disinilah Liana berada, di tempat luas nan gelap membuatnya merinding setengah mati, namun ia terus berusaha mencari jalan keluar
"di sini ada jendela nggak sih?"katanya sambil berjalan ke depan
"hmmm?, kardus?"bingungnya saat melihat banyak kardus yang tersusun rapi, dengan penasaran yang bergema di pikirannya, ia langsung membuka kardus tersebut
"loh?, ini kan foto mama ama bibi ria, trus mama peluk siapa?, kembar lagi., ah gak mungkin lah kalo aku ama Rachel"gumamnya dan melihat barang barang lain
"surat?, surat buat bibi?"katanya dan membaca surat itu, -Bibi, aku pergi dulu, tolong jaga anak ku Liana sama Li..- , yah kecoret,,, aku? aku ama siapa?"bingungnya
"coba gua cari tau dulu deh"gumamnya dan mengambil foto alamat yang tertera di kardus itu, tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, Liana pun langsung membalikkan badannya
"ayo non, keluar"kata pembantu itu
"ahh syukur ada bibi, makasih ya bi, dah tolongin Liana"katanya keluar dari gudang
"sama sama"
"eh bi, aku pen nanya, bibi tau siapa kembar ini?"tanya nya
"maaf non, bibi nggak tau, kan bibi belum lama kerja di sini"
"oh ia, lupa hehehe"
"mending non tidur, besok sekolah bukan?"
"hmmm, okedeh skali lagi makasih yah bi"
"iya". Liana pun langsung menuju kamarnya
********
"hwaayemmm"ucapnya dan berusaha bangun walau masih setengah sadar
"gamau bangun tapi harus.."
"gamau mandi tapi harus.."
"gamau keluar kamar tapi harus.."
"gamau ke sekolah, tapi di sana rame ama teman,yah pasti harus."
"gamau bangun lo?!!"kata seseorang dari luar kaca
"astaghfirulloh"kaget Liana
"ayoooo dah mo terlambat ogeb"kata orang itu dari luar kaca
"Alexa?"bingungnya dan membuka kaca
"udahh cepetan mang"suruh Alexa
"jihh paansih masih pagi dah datang, kan masi ada 2 jam lagi"kata Liana dan menunjuk jam "saoolohhhh jam 6 njirr"katanya dan berlari menuju kamar mandi
"enakk yah loh jadi kamar mandi.. bisa narik perhatian guaa pagi pagi"kata Liana. Alexa yang di luar hanya bisa menyimak kalimat temannya di pagi hari dan kembali menunggu di mobil
30 menit kemudian
"ayoo ayooo"gumamnya dan menuruni tangga, dia melihat Rachel dan ayahnya yang sedang makan, namun Liana hanya melewatinya
"non nggak makan?"
"bibi, Papa ama Rachel aja yang makan, Liana dah kenyang"katanya dan berjalan lagi, baru di depan pintu Rachel pun bertanya
"ngapain lo masih pagi keluar?"tanya Rachel "lo nggak sekolah ya?"
"bukan urusan lo"
"Liana!"kata papanya
"kenapa?"bingung Liana
"kamu bukannya jawab baik baik malah jawab kaya gitu"
"loh emang salah yah?, kan emang bukan urusan Rachel"ujar Liana
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Moon
RandomKamu itu seperti Peri, bisa dilihat di mana saja, tapi susah untuk di dapat.