●Bercinta Dengan Zia?●

1.6K 245 42
                                    


Cerita bergenre semi horor.

BXB

Boyslove

Yaoi Story

||

||

||

Happy Reading

||

||

||

Zia berjalan mondar-mandir, ia nampak gelisah, sesekali ia melirik jam di pergelangan tangannya. Sampai kemudian ia nampak berjalan memasuki pekarangan rumah tua itu.

"Kamu mau ke mana Zia?" Ale bertanya cepat, Zia menatap anak tetangga kakeknya ini, "perasaanku mengatakan sesuatu terjadi pada Renz."

Ketiga cowok lainnya menjadi tegang, semua menatap pada Zia, sosok teman masa kecil mereka yang sangat mereka kenali karakternya ini.

"Ini sudah terlalu lama dan Renz gak ada tanda-tanda akan keluar, aku harus menyusulnya, kalian beritahu nenek dan warga lainnya!" Zia berkata cepat, ekspresinya sudah jelas tak setenang tadi. Meski raut wajahnya nampak kalem, tapi urat-urat pelipisnya nampak menonjol dengan rahang mengatup keras.

Ia segera berjalan menuju ke arah rumah tua di sana. Meninggalkan ketiga anak lainnya yang juga segera pergi untuk memberi tahu warga.

Zia memasuki halaman seluas sekitar seratus meter persegi ini. Namun karena rimbun serta ditumbuhi pepohonan tinggi, membuat rumah itu jadi terlihat cukup jauh.

Zia terus melangkah, tatapannya lurus ke depan, sampai sesuatu menghentikan langkahnya.





"Ziaaaaaa ...."




Suara bocah berteriak melengking, suaranya menggema di hutan sekitar. Zia memejamkan sejenak kedua matanya, dan saat ia membuka matanya, sosok kecil berpakaian rapi khas anak orang kaya tempo dulu telah berdiri di depannya.

"Kau datang? ayo bermain bersama, Zia!" Bibir pucatnya tersenyum lebar.

Zia masih diam, tak menjawab. Perlahan ia berjalan menuju ke arah halaman samping yang rimbun dengan rerumputan, si bocah nampak mengikuti setiap pergerakannya dengan tatapan lekat.

Ada sebuah bangku dan meja kayu di sana, Zia merogoh saku jaketnya, mengeluarkan sebuah boneka kuda dari kayu berwarna hitam. Menaruhnya di atas meja.

"Bermainlah, Patrick! yang ini namanya Landu, dia akan menjadi teman barumu!" Zia berbalik, berjalan menuju ke arah depan, terdengar teriakan histeris dari arah belakangnya.




"Ahhhhh, Landu! mainan baruku! terima kasih, Zia!"



||

||






Perasaan Renz luar biasa tak nyaman. Dadanya berdebar tak karuan, darahnya berdesir hebat, napasnya terasa berat, seperti ada kesakitan imajiner yang ia rasakan. Seperti ada jutaan ton beban moral yang ia tak tahu apa itu, menekan dirinya. Rasanya sangat menyiksa.

Rumah Tua Di Ujung Jalan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang