"Wooyoung-ie, besok kau harus ikut ke kantor bersama Ayah"
"Apa harus?"
"Tentu saja! Kau kan nanti akan meneruskan bisnis Ayah. Jadi kau harus mempelajarinya dari awal"
"Tapi Ayah.. aku tidak menginginkan itu. Aku hanya ingin menari saja"
Plakk
"Anak sialan! Selalu saja menari! Apa yang kau dapat dari menari huh?!" bentak Tuan Jung pada putra satu-satunya itu.
"Ayah tidak mau tahu! Besok kau harus ikut!" lanjutnya
Setelah mengatakan itu, Tuan Jung langsung meninggalkan anaknya yang sedang menangis karena sudah ditampar setelah sekian kalinya.
Wooyoung itu tidak bisa dibentak apalagi ditampar. Karena sejak kecil ia dimanja oleh kedua orang tuanya.
Iya, awalnya keluarga mereka sangat harmonis. Wooyoung yang menjadi anak tunggal tentu saja mendapat banyak kasih sayang.
Tetapi itu semua berubah ketika Bunda nya yang ternyata diam - diam mempunyai selingkuhan. Ayah nya pun langsung menggugat Bunda nya dan mendapat hak asuh Wooyoung.
Ayah nya dulu sosok yang lembut, baik, dan penyayang kini berubah menjadi sosok yang emosian dan kasar.
Wooyoung tahu betul, Ayah nya sangat mencintai Bunda nya. Tapi karena rasa kecewa, Ayah nya berubah 180 derajat.
Ayah nya marah, dan melampiaskannya pada Wooyoung.
Selalu seperti itu.
"Maaf Ayah.. aku sudah tidak tahan lagi tinggal disini bersamamu. Aku akan mencari kebahagiaan ku sendiri" lirihnya lalu pergi membawa ransel berukuran sedang, melewati halaman belakang rumahnya.
***
"Hei kau yang sedang merokok itu! Bisakah kau berhenti? Dadaku menjadi sesak setelah menghirup asapnya" ucap lelaki tinggi itu pada pemuda yang duduk tak jauh darinya.
"Ck, kalau begitu kau saja yang pergi sana. Selesai kan?" jawab lelaki yang merokok itu tanpa menolehkan kepala nya.
"Ish tidak sopan sekali orang itu" gerutu lelaki tinggi itu. Ia lantas berdiri dan menghampiri si 'orang tidak sopan' itu.
"Yak! Kau tahu? Kakek ku dulu adalah seorang pecandu rokok. Sehari dia bisa menghabiskan 5 buah kotak rokok. Tak lama, ia jatuh sakit karena ternyata paru - paru nya bermasalah. Dan 3 bulan yang lalu dia akhirnya pergi" jelas lelaki tinggi itu.
Lelaki yang sedang merokok itu pun menoleh pada sosok yang ada di samping nya.
Ia menaikkan salah satu alisnya, "Untuk apa kau menceritakan itu padaku? Lagipula kita tidak saling mengenal" ucapnya lalu membuang puntung rokoknya ke sembarang arah.
"Kalau begitu ayo berteman. Kenalkan namaku Jeong Yunho" lelaki tinggi itu memperkenalkan diri.
"Semudah itu kau mengajak orang berteman?"
"Apa maksudmu? Bukannya memang seperti itu jika ingin berteman dengan seseorang?" Yunho mengernyit.
"Benarkah? Dulu aku pernah mengajak seseorang berteman, tapi baru aku memperkenalkan diri dia sudah berlari meninggalkan ku"
"Yak! Itu artinya dia takut denganmu! Mungkin kau berbicara seperti ingin mengajak berkelahi dengan tampang mu yang dingin itu. Seperti padaku tadi"
"Tapi aku rasa aku bicara biasa saja"
"Terserah. Oh iya namamu siapa? Kau belum memberitahu namamu"
"Song Mingi"
"Hey, terimalah ini. Jangan biasakan merokok setiap saat. Ganti sesaat dengan permen. Kau itu masih muda, jangan rusak tubuhmu dengan cara seperti itu" ucap Yunho sembari menyodorkan beberapa permen kepada Mingi.
"Hm, baiklah akan kucoba. Ngomong - ngomong, kenapa kau keluyuran tengah malam begini?" tanya Mingi.
"Aku..diusir.."
"Oh sepertinya kita sama. Mau pergi bersamaku tidak?"
"Kemana?"
"Mencari kehidupan yang baru"
"Ayo"
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us [ATEEZ]
Non-FictionAyo kita buat kehidupan yang baru dan menemukan kebahagiaan yang baru. Kebahagiaan yang hanya dapat dirasakan oleh kita. Iya, hanya kita. Warn bxb! Mpreg! Kim Hongjoong Dom! Park Seonghwa Sub! Kang Yeosang Dom! Choi Jongho Sub! Choi San Dom! Jung Wo...