Jaehyun dan Jisoo makan dalam diam,Orang tua mereka belum pulang dari luar kota.
Sebenarnya cuman Ayah mereka saja yang pergi,tapi Ibu mereka selalu ikut untuk menemani Ayah mereka kemanapun kalau Ayah mereka harus ke luar kota atau luar negeri sekalipun.
Jaehyun sekali-kali melirik kepada Noonanya yang sedari tadi tidak mau menatap atau pun berbicara dengannya.
Jaehyun paham, Noonanya tidak mungkin akan bersikap seperti dulu kepada Jaehyun lagi.Akibat sikap Brengseknya mungkin Jaehyun tidak akan merasakan kasih sayang dari Noonanya seperti dulu.Tidak ada panggil Jahe-ya.
Tidak ada senyuman tulus dari Noonanya untuk nya.
Tidak akan ada yang akan memberikan semangat dan celoteh ceria dari bibir hati itu.
Semua akan hilang akibat ulah Jaehyun sendiri,semuanya.tidak terkecuali.
Tapi, Jaehyun sudah bilang dia tidak akan pernah menyesal dengan apa yang telah ia perbuat, terserah mau Jaehyun di bilang apa.Yang jelas,Noonanya tidak akan pernah kabur dan menjadi miliknya.Maaf untuk Ibu dan Ayah mereka,karena Putra bungsu dan satu-satu nya bersikap brengsek.
Jisoo selesai makan,ia mengambil piring kotornya dan menuju dapur untuk mencuci piring nya sekaligus.
Jaehyun menatap Noonanya yang membelakangi karena sedang mencuci piring.Jaehyun sudah siap dengan acara makan nya.
Ia melangkah mendekat lalu dengan tiba-tiba memeluk Noonanya dari belakang.
Jisoo terdiam pelan,tapi dia memilih abai dan tidak peduli dengan apa yang akan di perbuat oleh Jaehyun.karena sungguh dia sudah sangat membenci Jaehyun hingga dia sudah tidak mau melakukan apapun lagi yang berkaitan dengan dongsaengnya itu.Jisoo sudah pasrah dan hanya dapat menuruti semua apa yang di katakan oleh Jaehyun.karena Jaehyun adalah kunci dari segala hidup nya dan orang yang Jisoo sayangi.
Jaehyun benar-benar sedih melihat sifat acuh dari Noonanya.
Bahkan Jaehyun tidak merasa kalau matanya sudah berlinang air mata saat ini.
Jaehyun sedih melihat sikap Noonanya.tapi di sisi lain ia senang,Noonanya mulai tunduk dengan dirinya.
Jaehyun harusnya senang bahwa Noona nya tidak akan bisa melawan dirinya.lalu,kenapa sekarang Jaehyun merasa sedih?,oh!.apakah Jaehyun menyesal?."Noona,jangan mengabaikan ku."Ucapnya serak.
Jisoo bisa merasakan bahu nya mulai basah.Dia tidak ingin bersikap seperti ini,tapi Jaehyun yang memulainya jangan salahkan jika Jisoo berubah sikap.
Jaehyun bahkan terisak pelan,dia tidak suka Noonanya mengabaikannya.Dia lebih baik di marahi atau pun di pukuli tapi tidak dengan di abaikan.Jaehyun tidak suka.
"Noona hiks!."Jaehyun tiba-tiba merengek pelan dengan air mata yang terus keluar,Jisoo yang melihat nya pun tidak tega.
Ia langsung membalikkan tubuhnya hingga ia bisa melihat wajah memerah sang Dongsaeng.Jisoo bisa melihat nya, Jaehyun menatap mata sambil berlinang air mata dengan bibir yang turun.
Jisoo ingin tertawa melihat nya,kata nya sudah besar tapi masih menangis seperti bocah ingusan.Tapi,Jisoo tidak boleh terlihat lemah hanya dengan wajah penuh tangis dari Jaehyun.
Tidak!,dia tidak akan luluh,apalagi keperawanannya telah direnggut oleh dongsaengnya sendiri!."Hiks!,Noona..."
Jisoo makin tidak tega jadi ia balik memeluk sang adik dengan erat,penepuk pelan punggung itu.
Jisoo bisa merasakan bagaimana gemetarnya tubuh Jaehyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sister
FanfictionJung Jaehyun yang menyukai kakaknya sendiri,begitu posesif dengan sang kakak apalagi jika berdekatan dengan pria. Jaehyun akan begitu over protektif kepada kakaknya itu dan juga ia bisa menjadi begitu lemah lembut ketika kakaknya menurut padanya dan...