Boy x Boy
Mark sedang dipinggir lapangan mengawasi calon mahasiswa baru yang akan di ospek. Matanya dari tadi tidak lepas memandang pria manis berkulit tan dengan pipi gembilnya. Ia akan tersenyum sendiri atau marah ketika melihat pria manis berkulit tan di dekati laki-laki lain maupun perempuan.
Di lain tempat, dimana pria manis berkulit tan berada. Ia bercanda dengan teman-teman baru yang ia temui tadi saat barisan sudah diatur oleh kakak pengasuh setiap kelompok. Ia tidak menyadari bahwa sedari tadi ada mata yang terus memperhatikannya.
Suara peringatan ospek akan dimulai sudah dibunyikan, banyak calon mahasiswa baru yang berlarian menuju barisan mereka masing-masing. Mereka melihat seorang laki-laki dengan alis camar naik ke atas panggung.
"Selamat pagi semua" ujarnya menyapa calon mahasiswa yang baru.
"Pagi kakkkk" ucap serentak calon mahasiswa.
"Selamat bergabung untuk kalian semua di Universitas Neo. Silahkan kalian semua mengikuti apa yang nanti akan disampaikan oleh wakil saya" jelas Mark pada peserta ospek.
Mark kemudian turun dari panggung, kembali pada tempatnya berdiri tadi di samping panggung mengawasi peserta ospek.
Cuaca semakin panas dan sudah banyak teman-teman Mark yang memberikan penjelasan mengenai apa saja yang akan mereka lakukan 3 hari ke depan selama ospek.
Mark masih tetap mengawasi peserta ospek, pandangannya tertuju pada kelompok pria manis berkulit tan tadi yang tampak khawatir dan gelisah. Melihat ada orang yang pingsan dari kelompok pria manis berkulit tan, ia lantas berjalan mendekat.
Melihat siapa yang pingsan Mark lantas terkejut dan meminta orang disekitar untuk menyingkir. "Menyingkir dari sini, aku yang akan membawanya" ujarnya dengan nada dingin. Ia lantas membawa pria manis berkulit tan ke ruang kesehatan.
Mark tampak khawatir melihat wajah pucat pria yang ada di gendongannya. Ia membaringkan pria tersebut pada ranjang dan mengambil minyak kayu putih guna dibalurkan pada hidung, pelipis dan juga leher pria tersebut.
"Baby kumohan bangunlah~" pintanya pada pria yang tengah terbaring di atas ranjang. Ia juga membuka sedikit baju pria tersebut pada bagian perut dan dibalur minyak kayu putih.
Tidak lama kemudian pria manis berkulit tan yang bernama Heechan itu terbangun. Mengerjapkan mata pelan menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina nya.
"Kenapa aku ada disini?" ia bergumam merasa terheran kenapa dirinya ada di ruangan serba putih. Bukankan dirinya tadi berada di lapangan sedang mengikuti ospek?
"Kau sudah bangun baby?" Mark merasa senang pria manis tadi sudah siuman. Ia lantas menghela nafas pelan merasa lega akhirnya pria manis lekas membuka matanya.
"Kenapa aku ada disini Hyung?" ia bertanya pada Mark.
"Kau tidak sarapan sebelum berangkat tadi? Bukankah aku sudah menyiapkan sandwich di meja makan?" tanya Mark dengan nada khawatir.
"Aku tidak sempat sarapan tadi pagi Hyung" jelas Heechan.
"Kau bangun terlambat tadi pagi?"
Heechan mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban. Memang benar tadi pagi ia terlambat bangun, makanya tidak sempat untuk sarapan.
Mark hanya menghela nafas pelan, mulai terbiasa dengan kebiasaan buruk tunangannya yang tidak pernah sarapan terlebih dahulu sebelum memulai aktivitasnya.
Ia lantas mengambil kotak makan yang tadi pagi ia bawa dari rumah. Membuka penutupnya dan mulai menyuapkan makanan pada Heechan. Mark dengan sabar menyuapi Heechan sesekali mereka juga berbincang.
Selesai menyuapi Heechan, Mark lantas duduk pada ranjang Heechan yang masih ada sedikit tempat untuk ia duduk. Ia mengelus kepala Heechan dengan pelan.
"Chanie mau pulang atau masih ingin ikut ospek?"
"Aku masih mau ikut ospek Hyung" rengek Heechan pada Mark.
"Tapi ingat, jika merasa tidak kuat lagi langsung pergi dari lapangan dan hampiri aku, mengerti" pinta Mark pada Heechan.
"Tentu Hyung" balas Heechan dengan senyum lebar. Ia senang bisa mengikuti acara ospek lagi. Latas ia turun dari ranjang dibantu oleh Mark.
Saat ia ingin melangkah keluar dari ruang kesehatan, perkataan tunangannya itu membuat ia sangat terkejut.
"Siapa yang menyuruh mu untuk berjalan?" tanya Mark dengan nas dingin.
Heechan lantas menoleh ke arah Mark. "Bukankah Mark Hyung tadi bilang aku oleh mengikuti acara ospek lagi?" tanya Heechan terheran.
"Tapi tidak dengan kau jalan kaki, naik ke ranjang lagi aku akan menggendongmu" perintah Mark pada Heechan.
"Tapi hyun..." belum selesai Heechan ingin menyangkal perkataan Mark, ia malah di pelototi lebih dulu oleh tunangannya. Ia lantas mengurungkan niatnya untuk menyangkal perkataan tunangannya dan memilih kembali duduk di ranjang.
Heechan pikir Mark akan menggendongnya di punggung lelaki tampan itu, tali tenyata Mark malah menggendong koala dirinya.
"Mark Hyung, kenapa tidak di punggungku saja yang menggendong? Aku malu Hyung" jelas Heechan saat melihat banyak mata yang memandang ke arah mereka.
Mark tidak menanggapi perkataan tunangannya dan tetap melangkah menuju lapangan. Ia menurunkan Heechan pada barisan kelompok pria manis tadi.
Mark lantas meninggalkan Heechan pada barisan kelompoknya. Meninggalkan banyak tatapan heran dari teman-teman kelompok Heechan juga peserta ospek lainnya. Heechan yang diperlakukan sangat manis oleh Mark merasa malu. Pipinya sangat merah, jantungnya berdetak dengan kencang belum lagi tatapan peserta ospek lainnya yang belum mengalihkan perhatian pada Heechan. Ingatkan Heechan saat pulang nanti ia akan memberi hadiah pada sang tunangan berupa kecupan di pipinya.
Jumat, 4 Desember 2020
Kabupaten Semarang
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Couple Daily Life
RomanceRandom [GS] [Boy x Boy] Ilyoung Johnten Jaeyong Yuwin Luwoo Markhyuck Nomin