2

106 27 30
                                    

"aishhh" chaeyoung menggerutu dibalik bukunya

Sejak kejadian yang cukup memalukan tadi, chaeyoung terlalu malu untuk mengekspos wajahnya, melindungi wajahnya dibalik buku adalah pilihan yang tepat dan jangan lupa duduk dipojokan, aman tertutupi oleh tiang.

"lama banget sih si yeri, kebiasaan bener" ucap chaeyoung sambil mencari kontak yeri diponselnya

Belum sempat menekan tanda telpon, ponsel chaeyoung pun berdering, terpampang jelas nama yeri dilayar ponselnya.

"heh suketi lama bener nyampenya, udah dimana sih ?" tanyanya pada yeri diujung telpon

"ini udah masuk cafenya elahh, duduk dimana ncel ?" tanya yeri sambil celingak celinguk mencari keberadaan chaeyoung

mendengar penuturan yeri, chaeyoung pun berdiri dan mencari keberadaan yeri.

Mata chaeyoung menyipit ke arah pintu masuk, memastikan kalo yang dilihatnya benar yeri, ia pun melambaikan tangannya ke arah yeri.

Yeri yang memang sejak masuk tadi sudah mencari keberadaan chaeyoung pun melihat lambaian tangan sahabatnya itu. Dengan penuh senyum sumringah yeri berlari kecil menuju ke arah chaeyoung.

"aaaaaaaaa simbaaaa kangen bangeeet" pekik yeri histeris sambil memeluk chaeyoung erat

Dalam pelukan yeri, chaeyoung hanya bisa pasrah dan agak malu, tersenyum kikuk sambil sedikit menundukkan kepalanya mengisyaratkan permintaan maaf kepada beberapa pelanggan yang lain yang sepertinya lumayan terganggu dengan teriakan histeria sahabatnya itu.

Pandangan chaeyoung juga menangkap sosok lelaki yang membantunya tadi juga sedang melihat ke arahnya "duhhh kenapa dia juga pake ngeliat kesini sih, perasaan udah posisi paling pojok deh" gelisah gadis itu dalam hati dan hanya bisa tersenyum penuh keterpaksaan lebih tepatnya ia merasa sangat malu sekarang.

Dan lelaki itu pun hanya tersenyum melihat pemandangan yang ada dihadapannya sekarang ini.

Dengan gerakan secepat kilat chaeyoung melapas pelukan yeri lalu menarik tangannya sehingga mereka berdua langsung terduduk dipojokan terlindungi oleh tiang penyangga.

"duhhh kenapa sih chaeng" protes yeri karna ditarik paksa chaeyoung

"malu maluin tauuuuu mana pake teriak teriak segalaa, udah kaya dirimba aja"

"ihh kan aku kangen banget sama kamu chaeng"

"kangen sih kangen, tapi kan ga enak diliat orang orang yeriiii gimana sihhh"

yeri melihat kearah sekitarnya, ternyata banyak yang jadi melirik aneh kearah mereka "hehehehehe" cengiran yeri sambil mengacungkan v sign nya kearah chaeyoung "mian hehehe" ucapnya

"hehehehe" tiru chaeyoung dengan nada mengejek kearah yeri

"belom pesen minum kan ? gih sana pesen dulu" lanjutnya

"kamu udah pesen ?"

"udah dong" jawab chaeyoung seraya mengangkat transmitter call base nya

"okedeh, bentar ya aku mesen dulu" ucap yeri seraya berjalan mengarah kemeja kasir sambil melambai-lambai terkesan melebih-lebihkan seolah akan meninggalkan chaeyoung ketempat yang jauh.

Melihat kelakuan yeri, chaeyoung langsung berpura-pura membaca bukunya, dan menutup wajahnya dengan buku itu, malu akan kelakuan sahabatnya. Yeri pun cekikikan melihat reaksi chaeyoung sebelum sosoknya menghilang dibalik pilar.

Chaeyoung sedikit mengintip dibalik bukunya memastikan yeri sudah menghilang apa belum dari hadapannya "dasar yeri, isengnya ga ilang ilang" sambil meletakkan bukunya diatas meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

- OM - ; yang yang x chaeyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang