Malam ini adalah perayaan Ahir musim dan Kejuaraan Edelweis FC.
Tahun ini perayaan akhir musim akan lebih meriah dari biasanya.Mereka menyewa seluruh bar, sound system sudah tertata rapi.
Beberapa artis lokal berdatangan.
Band Iqbal juga ikut serta kali ini, teriakan Juara!!! Dan tawa menghiasinya.Beberapa krat anggur sudah di siapkan juga dengan minuman lokal seperti ciu dan arak.
"Kami mau pulang duluan, tolong urus acaranya ya bal" Mas eka dan para orang dewasa pamit pulang duluan.
"Ya mas, Hati-hati di jalan"
Jawaban yang kelak akan di sesali pun terucap.Di jalanan yang gelap mereka berjalan, Tak pernah tahu apa di balik sunyi itu.
Batu terbang mendarat di pungung mas Irvan, serempak semua orang lari tak beraturan. Kecuali Mas Eka yang memberanikan diri menolong Mas Irvan.
Dalam senyap peluru melintas, menghantam tepat pelipis Mas Eka,
Dalam semak seseorang berteriak, "BUFFALO SAMPAI MATI!"Namun faktanya Mas Eka lah yang mati.
Dalam semak mereka cepat berlari, secepat kabar kematian kakak Iqbal.Tragedi ini memukul ayah mereka dan memutuskan untuk berhenti bermain bola. Ibunya pun tak lagi mencintai sepak bola,
Dan bagi Iqbal sendiri kini Rivalitas sebatas 90 menit di lapangan, sisanya hanyalah
"DENDAM"
KAMU SEDANG MEMBACA
ROMANSA DI AKAR SEPAKBOLA
General FictionIqbal adalah seorang remaja yang mencintai sepakbola. Ia tinggal di desa edelweis, di sana berdiri sebuah tim yang bernama Edelweis FC, ayah iqbal adalah salah satu punggawa di tim tersebut. Tentu saja Iqbal dan kakaknya selalu mendukung tim terseb...