu!"begitulah isi pesan tersebutKetika sudah membaca apa isi dari pesan tersebut Sandra sangat terkejut hingga akhirnya ia kembali ingat dengan mimpinya dimana ayahnya meninggal karena tertabrak mobil di jalan raya selepas ia pulang sekolah
"Hiks hiks hiks aku nggak mau kalo ayah ningg al aku belum siap ya Allah jangan ambil nyawa ayah ya Allah" ujar Sandra dengan sesegukan, dan pada hitungan ke 3 muncul lagi notif whatsap dari nomor yang sama
"Kamu jangan nangis percuma, itu semua udah takdirnya, dan kamu nggak akan bisa berbuat apa apa, dan jika kamu berusaha merubah alurnya maka dunia akan berubah, jangan egois"isi pesan itu
"Hiks hiks hiks ya Allah hamba harus apa ya Allah"bingung Sandra disatu sisi ia sangat ingin mencegah semua itu dan disisi lain apa yang orang dalam pesannya katakan ada benarnya juga
"Udah ah aku mau tidur aja, mumpung masih lumayan sebelum makan malam tiba"kata Sandra mencoba melupakan hal barusan
Selang beberapa menit setelah Sandra terlelap, Naomi datang kekamar Sandra dan tak sengaja pula ia melihat ponsel Sandra yang masih menampilkan isi pesan dari orang misterius itu, seketika Naomi dibuat kaget, syok karena pesan itu ada sangkut pautnya dengan mimpi Sandra yang menyebutkan Wildan suaminya meninggal karena kecelakaan. Namun Naomi segera menepis semua itu dari pikirannya dan ia pun kembali pada tujuan awalnya datang kekamar Sandra
"Sandra...Sandra sayang bangun nak"ujar Naomi sembari menepuk nepuk halus lengan Sandra
"Euhmmmm....iya bu sebentar lagi ya Sandra masih ngantuk nih"jawab Sandra dengan suara yang khas seperti orang bangun tidur
"Bangun sayang...ayah udah nungguin kamu untuk makan malam loh"kata Naomi pada Sandra
"Eh iya bu...Sandra cuci muka dulu ya"jawab Sandra sambil mengucek ngucek matanya yang masih sedikit mengantup
"Iya udah ibu tunggu dibawah ya sama ayah"kata Naomi pergi meninggalkan Sandra
Setelah selesai mencuci mukanya Sandra lalu pergi menuju kemeja makan dimana disana sudah ada ayah dan ibu tercintanya
"Malam yah bu, wah tumben nih ibu masak lauk kesukaan Sandra"ujar Sandra dengan mata berbinarnya
"Malam juga sayang, iya ini ibu pas beli sayur dipasar nggak sengaja liat ada yang jual jeroan ayam, terus ibu keinget sama kamu kan kamu suka banget sama jeroan ayam apa lagi atinya iya kan"balas Naomi, emang si mereka kaya, tapi Naomi paling tidak suka jika harus mempekerjakaan asisten rumah tangga, karena nantinya ia akan jarang memasakkan makanan untuk anak dan suami tercinta
"Hehe iya bu, ibu emang the best lah pokoknya, sering sering aja masak jeroannya biar nanti Sandra jadi lahap makannya"jawab Sandra sambil mengambil nasi dan lauk kesukaannya kedalam piring yang ia gunakan
Makam malam selesai, eh maksudnya makan malam selesai dan Sandra langsung pergi meninggalkan ayah dan ibunya yang pastinya akan menonton tv sinetron kesukaan mereka yaitu acara di Indosiar, itu lo yang backsondnya (entahlah apa itu) berbunyi "ku menangis......", Ya benar sinetronnya itu adalah suara hati istri
Sandra memasuki kamarnya dengan suasana hati yang campur aduk perasaan bingung dan sedih terus berkecamuk dalam pikirannya yang sempit itu
"Akhhh gue bingung, harus apa...gue nggak tau harus ngelakuin apa sedangkan semua itu tinggal menghitung jam untuk kedatangannya yang tak pernah ada seorang pun menginginkannya termasuk aku"stres Sandra. Tanpa diduga ponselnya berbunyi dan menampilkan notif yang sama seperti notif tadi sore
"Jangan dipikirkan terlalu berat atau kamu akan stres dan akhirnya akan menjadi gila karenanya, ingat pesanku jangan dipikirkan cukup diikutin saja alir yang telah tuhan rencanakan, karena semua yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendaknya dan kita sebagai umatnya pantas untuk patuh pada perintahnya yang mutlak itu"isi pesan tersebut
"Huftt oke gue ikutin alurnya, tapi gue nggak rela jika gue harus kehilangan bokap gue"sedih Sandra
Akhirnya Sandra lebih memilih untuk tidur saja jika dibandingkan dengan memikirkan itu semua, dengan perasaan gelisah Sandra mulai menutup matanya secara perlahan namun pasti hingga akhirnya ia hanyut dalam lautan mimpinya yang entah bagaimana akhir dan permulaannya, sungguh sulit bukan jadi aku (Sandra:v) yang harus sengsara dengan mimpi aneh, pesan misterius dan si Athala cowok rese itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Mimpi
Mistero / Thriller(JANGAN LUPA VOTE SAMA FOLLOW YA MANTEMAN) Siapa yang tidak suka jika bermimpi hal yang indah? Begitupun dengan Sandra, gadis itu kerap sekali bermimpi tentang hal buruk, dan sekalinya ia bermimpi tentang hal yang indah pasti ia akan terbayang bayan...